ilustrasi minum teh di pagi hari (pexels.com/mikhail nilov)
Hormon adalah pesan kimia yang membantu sel-sel tubuh berkomunikasi dan memicu berbagai tindakan. Mereka merupakan dasar dari sistem endokrin tubuh yang mengatur pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, suhu tubuh bahkan suasana hati.
Hormon dan sistem endokrin menjaga tubuh dalam keadaan keseimbangan homeostasis. Oleh karena itu, ketidakseimbangan hormonal (terlalu sedikit atau terlalu banyak hormon tertentu) dapat menyebabkan efek samping yang merugikan.
Stres oksidatif, infertilitas, dan gangguan endokrin seperti penyakit tiroid hanyalah beberapa kondisi yang dapat timbul akibat ketidakseimbangan hormon.
Perempuan mengalami perubahan alami pada tingkat hormon mereka pada waktu-waktu tertentu sepanjang siklus hidup mereka, terutama selama pubertas, kehamilan, dan menopause.
Demikian pula laki-laki yang mungkin mengalami gejala ketidakseimbangan hormon selama pubertas atau seiring bertambahnya usia, meskipun sering kali dengan laju yang lebih lambat dan kurang terlihat dibanding perempuan.
Pilihan perawatan terbaik tergantung pada penyebab ketidakseimbangan hormon, faktor gaya hidup, dan hal lainnya. Berikut ini adalah gambaran umum cara menyeimbangkan hormon:
Konsumsi makanan sehat. Pola makan seimbang yang kaya akan protein tanpa lemak, lemak sehat, dan serat namun rendah gula olahan dapat membantu menyeimbangkan hormon yang mengatur nafsu makan, metabolisme, dan suasana hati.
Rutin berolahraga. Aktivitas fisik dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan serta meningkatkan penggunaan hormon insulin oleh tubuh.
Kelola stres. Stres berlebihan dapat secara drastis mengubah kadar hormon seperti kortisol dan adrenalin. Aktivitas menenangkan seperti yoga, mendengarkan musik, atau berjalan di alam terbuka dapat meredakan stres dan menjaga keseimbangan hormon tersebut.
Cukup tidur. Kurang tidur atau terpapar cahaya buatan pada malam hari dapat mengganggu kadar melatonin dan kortisol. Hal ini juga dapat memengaruhi resistensi insulin.
Hindari zat pengganggu endokrin. Zat pengganggu endokrin adalah senyawa di lingkungan, seperti asap rokok, pestisida, herbisida, plastik, bahan tahan api, serta pewangi dalam losion dan produk pembersih, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Menjaga keseimbangan hormon memang tidak bisa dilakukan hanya dengan satu cara. Setiap jenis teh memiliki peran tersendiri dalam membantu tubuh mencapai harmoni. Meski begitu, penting untuk diingat bahwa teh bukan pengganti pengobatan medis, melainkan pendukung gaya hidup sehat.
Referensi
"5 Teas That Can Help Balance Your Hormones Naturally".Verywell Health. Diakses September 2025.
Shen, Wenjuan, Yujia Pan, Bao Jin, Zongyu Zhang, Tianjiao You, Yangfan Qu, Mei Han, Xingxing Yuan, and Yang Zhang. “Effects of Tea Consumption on Anthropometric Parameters, Metabolic Indexes and Hormone Levels of Women With Polycystic Ovarian Syndrome: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials.” Frontiers in Endocrinology 12 (December 13, 2021).
Sánchez, Marta, Elena González-Burgos, Irene Iglesias, Rafael Lozano, and M. Pilar Gómez-Serranillos. “The Pharmacological Activity of Camellia Sinensis (L.) Kuntze on Metabolic and Endocrine Disorders: A Systematic Review.” Biomolecules 10, no. 4 (April 13, 2020): 603.
"Chasteberry". National Center for Complementary and Integrative Health. Diakses September 2025.
Puglia, Lídice Tavares, Jean Lowry, and Gianluca Tamagno. “Vitex Agnus Castus Effects on Hyperprolactinaemia.” Frontiers in Endocrinology 14 (November 21, 2023).
Elfiky, Aliaa M., Reham S. Ibrahim, Amira R. Khattab, Mai O. Kadry, Naglaa M. Ammar, and Eman Shawky. “Exploring the Therapeutic Potential of Marjoram (Origanum Majorana L.) in Polycystic Ovary Syndrome: Insights From Serum Metabolomics, Network Pharmacology and Experimental Validation.” BMC Complementary Medicine and Therapies 25, no. 1 (February 21, 2025).
"5 Impressive Herbs That Help Balance Your Hormones". Healthline. Diakses September 2025.