Kenapa saat Puasa Kulit Jadi Kering?

- Kulit kering saat puasa dapat disebabkan oleh dehidrasi, kurangnya nutrisi, dan perubahan metabolisme.
- Faktor lingkungan, paparan air, penggunaan sabun berbahan keras, dan kondisi kulit lainnya dapat memperparah kekeringan kulit.
- Untuk mencegah kulit kering, minumlah banyak air, konsumsi makanan bernutrisi, hindari detergen keras, gunakan tabir surya, dan tidur cukup.
Puasa Ramadan bukan cuma ibadah, tetapi memberikan banyak manfaat kesehatan. Namun, puasa juga dapat menimbulkan tantangan tertentu. Saat berpuasa, perubahan pada tubuh tidak hanya terjadi pada pola makan dan tingkat energi, tetapi juga kondisi kulit. Salah satu masalah umum adalah kulit kering.
Banyak orang mengalami kulit yang terasa kasar, pecah-pecah, hingga kusam selama puasa. Kenapa saat puasa kulit jadi kering? Di sini akan dijelaskan mengapa masalah kulit ini bisa terjadi dan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kulit kering selama puasa.
1. Gejala
Kulit kering sering kali bersifat sementara atau musiman. Kamu mungkin mengalaminya hanya saat cuaca dingin, selama bulan puasa, atau pada saat-saat tertentu.
Gejala kulit kering dapat bervariasi, tetapi secara umum meliputi:
- Kulit terasa tertarik.
- Kulit terasa kasar.
- Gatal.
- Kulit mengelupas ringan hingga parah.
- Kulit tampak retak, biasanya paling tampak pada kaki.
- Kulit putih jadi tampak kemerahan, sementara kulit cokelat dan hitam tampak pucat.
- Retakan dalam yang dapat berdarah.
2. Kenapa kulit menjadi kering selama puasa?

Beberapa faktor yang menyebabkan kulit kering selama puasa meliputi:
- Dehidrasi: Salah satu penyebab utama kulit kering selama puasa adalah berkurangnya asupan air. Saat berpuasa, kamu tidak minum air selama belasan jam. Kurangnya hidrasi ini memengaruhi kadar kelembapan kulit, karena air berperan penting dalam menjaga elastisitas dan hidrasi kulit. Tanpa asupan air yang cukup, kulit mungkin tampak kusam dan terasa kencang atau bersisik.
- Berkurangnya asupan nutrisi: Puasa sering kali melibatkan perubahan pola makan, yang dapat memengaruhi kulit. Misalnya, pengurangan makanan yang kaya akan asam lemak esensial, vitamin (seperti A, C, dan E), dan antioksidan dapat melemahkan lapisan pelindung kulit. Lapisan ini bertanggung jawab dalam mempertahankan kelembapan dan melindungi dari stresor lingkungan. Kekurangan nutrisi ini dapat memperburuk kekeringan dan membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi.
- Perubahan metabolisme: Puasa memicu proses metabolisme seperti autofagi dan detoksifikasi, yang dapat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan tetapi dapat memengaruhi penampilan kulit untuk sementara waktu. Misalnya, pembatasan kalori dapat mengurangi sintesis lipid di epidermis, sehingga mengganggu kemampuannya untuk mempertahankan kelembapan secara efektif.
3. Faktor yang memperparah kulit kering saat berpuasa
Berikut ini beberapa faktor lain yang memperparah kulit kering saat berpuasa:
- Faktor lingkungan: Puasa sering kali disertai dengan perubahan rutinitas harian, termasuk bertambahnya waktu di luar ruangan yang menyebabkan kamu lebih banyak terpapar sinar matahari dan angin. Atau, kamu jadi sering menyalakan AC untuk mendinginkan tubuh. Baik paparan lingkungan luar maupun paparan AC dapat makin membuat kulit kering.
- Peningkatan paparan air: Selama puasa Ramadan, kamu mungkin jadi sering mandi untuk mendinginkan tubuh pada siang hari. Nah, paparan air yang berulang dapat menghilangkan minyak alami kulit, yang menyebabkan peningkatan kekeringan.
- Penggunaan sabun dan detergen yang keras: Banyak sabun, detergen, dan sampo menghilangkan kelembapan dari kulit karena diformulasikan untuk menghilangkan minyak.
- Kondisi kulit lainnya: Orang dengan kondisi kulit seperti dermatitis atopik atau psoriasis lebih cenderung memiliki kulit kering.
- Perawatan medis. Beberapa orang mengalami kulit kering dan tebal setelah menjalani perawatan kanker, menjalani dialisis, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Penuaan: Seiring bertambahnya usia, kulit menipis dan menghasilkan lebih sedikit minyak yang dibutuhkan kulit untuk menahan air.
4. Cara mencegah dan mengatasi kulit kering selama puasa

Menjaga kesehatan kulit saat berpuasa memerlukan tindakan proaktif, seperti:
- Perbanyak minum air di antara waktu berbuka hingga sahur. Usahakan untuk minum setidaknya dua liter air setiap hari untuk menjaga tubuh dan kulit tetap terhidrasi.
- Gunakan pelembap segera setelah mencuci muka atau berwudu untuk mengunci kelembapan. Pilih produk dengan bahan-bahan seperti asam hialuronat atau gliserin yang membantu mempertahankan hidrasi.
- Pilih makanan kaya nutrisi saat sahur dan berbuka. Utamakan makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin (A, C, E), asam lemak omega-3, dan zink. Nutrisi ini mendukung perbaikan dan hidrasi kulit sekaligus melawan stres oksidatif.
- Hindari penggunaan produk perawatan kulit dengan detergen keras atau bahan berbasis alkohol yang dapat menghilangkan minyak alami dari kulit. Sebaliknya, pilih pembersih yang lembut dan produk hipoalergenik.
- Oleskan tabir surya dengan SPF minimal 30 sebelum keluar rumah untuk mencegah kerusakan akibat sinar UV yang dapat memperparah kekeringan.
- Tidur yang cukup untuk membantu regenerasi kulit.
- Hindari eksfoliasi berlebihan atau penggunaan scrub abrasif selama periode puasa karena dapat makin mengiritasi kulit kering atau sensitif.
5. Produk perawatan kulit yang tepat saat puasa
Penggunaan skincare yang tepat saat puasa dapat membantu mengatasi kulit kering dari luar. Berikut rekomendasi produk perawatan kulit untuk mengatasi kulit kering saat puasa:
- Pembersih wajah: Pilih pembersih yang menghilangkan kotoran dan minyak tanpa menyebabkan gangguan pada lapisan kulit luar. Carilah produk pembersih yang mengandung asam hialuronat.
- Toner: Cari toner bebas alkohol dengan bahan aktif yang mengembalikan kadar pH kulit.
- Serum: Serum membantu menargetkan masalah kulit tertentu. Fokus pada hidrasi dengan serum asam hialuronat murni, atau pilih sesuatu yang ditujukan untuk mengatasi masalah kulit seperti kerutan, hiperpigmentasi, atau jerawat.
- Pelembap: Pelembap yang bagus akan mengunci manfaat serum. Gunakan pelembap yang benar-benar menutrisi dan menghidrasi, tetapi hindari produk yang dapat menyumbat pori-pori.
- Perlindungan: Penggunaan tabir surya setiap hari dapat melindungi kulit dari sinar UV yang berbahaya.
Meskipun puasa menawarkan banyak manfaat kesehatan, seperti detoksifikasi dan peningkatan metabolisme, tetapi puasa juga menimbulkan tantangan, seperti kulit kering karena dehidrasi dan perubahan kebiasaan makan.
Dengan tetap terhidrasi selama waktu antara buka puasa dan sahur, menggunakan pelembap secara teratur, mengonsumsi makanan bernutrisi, dan melindungi kulit dari stresor lingkungan, kamu dapat meminimalkan kekeringan dan menjaga kesehatan kulit selama puasa.
Referensi
"Dry Fasting: Benefits, Risks, and Side Effects." Healthline. Diakses Maret 2025.
"Intermittent Fasting Side Effects and Safety." Healthline. Diakses Maret 2025.
"Skin Care Routine for Dry Skin." Healthline. Diakses Maret 2025.
"Dry Skin: Symptoms and Causes." Mayo Clinic. Diakses Maret 2025.
"Myth or Reality: Does Intermittent Fasting Really Clear the Skin?" Times of India. Diakses Maret 2025.
"UGM Dermatologist Shares Tips on How to Mind Your Skin Health During Fasting." UGM. Diakses Maret 2025.