Teleterapi: Penggunaan, Mekanisme, Kelebihan, Kekurangan

Sesi konseling dan terapi yang bisa dilakukan jarak jauh

Isu mengenai kesehatan mental sudah menjadi faktor penting dalam tatanan kesejahteraan manusia. Banyak orang yang makin sadar dan tidak ragu lagi untuk mencari bantuan dari ahli untuk menangani kondisi mental yang dialami. Banyak orang mulai terbuka pada sesi konseling atau terapi dengan psikolog atau psikiater.

Ditambah dengan kecanggihan teknologi, akses konseling kini makin mudah dan bisa dilakukan di mana saja. Adalah teleterapi atau terapi jarak jauh, yang memanfaatkan perangkat elektronik yang terkoneksi internet untuk membantu keefektifan komunikasi.

1. Apa itu teleterapi atau telepsikiatri?

Teleterapi: Penggunaan, Mekanisme, Kelebihan, Kekuranganilustrasi teleterapi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Seperti yang telah disinggung pada bagian awal, teleterapi merupakan sesi konseling dan/atau terapi kesehatan mental dengan praktiknya dilakukan secara daring. Teleterapi juga dikenal dengan sebutan telepsikiatri, yang mana kegiatan ini menerapkan telemedisin bidang terapi dan konseling.

Dilansir Healthline, teleterapi lewat telepon atau platform konferensi video bisa digunakan untuk berbagai jenis terapi. Menariknya, baik teleterapi maupun terapi tatap muka sama-sama menjembatani kebutuhan klien sehingga dinilai efektif.

2. Penggunaan

Teleterapi: Penggunaan, Mekanisme, Kelebihan, Kekuranganilustrasi terapi bina wicara secara daring (pexels.com/SHVETS production)

Studi dalam Telemedicine Journal and e-Health tahun 2013 menjelaskan bahwa teleterapi dapat digunakan untuk membantu memanajemen kondisi terkait kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Bagi individu yang karena alasan medis tertentu tidak bisa ke luar rumah, teleterapi bisa menjadi alternatif.

Faktanya, teleterapi tidak hanya untuk layanan kesehatan mental, tetapi juga dapat menjadi pilihan untuk sesi terapi okupasi atau terapi bahasa dan wicara. Adapun kondisi lain yang juga bisa ditangani dengan teleterapi termasuk:

  • Autisme
  • Afasia
  • Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
  • Kondisi yang memengaruhi pikiran
  • Kondisi yang memengaruhi ucapan

Baca Juga: 7 Pilihan Terapi untuk Anak dengan Down Syndrome, Apa Saja?

3. Mekanisme

Teleterapi: Penggunaan, Mekanisme, Kelebihan, Kekuranganilustrasi sesi konseling jarak jauh (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Selama sesi teleterapi berlangsung, terapis menyediakan waktunya untuk memberi layanan yang dibutuhkan oleh klien melalui telepon, video conference, atau aplikasi lain yang disetujui kedua belah pihak. Platform yang digunakan harus bersifat pribadi dan terenkripsi guna menjaga privasi.

Sama halnya dengan terapi tatap muka, dalam sesi teleterapi klien maupun terapis sama-sama sudah saling mengenal. Ketika sesi terapi berlangsung, klien bisa menceritakan mengenai masalahnya, gangguan, atau hambatan yang dihadapi, dan kemudian terapis akan memberikan saran untuk membantu mendukung kesejahteraan mental klien.

4. Kelebihan

Teleterapi: Penggunaan, Mekanisme, Kelebihan, Kekuranganilustrasi laki-laki sedang mengikuti sesi terapi online (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya praktik teleterapi sebenarnya didasarkan pada kebutuhan individu yang bersangkutan. Umumnya klien merasa lebih terbantu karena:

  • Teleterapi bisa diakses oleh semua orang sekalipun sedang dalam kondisi sakit karena tidak memerlukan akses mobilitas (tidak perlu ke luar rumah).
  • Tersedia pilihan media konseling lewat berbagai platform video conference.
  • Menawarkan fleksibilitas karena tidak perlu mengkhawatirkan waktu untuk perjalanan ke tempat terapis atau menunggu giliran sesi konseling.
  • Privasi lebih terjamin karena tidak harus berada dalam satu ruang tunggu bersama klien lain.

5. Kelemahan

Teleterapi: Penggunaan, Mekanisme, Kelebihan, Kekuranganilustrasi teleterapi (unsplash.com/Brooke Cagle)

Meskipun dinilai efektif, tetapi bukan berarti teleterapi tidak punya kelemahan. Pasalnya, hal ini sangat berkaitan dengan karakteristik masing-masing orang yang menggunakannya. Berikut ini beberapa kelemahan teleterapi yang perlu menjadi pertimbangan:

  • Beberapa orang mungkin mengalami masalah terkait koneksi internet.
  • Tidak menutup kemungkinan baik klien atau terapis menghadapi gangguan saat terlibat sesi teleterapi seperti suara bising orang lain, hewan peliharaan, atau tetangga.
  • Adanya kode tertentu atau isyarat dalam teleterapi yang berbeda dengan terapi tatap muka, sehingga perlu waktu untuk membiasakan diri.

Teleterapi adalah media yang membuka akses bagi terselenggaranya sesi konseling kesehatan mental secara daring. Praktik ini bisa sama efektifnya dengan terapi yang dilakukan secara tatap muka. Kalau kamu tertarik untuk mencoba teleterapi, pertimbangkan semua kelemahannya dan atasi bila memungkinkan agar sesi terapi berjalan optimal.

Baca Juga: Terapi Inframerah Bisa Jadi Solusi untuk Demensia? Ini Faktanya

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya