Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kanker Kulit: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

ilustrasi kanker kulit (pexels.com/Tara Winstead)
ilustrasi kanker kulit (pexels.com/Tara Winstead)

Kanker kulit adalah pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di epidermis, lapisan kulit terluar, yang disebabkan oleh kerusakan DNA yang tidak diperbaiki yang memicu mutasi. Mutasi ini menyebabkan sel kulit berkembang biak dengan cepat dan membentuk tumor ganas.

Ada dua jenis utama kanker kulit, yaitu kanker kulit non melanoma dan kanker kulit melanoma. Menurut World Cancer Research Fund International, melanoma adalah kanker paling umum ke-17 di dunia. Ini adalah kanker paling umum ke-13 pada laki-laki dan kanker paling umum ke-15 pada perempuan. Ada lebih dari 150.000 kasus baru melanoma kulit pada tahun 2020.

Kanker kulit non melanoma sering dikecualikan dari pelaporan statistik kanker. Itu tidak dilaporkan dalam total kasus kanker global. Ini karena sangat umum, sering kurang terdiagnosis, dan umumnya dirawat dalam perawatan primer dan oleh karena itu kemungkinan besar tidak dilaporkan dalam data registri kanker nasional.

1. Jenis

Dilansir UCLA Health, tiga jenis kanker kulit yang paling umum adalah:

  • Karsinoma sel basal (basal cell carcinoma): Menyumbang sekitar 80 persen dari semua kanker kulit. Kanker yang sangat dapat diobati ini dimulai pada lapisan sel basal epidermis (lapisan atas kulit) dan tumbuh sangat lambat. Karsinoma sel basal biasanya muncul sebagai benjolan atau nodul kecil mengilap di kulit, terutama di area yang terpapar sinar matahari, seperti kepala, leher, lengan, tangan, dan wajah. Ini paling sering terjadi di antara orang-orang dengan mata, rambut, dan kulit berwarna terang.
  • Karsinoma sel skuamosa (squamous cell carcinoma): Walaupun lebih agresif daripada karsinoma sel basal, tetapi jenis ini sangat dapat diobati. Karsinoma sel skuamosa menyumbang sekitar 20 persen dari semua kanker kulit. Jenis kanker kulit ini dapat muncul sebagai nodul atau bercak merah bersisik pada kulit, dan dapat ditemukan pada area yang terpapar sinar matahari seperti wajah, telinga, bibir dan mulut. Namun, jika tidak diobati, kanker dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Jenis kanker kulit ini biasanya ditemukan pada orang berkulit putih.
  • Melanoma maligna (malignant melanoma): Ini merupakan persentase kecil dari semua kanker kulit, tetapi juga kematian terbanyak akibat kanker kulit. Melanoma maligna dimulai pada melanosit, sel yang menghasilkan pigmen di kulit. Melanoma ganas terkadang dimulai sebagai tahi lalat abnormal yang kemudian berubah menjadi kanker. Kanker ini dapat menyebar dengan cepat. Melanoma maligna paling sering muncul pada laki-laki dan perempuan berkulit putih, tetapi orang dengan semua jenis kulit mungkin bisa saja terdampak.

Menambahkan dari American Academy of Dermatology Association, jenis kanker kulit lainnya meliputi:

  • Limfoma sel T kulit (cutaneous T-cell lymphoma).
  • Dermatofibrosarcoma protuberans.
  • Karsinoma sel Merkel.
  • Karsinoma sebaceous.

2. Penyebab

Lesi kanker kulit (karsinoma sel basal). (commons.wikimedia.org/Kelly Nelson, M.D.)
Lesi kanker kulit (karsinoma sel basal). (commons.wikimedia.org/Kelly Nelson, M.D.)

Kanker kulit berkembang paling sering dari kombinasi predisposisi genetik dan paparan sinar matahari. Ini lebih sering terjadi pada orang berkulit putih, terutama mereka yang berambut pirang atau merah, yang memiliki mata berwarna terang. Kanker kulit jarang terjadi pada anak-anak. Akan tetapi, tidak ada yang benar-benar aman dari kanker kulit.

Faktor risiko lainnya termasuk:

  • Riwayat keluarga atau riwayat pribadi dengan melanoma.
  • Paparan sinar matahari.
  • Sunburn anak usia dini.
  • Memiliki banyak freckles.
  • Tahi lalat besar atau banyak tahi lalat biasa.
  • Jenis tahi lalat tertentu dan jumlah tahi lalat yang banyak.
  • Gangguan imunosupresif atau sistem kekebalan yang melemah (seperti pada orang yang pernah menjalani transplantasi organ).
  • Paparan bahan kimia tertentu, seperti arsenik.
  • Paparan radiasi.
  • Merokok.
  • Human papillomavirus (HPV).
  • Kondisi bawaan langka tertentu, seperti sindrom nevus sel basal (sindrom Gorlin) atau xeroderma pigmentosum.

3. Gejala

Dilansir Cleveland Clinic, tanda peringatan kanker kulit yang paling umum adalah perubahan pada kulit, biasanya pertumbuhan baru, atau perubahan pada pertumbuhan atau tahi lalat yang sudah ada.

Karsinoma sel basal

Kanker sel basal paling sering terlihat pada area kulit yang terpapar sinar matahari, termasuk tangan, wajah, lengan, kaki, telinga, mulut, dan bahkan botak atau pitak di bagian atas kepala. Pada kebanyakan orang, pertumbuhannya lambat, biasanya tidak menyebar ke bagian tubuh lain dan tidak mengancam jiwa.

Tanda dan gejala karsinoma sel basal meliputi:

  • Benjolan kecil, halus, seperti mutiara atau lilin di wajah, telinga, dan leher.
  • Lesi datar, merah muda/merah atau cokelat pada badan atau lengan dan kaki.
  • Area pada kulit yang terlihat seperti bekas luka.
  • Luka yang terlihat berkerak, terdapat cekungan di tengah, atau sering berdarah.

Karsinoma sel skuamosa

Kanker sel skuamosa paling sering terlihat pada area kulit yang terpapar sinar matahari termasuk tangan, wajah, lengan, kaki, telinga, mulut, dan bahkan botak atau pitak di bagian atas kepala. Kanker kulit ini juga bisa terbentuk di area seperti selaput lendir dan alat kelamin.

Tanda dan gejala karsinoma sel skuamosa meliputi:

  • Nodul merah muda atau merah yang tegas.
  • Lesi kasar dan bersisik yang mungkin gatal, berdarah, dan menjadi berkerak.

Melanoma

Melanoma dapat berkembang di area mana pun di tubuh, bahkan bisa terbentuk di mata dan organ dalam. Punggung atas adalah situs melanoma umum pada laki-laki, sementara pada perempuan adalah kaki. Ini adalah jenis kanker kulit yang paling serius karena dapat menyebar ke area lain di tubuh.

Tanda dan gejala melanoma di antaranya:

  • Bercak atau benjolan berpigmen cokelat.
  • Tahi lalat yang berubah warna, ukuran, atau berdarah.

Selalu ingat akronim ABCDE untuk mencari tanda-tanda kanker kulit yang harus diperhatikan.

  • Asimetri: Tahi lalat atau bercak di kulit memiliki bentuk yang tidak beraturan dengan dua bagian yang terlihat sangat berbeda.
  • Border (pinggiran atau tepian): Tepian tahi lalat bentuknya tidak beraturan.
  • Color (warna): Tahi lalat dengan lebih dari satu warna.
  • Diameter: Lebih besar dari 6 milimeter.
  • Evolusi: Membesar, perubahan bentuk, warna, atau ukuran (ini adalah tanda yang paling penting).

Waspada terhadap lesi kulit prakanker yang dapat berkembang menjadi kanker kulit non melanoma. Ini muncul sebagai bintik kecil bersisik, cokelat atau merah, dan paling sering ditemukan pada permukaan kulit yang terpapar sinar matahari secara kronis, seperti wajah dan punggung tangan.

Kalau kamu punya tahi lalat atau lesi kulit lain yang membuatmu khawatir, buatlah janji temu dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

4. Skrining dan diagnosis

ilustrasi skrining dan diagnosis kanker kulit (freepik.com/wavebreakmedia_micro)
ilustrasi skrining dan diagnosis kanker kulit (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Pertahanan terbaik melawan perkembangan kanker kulit adalah membiasakan langkah-langkah pencegahan, seperti memakai tabir surya sepanjang tahun, mengenakan pakaian pelindung matahari, dan menghindari penggunaan tanning bed, seperti mengutip laman Icahn School of Medicine at Mount Sinai.

Kamu bisa mempelajari cara mengenali kanker kulit pada tahap awal, yaitu ketika kanker paling dapat diobati, dengan mengamati perubahan pada kulit dan melakukan pemeriksaan kulit secara teratur.

Pemeriksaan mandiri setiap bulan

Sebulan sekali, periksa kulit, termasuk punggung, kepala, dan sela-sela jari kaki. Kamu mungkin butuh bantuan orang lain untuk memeriksa semua pertumbuhan kulit, seperti tahi lalat, tanda lahir, atau bintik-bintik cokelat atau perubahan apa pun seperti gejala yang telah disebutkan sebelumnya. 

Dilansir Skin Cancer Foundation, cara melakukan pemeriksaan mandiri adalah:

  1. Periksa wajah: Periksa wajah, terutama hidung, bibir, mulut, dan telinga—depan dan belakang. Gunakan satu atau dua cermin untuk mendapatkan tampilan yang jelas.
  2. Periksa kulit kepala: Periksa kulit kepala dengan saksama, gunakan pengering rambut dan cermin untuk melihat setiap bagian agar terlihat. Jika memungkinkan, minta bantuan orang lain untuk ikut memeriksa.
  3. Periksa tangan: Telapak tangan dan punggung, antara jari dan di bawah kuku. Lanjutkan ke pergelangan tangan untuk memeriksa bagian depan dan belakang lengan bawah.
  4. Periksa lengan: Berdiri di depan cermin seluruh badan, mulailah dari siku dan telusuri semua sisi lengan atas. Jangan lupa periksa ketiak.
  5. Periksa torso: Selanjutnya, fokus pada leher, dada, dan torso. Angkat payudara untuk melihat bagian bawahnya.
  6. Cek punggung bagian atas: Cek dengan membelakangi cermin seluruh badan, pakai cermin tangan untuk memeriksa bagian belakang leher, bahu, punggung atas, dan bagian belakang lengan atas yang tidak dapat kamu lihat (lihat nomor 4).
  7. Periksa punggung bawah: Gunakan cermin seluruh badan dan cermin tangan untuk menelusuri punggung bagian bawah, bokong, dan bagian belakang kedua kaki.
  8. Cek kaki: Duduklah, topang setiap kaki secara bergantian di atas bangku atau kursi lainnya. Gunakan cermin tangan untuk memeriksa alat kelamin. Periksa bagian depan dan samping kedua kaki, paha, hingga tulang kering. Jangan lupa cek pergelangan kaki dan telapak kaki, termasuk jari kaki dan kuku. Hilangkan dulu cat kuku jika ada.

Pemeriksaan kulit tahunan dengan dokter

Sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kulit seluruh tubuh setidaknya setahun sekali dengan dokter kulit. Pemeriksaan kulit profesional sama pentingnya dengan pemeriksaan fisik dan gigi tahunan.

Kalau kamu berisiko mengembangkan kanker kulit, maka kamu harus melakukan pemeriksaan lebih sering. Sebaiknya konsultasikan tentang kapan kamu harus memeriksakan kulit dengan dokter.

Seperti diterangkan dalam laman Cancer Research UK, setelah diagnosis kanker kulit, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes lain jika curiga kanker telah menyebar. Ini dapat meliputi:

  • CT scan.
  • MRI.
  • Biopsi kelenjar getah bening, jika dokter curiga ada risiko kanker telah menyebar dari kulit ke kelenjar getah bening.

5. Pengobatan

Pilihan pengobatan untuk kanker kulit dan lesi kulit prakanker yang dikenal sebagai keratosis aktinik akan bervariasi, tergantung pada ukuran, jenis, kedalaman, dan lokasi lesi. Kanker kulit kecil yang terbatas pada permukaan kulit mungkin tidak memerlukan pengobatan selain biopsi kulit awal yang menghilangkan seluruh pertumbuhan.

Jika perawatan tambahan diperlukan, pilihannya mungkin termasuk:

  • Cryosurgery: Dokter mungkin menghancurkan keratosis aktinik dan beberapa kanker kulit kecil dini dengan membekukannya dengan nitrogen cair (cryosurgery). Jaringan yang mati akan terkelupas saat dicairkan.
  • Operasi eksisi: Dokter memotong atau mengeksisi jaringan kanker dan batas kulit sehat di sekitarnya. Eksisi luas, yaitu menghilangkan kulit ekstra normal di sekitar tumor, mungkin direkomendasikan dalam beberapa kasus.
  • Operasi Mohs: Prosedur ini untuk kanker kulit yang lebih besar, berulang, atau sulit diobati, yang mungkin termasuk karsinoma sel basal dan skuamosa. Ini sering digunakan di area yang membutuhkan kulit sebanyak mungkin, seperti di hidung. Selama operasi, dokter mengangkat pertumbuhan kulit selapis demi selapis, memeriksa setiap lapisan di bawah mikroskop, sampai tidak ada sel abnormal yang tersisa. Prosedur ini memungkinkan sel-sel kanker dihilangkan tanpa mengambil kulit sehat di sekitarnya dalam jumlah yang berlebihan.
  • Kuretase dan elektrodesikasi atau cryotherapy: Setelah mengangkat sebagian besar pertumbuhan, dokter akan mengikis lapisan sel kanker menggunakan alat dengan pisau bundar (kuret). Jarum listrik menghancurkan sel kanker yang tersisa. Dalam variasi prosedur ini, nitrogen cair dapat digunakan untuk membekukan dasar dan tepi area yang dirawat. Prosedur sederhana dan cepat ini dapat digunakan untuk mengobati kanker sel basal atau kanker sel skuamosa yang tipis.
  • Terapi radiasi: Menggunakan pancaran energi berkekuatan tinggi, seperti sinar-X, untuk membunuh sel kanker. Ini dapat menjadi pilihan ketika kanker tidak dapat diangkat sepenuhnya selama operasi.
  • Kemoterapi: Obat-obatan digunakan untuk membunuh sel kanker. Untuk kanker yang terbatas pada lapisan atas kulit, krim atau losion yang mengandung zat antikanker dapat dioleskan langsung ke kulit. Kemoterapi sistemik dapat digunakan untuk mengobati kanker kulit yang telah menyebar ke bagian tubuh lain.
  • Terapi fotodinamik: Perawatan ini menghancurkan sel kanker kulit dengan kombinasi sinar laser dan obat yang membuat sel kanker sensitif terhadap cahaya.
  • Terapi biologis: Menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk membunuh sel kanker.

6. Pencegahan

ilustrasi pencegahan kanker kulit dengan memakai tabir surya (pexels.com/Tara Winstead)
ilustrasi pencegahan kanker kulit dengan memakai tabir surya (pexels.com/Tara Winstead)

Sebagian besar kanker kulit disebabkan oleh terlalu banyak paparan sinar ultraviolet (UV). Sinar UV berasal dari matahari, tanning bed, dan sunlamp. Sinar UV dapat merusak sel-sel kulit.

Untuk menurunkan risiko terkena kanker kulit, kamu dapat melindungi kulit dari sinar UV matahari dan menghindari sumber paparan UV buatan seperti tanning bed dan sunlamp.

Perlindungan dari sinar UV penting sepanjang tahun. Sinar UV dapat mencapai kulit bahkan pada hari berawan dan dingin, dan memantul permukaan seperti air, semen, pasir, dan salju.

Lakukan tips berikut ini:

  • Jika cuaca sedang panas, berlindunglah di tempat yang teduh.
  • Kenakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki.
  • Kenakan topi dengan pinggiran lebar untuk melindungi wajah, kepala, telinga, dan leher.
  • Kenakan kacamata hitam yang menutupi dan menghalangi sinar UVA dan UVB.
  • Gunakan tabir surya spektrum luas dengan faktor perlindungan matahari (SPF) 15 atau lebih tinggi.

Selain itu, hindari penggunaan tanning bed, sunbed, atau sunlamp untuk menggelapkan kulit) membuat pengguna terkena sinar UV tingkat tinggi. Seiring waktu, terlalu banyak paparan sinar UV dapat menyebabkan kanker kulit, katarak, dan kanker mata.

Kulit kecokelatan tidak mengindikasikan kesehatan yang baik. Saat UV mencapai lapisan dalam kulit, kulit memproduksi lebih banyak melanin. Melanin adalah pigmen yang memberi warna pada kulit. Ini bergerak menuju lapisan luar kulit dan menjadi terlihat seperti cokelat. Setiap perubahan warna kulit setelah paparan sinar UV (apakah itu cokelat atau luka bakar) adalah tanda cedera.

Melakukan pemeriksaan kulit mandiri secara teratur penting, terutama kalau kamu berisiko tinggi terkena kanker kulit. Ini bisa dialami orang dengan warna kulit apa pun. 

Periksa kulit setiap bulan untuk setiap perubahan bintik kulit atau pertumbuhan kulit baru. Kamu juga bisa mengambil foto kulit agar bisa dengan mudah apakah ada bintik atau tahi lalat yang mengalami perubahan. Pastikan untuk memeriksa area yang lebih rentan terhadap perkembangan kanker, seperti telapak tangan, telapak kaki, sela-sela jari kaki, area genital, dan di bawah kuku.

Selain itu, lakukan langkah-langkah untuk melindungi kulit dengan menggunakan tabir surya minimal SPF 30 setiap hari sepanjang tahun, pakai kacamata hitam dengan pelindung UVA/UVB, topi bertepi lebar, serta kemeja dan celana lengan panjang.

Tak lupa, temui dokter kulit setidaknya setahun sekali untuk pemeriksaan kulit profesional. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us