Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejarah Kanker Payudara, dari Temuan Awal hingga Terobosan Modern

Ilustrasi penyintas kanker payudara.
ilustrasi pasien kanker payudara (IDN Times/Novaya Siantita)
Intinya sih...
  • Manusia sudah mengenali kanker payudara sejak ribuan tahun lalu. Salah satu bukti tertua berasal dari Papirus Edwin Smith, teks medis Mesir yang ditulis sekitar tahun 3000–2500 SM, yang menggambarkan kasus tumor pada payudara.
  • Pada abad pertama Masehi, dokter mulai melakukan percobaan bedah untuk mengangkat tumor, meski belum memahami penyebab pastinya. Mereka bahkan percaya bahwa kanker payudara berkaitan dengan berhentinya menstruasi, teori yang kemudian dikaitkan dengan usia lanjut.
  • Selama Abad Pertengahan, kemajuan medis sangat dipengaruhi oleh pandangan agama. Di Barat, banyak orang Kristen menganggap operasi sebagai tindakan kejam dan lebih memilih penyembuhan melalui doa. Sementara itu, dokter Muslim menelaah teks medis Yunani untuk mempelajari lebih jauh tentang kanker.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kanker bukanlah penyakit baru. Sejak manusia pertama kali mencatat sejarah, jejak kanker sudah ikut terekam. Di antara berbagai jenisnya, kanker payudara menjadi salah satu contoh paling menarik tentang bagaimana pemahaman manusia terhadap penyakit ini terus berubah dari masa ke masa.

Di zaman Mesir Kuno, benjolan di payudara dianggap sebagai kutukan yang tak bisa disembuhkan. Catatan medis kuno menggambarkan penyakit ini dengan rasa takut dan pasrah. Berabad-abad kemudian, di era Yunani dan Romawi, muncul berbagai teori tentang penyebabnya, mulai dari ketidakseimbangan cairan tubuh hingga pengaruh mistis.

Namun, perjalanan tidak berhenti di sana. Memasuki abad modern, ilmu kedokteran mulai menyingkap tabir kanker payudara dengan pendekatan ilmiah. Dari penemuan mikroskop, teknik pembedahan, hingga terapi radiasi dan kemoterapi, setiap langkah membawa secercah harapan. Kini, kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak diteliti di dunia. Tingkat kesembuhan pun terus meningkat berkat kemajuan teknologi medis dan penelitian tanpa henti.

Sejarah kanker payudara adalah kisah panjang tentang rasa ingin tahu, ketakutan, dan harapan. Dari masa ketika ini dianggap kutukan, hingga kini menjadi penyakit yang bisa ditangani dengan berbagai pilihan terapi, perjalanan ini menunjukkan betapa jauh manusia telah melangkah.

Di sini, kita akan menelusuri bagaimana pemahaman tentang kanker payudara berkembang dari masa ke masa, dari penemuan awal hingga inovasi pengobatan modern yang memberi harapan baru bagi jutaan orang.

1. Penemuan awal kanker payudara

Manusia sudah mengenali kanker payudara sejak ribuan tahun lalu. Salah satu bukti tertua berasal dari Papirus Edwin Smith, teks medis Mesir yang ditulis sekitar tahun 3000–2500 SM, yang menggambarkan kasus tumor pada payudara.

Di zaman Yunani Kuno, orang membuat persembahan berbentuk payudara kepada dewa pengobatan sebagai bentuk doa penyembuhan. Tokoh kedokteran terkenal, Hippocrates, juga mencatat tahapan kanker payudara pada abad ke-4 SM.

Pada abad pertama Masehi, dokter mulai melakukan percobaan bedah untuk mengangkat tumor, meski belum memahami penyebab pastinya. Mereka bahkan percaya bahwa kanker payudara berkaitan dengan berhentinya menstruasi, teori yang kemudian dikaitkan dengan usia lanjut.

Selama Abad Pertengahan, kemajuan medis sangat dipengaruhi oleh pandangan agama. Di Barat, banyak orang Kristen menganggap operasi sebagai tindakan kejam dan lebih memilih penyembuhan melalui doa. Sementara itu, dokter Muslim menelaah teks medis Yunani untuk mempelajari lebih jauh tentang kanker.

Memasuki Zaman Renaisans, semangat penelitian kembali bangkit. Dokter mulai mempelajari anatomi tubuh manusia. John Hunter, ahli bedah asal Skotlandia, menyatakan bahwa kanker payudara bisa berasal dari cairan limfa dalam tubuh. Saat itu, operasi lumpektomi (pengangkatan sebagian jaringan payudara) mulai dilakukan, meskipun tanpa bius. Para dokter harus bekerja sangat cepat dan tepat agar pasien selamat.

2. Tonggak penting penelitian kanker payudara

Pendekatan modern terhadap kanker payudara mulai terbentuk pada abad ke-19. Berikut beberapa momen penting dalam sejarahnya:

  • 1882: William Halsted melakukan radikal mastektomi pertama, yang menjadi standar operasi selama puluhan tahun.
  • 1895: Foto X-ray pertama diambil, teknologi yang kelak melahirkan pemeriksaan mamogram.
  • 1898: Marie dan Pierre Curie menemukan radium dan polonium, yang kemudian digunakan untuk terapi radiasi kanker.
  • 1932–1937: Operasi mastektomi dikembangkan agar tidak terlalu merusak, dan terapi radiasi mulai dikombinasikan dengan operasi.
  • 1978: Tamoxifen menjadi obat hormonal pertama untuk kanker payudara dan disetujui oleh FDA.
  • 1984–1986: Ditemukan gen HER2, yang terkait dengan kanker payudara agresif, dan teknologi untuk mengkloning gen ini berhasil dilakukan.
  • 1995: Para ilmuwan berhasil mengkloning gen BRCA1 dan BRCA2, yang dapat memprediksi risiko kanker payudara turunan.
  • 1996–1998: Obat Anastrozole (Arimidex) disetujui untuk kanker payudara positif estrogen, dan Herceptin (trastuzumab) untuk kanker positif HER2.
  • 2013–2020: Definisi empat subtipe utama kanker payudara ditetapkan, obat Enhertu dan Trodelvy disetujui, menandai era terapi yang makin spesifik dan efektif.

3. Perkembangan terapi dan perawatan

Ilustrasi penyintas kanker payudara.
ilustrasi kanker payudara (IDN Times/Aditya Pratama)

Berikut adalah perkembangan terapi dan perawatan untuk kanker payudara:

  • Kemoterapi

Sejak tahun 1970-an, obat kemoterapi seperti Adriamycin (doxorubicin) mulai digunakan untuk membunuh sel kanker. Namun, karena obat ini juga menyerang sel yang tumbuh cepat, efek sampingnya cukup berat. Kemudian hadir obat lain seperti Paclitaxel (1994) dan Xeloda (1998) yang lebih terarah.

  • Terapi Hormon

Masih di era 1970-an, tamoxifen menunjukkan hasil positif dalam mengendalikan pertumbuhan kanker payudara. Disusul oleh Arimidex (anastrozole) pada tahun 1996, yang bekerja dengan menghambat produksi hormon estrogen, penting untuk kanker payudara yang bergantung pada hormon.

  • Pembedahan

Tahun 1980-an menjadi titik penting dengan munculnya operasi konservasi payudara (lumpektomi). Alih-alih mengangkat seluruh payudara, dokter hanya mengangkat jaringan yang terkena kanker. Dengan kombinasi radiasi dan kemoterapi, hasil kelangsungan hidupnya setara dengan mastektomi total.

  • Biologis dan terapi terarah

Mulai 1990-an, obat biologis seperti Herceptin membawa perubahan besar. Obat ini adalah antibodi buatan yang menargetkan langsung sel kanker tanpa merusak sel sehat. Inovasi berikutnya termasuk Kadcyla (T-DM1), Piqray, Ibrance, Kisqali, dan PARP inhibitor seperti Lynparza, semuanya meningkatkan harapan hidup pasien dengan efek samping yang lebih ringan.

4. Profil genetik dan terapi yang dipersonalisasi

Tahun 2000 menjadi tonggak penting setelah jurnal Nature mempublikasikan penelitian tentang “molecular portraits” atau potret genetik kanker payudara. Penemuan ini memungkinkan dokter untuk memprediksi kekambuhan dan menentukan terapi paling efektif.

Kini, kanker payudara dibagi menjadi empat subtipe utama:

  • HR+/HER2- (luminal A)
  • HR+/HER2+ (luminal B)
  • HR-/HER2+ (HER2-enriched)
  • Triple-negative

Masing-masing jenis memerlukan pendekatan berbeda. Misalnya, terapi hormon hanya efektif untuk kanker dengan reseptor hormon positif. Pendekatan berbasis genetik ini menjadikan pengobatan jauh lebih tepat sasaran dan mengurangi kebutuhan kemoterapi pada banyak pasien.

5. Dampak global

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, sejak 1980-an hingga 2020, angka kematian akibat kanker payudara di negara berpendapatan tinggi turun hingga 40 persen. Keberhasilan ini dicapai lewat sistem rujukan medis yang lebih baik, deteksi dini, dan akses terapi modern. Pendekatan yang sama kini digunakan untuk menangani kanker lain seperti serviks, paru, kolorektal, dan prostat. Ini menjadikan kanker payudara sebagai “model penyakit” untuk sistem perawatan kanker secara umum.

Kanker payudara memiliki perjalanan panjang dan penuh perjuangan. Dari pengamatan sederhana di Mesir Kuno hingga terapi genetik canggih masa kini, ilmu kedokteran telah membawa harapan baru bagi jutaan perempuan di dunia. Berbagai terobosan telah mengubah cara kita memandang dan menangani penyakit ini. Sejarah kanker payudara bukan sekadar catatan medis, tetapi juga kisah tentang ketekunan manusia dalam mencari harapan, pengetahuan, dan kesembuhan.

Referensi

"History of Breast Cancer – From Ancient Times to Modern Treatments." Healthline. Diakses pada Oktober 2025.

"History of Breast Cancer." PatientPower. Diakses pada Oktober 2025.

Charles M. Perou et al., “Molecular Portraits of Human Breast Tumours,” Nature 406, no. 6797 (August 17, 2000): 747–52, https://doi.org/10.1038/35021093.

"A Brief History of Breast Cancer." Verywell Health. Diakses pada Oktober 2025.

"Breast Cancer – Fact Sheet." World Health Organization. Diakses pada Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

6 Langkah SADARI, Deteksi Dini Kanker Payudara

08 Okt 2025, 19:11 WIBHealth