Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jelang Libur Akhir Tahun, Penyakit Pernapasan Tercatat Meningkat

Seorang perempuan mengelap hidungnya, sedang sakit, mengalami gejala flu atau pilek.
ilustrasi seorang perempuan sedang sakit (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Kasus influenza meningkat 38 persen pada Oktober 2025 dan diperkirakan terus meluas hingga awal tahun 2026.
  • Sekitar 40 persen keluarga mengalami masalah kesehatan yang mengganggu rencana liburan akhir tahun, dengan ibu sebagai caregiver utama yang paling rentan.
  • Penting untuk membedakan influenza dan common cold. Lakukan pencegahan dengan memastikan asupan nutrisi seimbang, tidur cukup, rutin beraktivitas fisik, pakai masker, mendapatkan vaksinasi influenza tahunan, dan konsultasi dokter jika diperlukan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus influenza meningkat hingga 38 persen pada Oktober 2025 dan diperkirakan terus meluas hingga awal tahun 2026. Data ini didukung oleh laporan kesehatan bertajuk Indonesia Health Insights Report 2025, yang menyoroti tren dan perilaku kesehatan keluarga Indonesia, termasuk peningkatan penyakit musiman di penghujung tahun. 

Halodoc menemukan bahwa keluarga yang mengalami masalah kesehatan di waktu tersebut juga terancam mengganggu rencana liburan. Hal ini disampaikan dalam webinar Health Talk by Halodoc x Tentang Anak, bertemakan "Understanding Indluenza and Common Colds: Keeping Family Health During the Year-End Season" di Jakarta, pada Selasa (04/11/2025).

Ibu menjadi anggota keluarga yang rentan

Fibriyani Elastria, Chief Marketing Officer Halodoc, menjelaskan bahwa periode akhir tahun selalu menjadi waktu dengan peningkatan signifikan penyakit pernapasan, terutama akibat perubahan cuaca dan peningkatan mobilitas masyarakat. 

“Laporan mencatat bahwa 40 persen keluarga mengalami masalah kesehatan yang mengganggu rencana liburan akhir tahun mereka. Menariknya, dampak gangguan kesehatan ini paling banyak dialami oleh ibu sebagai caregiver utama, diikuti oleh anak," ungkapnya.

Artinya, ibu bukan hanya mengurus anggota keluarga yang sakit, tetapi sering kali juga menjadi pihak yang paling rentan mengalami gangguan kesehatan pada periode ini.

Laporan Indonesia Health Insights Report 2025 juga mencatatkan adanya peningkatan keluhan terbesar dalam keluarga, seperti demam, batuk, dan flu.

Pahami bedanya flu dengan common cold

Seorang ibu merawat anaknya yang sedang sakit di rumah.
ilustrasi merawat anak sakit (pexels.com/Cottonbro Studio)

Dokter spesialis anak sekaligus CEO Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo, SpA, MPH, menekankan pentingnya edukasi kesehatan yang mendalam, termasuk pemahaman mengenai perbedaan antara influenza dan common cold (pilek atau selesma), serta langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh keluarga. 

“Influenza biasanya menimbulkan gejala yang lebih berat dan datang tiba-tiba seperti demam tinggi, nyeri otot dan linu tubuh, sedangkan common cold sering kali lebih ringan dengan gejala seperti hidung tersumbat, bersin, atau gatal tenggorokan," dia menjelaskan.

Pencegahan yang terpenting yakni dengan memastikan nutrisi makro maupun mikro seimbang, tidur cukup, dan melakukan aktivitas fisik. Ketika anak sakit, pastikan mereka beristirahat sehingga pemulihan lebih cepat.

Tips pencegahan

Lebih lanjut, dr. Mesty membagikan tips sederhana untuk mencegah dan menangani penyakit musiman di rumah, antara lain:

  • Cukupi waktu istirahat agar daya tahan tubuh tetap optimal.
  • Penuhi kebutuhan cairan dan gizi seimbang, termasuk vitamin C dan D yang berperan penting dalam menjaga imunitas
  • Gunakan masker dan jaga etika batuk serta bersin untuk mencegah penularan dalam keluarga.
  • Konsultasi dengan dokter jika gejala tidak membaik dalam tiga hari atau disertai demam tinggi.
  • Lakukan vaksinasi influenza tahunan, baik untuk anak-anak, dewasa hingga lansia sebagai langkah pencegahan. 

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa mayoritas ibu memilih langkah pencegahan yang langsung terasa manfaatnya menjelang akhir tahun, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga hidrasi, beristirahat cukup, mengonsumsi suplemen vitamin serta membawa obat-obatan penting saat bepergian.

Sebaliknya, langkah pencegahan yang lebih formal seperti vaksinasi flu, konsultasi dokter, atau pemeriksaan kesehatan sebelum liburan masih relatif rendah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Kasus Langka: Perempuan Ini Melihat Semua Orang sebagai Naga

08 Nov 2025, 05:10 WIBHealth