Kembar siam atau conjoined twin merupakan kembar dengan tubuh yang terhubung atau menempel. Kasus kembar siam adalah 1 per 50.000 hingga 60.000 kelahiran. Sekitar 70 persen kembar siam berjenis kelamin perempuan dan sebagian besar lahir mati (stillborn).
Bayi kembar siam dibedakan berdasarkan tempat mereka menyatu. Tingkat kesulitan pemisahannya dan tingkat kelangsungan hidupnya pun berbeda. Berikut adalah jenis kembar siam, kenali lebih dekat di sini!
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Journal of Neonatal Surgery tahun 2016, omphalopagus merupakan kembar siam yang berbagi bagian dinding perut dan sistem pencernaan. Beruntungnya, omphalopagus memiliki peluang terbaik untuk bertahan hidup jika berhasil dipisahkan.
Jumlahnya cukup banyak, sekitar sepertiga dari seluruh kasus kembar siam. Dilansir MEDizzy, biasanya omphalopagus saling berhadapan dan memiliki empat lengan, empat kaki, serta dua panggul.
Selanjutnya adalah thoracopagus, yaitu kembar siam yang menyatu di dada dan dua kepalanya berhadapan. Sering kali, jenis kembar siam jenis ini berbagi hati dan usus bagian atas, mengutip Mayo Clinic.
Meski paling umum dari seluruh tipe kembar siam, thoracopagus memiliki tingkat kelangsungan hidup (survival rate) yang buruk. Jangan pesimis! Banyak prosedur pemisahan kembar siam tipe thoracopagus yang sukses dilakukan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine tahun 2019, craniopagus adalah kembar siam yang menempel di kranium atau tempurung kepala. Diperkirakan, craniopagus terjadi pada 0,6 dari 1 juta kelahiran.
Seperti yang bisa ditebak, pemisahan kembar siam jenis ini sangat sulit dan kompleks. Bahkan, di tangan terbaik dan di pusat medis paling canggih sekalipun, kematian yang dilaporkan selama 50 tahun terakhir di atas 50 persen.
Yang lebih langka adalah craniopagus parasiticus yang terjadi pada 2 atau 3 dari 5 juta kelahiran. Ciri-cirinya ialah kepala kembar parasit (dengan tubuh yang belum berkembang) melekat pada kepala kembaran yang sudah berkembang sempurna.
Pygopagus jumlahnya sekitar 6-19 persen dari semua kasus kembar siam. Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Pediatric Surgery Case Reports tahun 2014, kembar siam jenis ini menyatu di bagian belakang, tepatnya di pangkal tulang belakang hingga bokong.
Lebih spesifik, mereka umumnya berbagi ujung tulang belakang, sumsum tulang belakang, sistem pencernaan, serta sistem genitourinari (organ kemih dan genital). Kasus pygopagus paling banyak dilaporkan di Asia dan Afrika.
Pernah melihat bayi kembar siam dengan satu tubuh dan dua kepala bersebelahan? Itu adalah dicephalic parapagus, yang kadang disebut sebagai "two-headed babies".
Kebanyakan dicephalic parapagus lahir dalam keadaan tidak bernyawa atau meninggal segera setelah dilahirkan. Namun, sebagian kecil berhasil bertahan hingga dewasa. What a miracle!
Ada yang terlahir dengan satu jantung, tetapi ada pula yang memiliki dua jantung. Sebagian besar kasus dicephalic parapagus tidak memungkinkan untuk dipisahkan, kecuali salah satunya sekarat atau tidak berkembang.
Ischiopagus adalah kondisi di mana perut bagian bawah menyatu dan ekstremitas (anggota gerak bawah) tergeser ke lateral (sisi atau pinggir). Ischiopagus dibagi menjadi tiga, yaitu dipus, tripus, dan tetrapus atau quadripus.
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Morphologie di tahun 2010, cephalopagus merupakan kembar siam langka akibat pembelahan akhir yang tidak lengkap dengan prognosis (perkiraan kemungkinan munculnya penyakit) yang sangat buruk.
Kembar cephalopagus bergabung di wajah dan tubuh bagian atas, sedangkan bagian bawahnya terpisah. Mereka biasanya memiliki satu kepala dan berbagi otak. Sayangnya, kembar siam tipe ini jarang bisa bertahan hidup.
Nah, itulah beberapa jenis kembar siam berdasarkan tempat mereka menyatu. Semoga bisa menambah wawasanmu!