Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Tidur setelah Sahur Bikin Mimpi Buruk?

ilustrasi pria tidur (freepik.com/boryanam)

Rasa kantuk yang menyerang setelah makan sahur menjadi musuh yang nyata di bulan Ramadan ini. Terkadang, walaupun sudah ditahan habis-habisan, rasa kantuk tersebut tetaplah menang. Namun, perlu diketahui bahwa tidur setelah makan sahur bukanlah hal yang baik.

Selain dapat membahayakan kesehatan, terlelap setelah makan sahur juga bisa mengundang gangguan tidur seperti mimpi buruk. Meskipun tak semua orang mengalaminya, mimpi buruk yang terjadi saat tertidur setelah sahur bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang salah di dalam tubuhmu. Apakah itu? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Korelasi antara makan, tidur, dan mimpi buruk

ilustrasi makanan (pixels.com/Teona Swift)

Makan dan tidur adalah dua kebutuhan pokok manusia. Keduanya berperan penting untuk menunjang kesehatan jasmani maupun rohani. Kendati demikian, bukan berarti makan dan tidur harus dilakukan secara bersamaan atau dalam jangka waktu yang berdekatan.

Mengutip dari Restonic, tidur setelah makan kemungkinan dapat mengundang mimpi buruk. Hal itu diperkuat oleh studi dari Universitas of Montreal, Kanada, yang terbit dalam jurnal Academia pada tahun 2015. Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa 9,5 persen partisipan penelitian melaporkan bahwa ada korelasi antara mimpi buruk dengan tidur setelah makan.

2. Tidur setelah makan dapat memengaruhi kinerja otak

ilustrasi tidur (pixels.com/Andrea Piacquadio)

Tidur setelah makan bukanlah hal yang baik, tak terkecuali ketika waktu sahur. Mengutip dari Alzheimer's Drug Discovery Foundation, terlelap setelah makan dapat berdampak pada kinerja serta fungsi otak. Ini lantaran aktivitas otak selama tidur menjadi lebih ekstra akibat metabolisme yang terjadi di dalam sistem pencernaan.

Jadi, hindarilah kebiasaan terlelap setelah makan, terlebih jika makanan yang dikonsumsi mengandung banyak lemak dan gula. Pasalnya, dilansir Healthline, jenis makanan tersebut dapat mengganggu aktivitas listrik otak ketika memasuki fase tidur nyenyak. Ketika hal itu terjadi, maka kualitas tidur secara otomatis akan menurun.

3. Mimpi buruk setelah sahur kemungkinan dipicu oleh kinerja otak yang terganggu

ilustrasi tidur (pixels.com/Craig Adderley)

Saat ini, belum banyak penelitian atau studi terbaru  untuk memperkuat korelasi antara mimpi buruk dengan kebiasaan tidur setelah makan. Namun, berdasarkan penjelasan di atas, terutama soal terganggunya kinerja otak akibat terlelap setelah makan, ada kemungkinan mimpi buruk memang terjadi karena pendeknya rentang waktu antara tidur dan makan.

Apabila merujuk pada waktu sahur, jarak antara makan dan tidur cenderung sangat dekat. Sementara, dilansir Sleep Foundation, para ahli merekomendasikan untuk makan 2 hingga 4 jam sebelum tidur. Itu artinya, tidur setelah makan sahur tidaklah dianjurkan.

Terlepas dari persoalan mimpi buruk, tidur setelah sahur memang bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Pasalnya, tidur setelah makan tidak memberi tubuh waktu yang cukup untuk mencerna makanan. Hal ini dapat mengundang gangguan pencernaan, seperti kembung, mulas, gas, dan refluks asam lambung. Jadi, untuk menghindari berbagai macam masalah kesehatan, sebaiknya hindari tidur setelah makan sahur.

Referensi

“Eating Before Bed & Nightmares.” Restonic. Diakses pada Maret 2025.
“Does Eating Before Bed Cause Nightmares?” Hibermate. Diakses pada Maret 2025.
“Dreams of the Rarebit Fiend: Food and Diet as Instigators of Bizarre and Disturbing Dreams (2015).” Academia. Diakses pada Maret 2025.
“Eating Before Bed: Effects on Sleep and Health.” Healthline. Diakses pada Maret 2025.
“Is It Bad to Eat Before Bed?” Sleep Foundation. Diakses pada Maret 2025.
“Junk Food Diet May Disrupt Sleep by Altering Brain Activity.” New Scientist. Diakses pada Maret 2025.
“Is Late-Night Eating Bad for Your Brain?” Alzheimer’s Drug Discovery Foundation. Diakses pada Maret 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us