- Obat tetes mata (misalnya apraclonidine/Iopidine): bisa membantu membuka kelopak mata jika masalahnya memang ada di kelopak, bukan di alis.
- Tambahan suntikan Botox: dalam beberapa kasus, dokter bisa menyuntikkan lagi di titik tertentu untuk menyeimbangkan otot.
Kelopak Mata Turun setelah Botox: Penyebab dan Cara Mengatasinya

- Botox berasal dari protein Botulinum toxin yang digunakan untuk mengurangi garis halus dan kerutan di wajah, biasanya di dahi, sekitar mata, dan antara alis.
- Kelopak mata turun bisa terjadi jika suntikan Botox tidak dilakukan dengan tepat, tetapi efeknya tidak permanen dan bisa kembali normal dalam 4–6 minggu.
- Jika kelopak mata turun tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan solusi tambahan.
Botox sudah lama dikenal sebagai jurus rahasia untuk membuat wajah tampak lebih muda dan segar. Dengan suntikan kecil, garis halus di dahi, kerutan di sekitar mata, hingga garis cemberut bisa memudar. Hasilnya, wajah terlihat lebih halus dan muda.
Namun, seperti prosedur kosmetik lain, Botox juga bisa menimbulkan efek samping. Salah satunya adalah kelopak mata turun (droopy eyelid). Walaupun jarang terjadi, tetapi kondisi ini tetap membuat resah karena bisa memengaruhi penampilan bahkan penglihatan. Yuk, kita bahas lebih detail seputar kelopak mata turun akibat Botox!
1. Apa itu Botox?
Botox berasal dari protein Botulinum toxin, yaitu zat yang sebenarnya beracun namun aman digunakan dalam dosis mikro oleh tenaga medis berlisensi. Botox bekerja dengan cara menghambat pelepasan asetilkolin, zat kimia yang berfungsi sebagai penghubung antara saraf dan otot.
Ketika asetilkolin terblokir, otot di area suntikan jadi lebih rileks dan tidak mudah berkontraksi. Akibatnya, garis halus dan kerutan di wajah berkurang.
Area yang paling sering diberi Botox biasanya di dahi, sekitar mata, dan di antara alis. Hasilnya bisa terlihat dalam 3–14 hari dan bertahan antara 3–12 bulan, tergantung kondisi masing-masing orang.
2. Kenapa Botox bisa membuat kelopak mata turun?
Efek samping ini biasanya terjadi jika suntikan tidak dilakukan dengan tepat. Botox bisa menyebar ke area sekitar titik suntikan dan memengaruhi otot yang tidak seharusnya.
Jika Botox di dahi menyebar ke otot alis, alis bisa turun. Akibatnya, kelopak mata terlihat lebih kendur.
Jika disuntik di area antara alis (dekat kelopak mata atas), otot pengangkat kelopak (levator) bisa melemah. Inilah yang menyebabkan kelopak mata tampak jatuh.
Selain mengganggu penampilan, kelopak mata yang turun parah juga bisa mengganggu penglihatan. Lama-kelamaan, pasien jadi harus sering mendongakkan kepala untuk melihat dengan jelas, yang bisa menimbulkan pegal di leher atau mata.
3. Apa yang harus dilakukan jika kelopak mata turun setelah Botox?

Kabar baiknya, efek Botox tidak permanen. Biasanya, kelopak mata yang turun akan kembali normal dalam 4–6 minggu. Sambil menunggu, ada beberapa cara yang bisa membantu, seperti:
4. Kapan harus ke dokter?
Kalau kelopak mata turun tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu, atau sampai mengganggu penglihatan dan aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera konsultasi ke dokter mata. Bisa jadi ada masalah otot atau saraf yang lebih serius.
Dalam kasus langka, dokter mungkin menyarankan operasi kecil untuk mengangkat kelopak mata.
5. Cara mencegah kelopak mata turun setelah Botox
Agar lebih aman, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebelum memutuskan untuk mendapatkan suntik Botox:
- Pilih praktisi berpengalaman. Pastikan prosedur dilakukan oleh dokter bersertifikat dan berpengalaman. Cari klinik yang punya reputasi baik dan ulasan positif dari pasien.
- Komunikasi jelas dengan dokter. Sampaikan riwayat kesehatanmu, termasuk alergi, kondisi medis, atau riwayat Botox sebelumnya. Jelaskan juga tujuanmu, apakah ingin mengurangi kerutan, mengangkat alis, atau hal lain.
- Ikuti instruksi dengan disiplin. Dokter biasanya akan memberi aturan sebelum dan sesudah suntikan, misalnya tidak menggosok area suntikan atau menghindari aktivitas tertentu. Patuhilah, karena langkah ini bisa mengurangi risiko komplikasi.
Botox bisa jadi solusi ampuh untuk tampil lebih muda, tetapi tetap ada risiko seperti kelopak mata turun. Risiko ini bisa diminimalkan dengan memilih dokter berpengalaman dan mengikuti instruksi perawatan dengan baik.
Jika kamu mengalami kelopak mata turun setelah Botox, jangan panik. Efeknya biasanya hanya sementara dan akan hilang dalam beberapa minggu. Bila perlu, konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapat solusi tambahan.
Referensi
"Drooping Eyelids After Botox." All About Vision. Diakses pada September 2025.
"Droopy Eyelid After Botox." Daniele Ezra Clinic. Diakses pada September 2025.
"Droopy Eyelid After Botox: Causes and Treatment." Healthline. Diakses pada September 2025.