Leukemia Jadi Kanker yang Paling Banyak Dialami Anak-anak

- Leukemia limfoblastik akut adalah kanker paling umum pada anak usia 3 hingga 8 tahun, dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kelainan genetik.
- Untuk deteksi dini leukemia, tanda-tanda mayornya adalah anak tersebut pucat, sakit otot, perdarahan, hingga demam. Terlebih gejala-gejala ini berlangsung hingga berminggu-minggu
Leukemia limfoblastik akut atau acute lymphoblastic/lymphocytic leukemia (ALL) adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada anak-anak usia 3–8 tahun. Hal ini dijelaskan oleh dr. Eddy Supriyadi, SpA(K), Ph.D, Ketua Unit Kerja Koordinasi Hematologi-Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam media briefing daring "Kanker pada Anak: Kenapa Menjadi Penting?" pada Selasa (04/02/2025).
Berikut ulasannya.
Faktor genetik
Menurut dr. Eddy, penyebab kanker anak seringnya berkaitan dengan faktor bawaan atau kelainan genetik yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan.
"Kalau pada anak-anak itu seringnya adalah faktor genetik atau bawaan, cenderung berkembang karena kesalahan dalam proses pertumbuhan atau diferensiasi dari sel," ia menjelaskan.
Jadi prinsip terjadinya kanker anak karena mutasi pada materi genetik dari sel, sehingga menyebabkan pertumbuhan dan diferensiasi dari sel yang tidak mengikuti aturan sel yang normal, jadi berkembang secara berlebihan.
Pengobatan kemoterapi

Pada anak secara umum, sering kali respons pengobatannya lebih baik daripada orang dewasa terhadap kemoterapi. Perawatan ini masih menjadi hal yang pokok. Beda pada orang dewasa, yang dewasa ini sudah mulai beragam, termasuk imunoterapi.
"Sementara pada anak itu, kita masih bertahan dengan cara-cara penggunaan kemoterapi. Karena memang angka keberhasilannya lebih tinggi," jelasnya.
Meski begitu, tumbuh kembang anak akan terpengaruh karena perawatan kanker ini. Efek samping dari kemoterapi ini berupa mual, muntah, hingga rambut rontok. Hal ini akan memengaruhi masuknya nutrisi ke dalam tubuh. Ahli kesehatan akan menghitung jumlah kalori yang masuk. Jika tidak bisa melalui mulut, berbagai cara akan dilakukan, termasuk dari pipa hingga melalui infus.
Anak-anak yang tengah menjalani kemoterapi juga dilarang bersosialisasi karena status imunitasnya sedang rendah-rendahnya, yang rentan tertular penyakit infeksi.
Kenapa leukemia?
Mengapa leukemia menyumbang kanker terbesar pada anak? Banyak teori penyebabnya, tetapi belum bisa dipastikan, kata dr. Eddy.
"Tidak bisa dipastikan penyebabnya, banyak teori yang menyebabkan itu. Ada teori karena radiasi, kimia, pestisida, bahkan ada yang meneliti risiko bahwa anak terkena kanker pada mereka yang tidak disusui ASI itu lebih tinggi. Jadi itu masih terbatas hipotesis-hipotesisnya. Kalau ditanya kenapa, saya tidak bisa menjawabnya," ujarnya.
Kanker dibagi menjadi dua bagian besar, kanker tumor padat dan kanker darah. Di Indonesia sendiri kira-kira untuk leukemia totalnya sekitar 55 persen dari seluruh kanker. Sementara itu, kanker padat termasuk retinoblastoma atau kanker mata, kanker ginjal, kanker neuroblastoma di simpul-simpul saraf, kanker otak, dan kanker tulang.
Untuk deteksi dini leukemia, tanda-tanda mayornya adalah anak tersebut pucat, sakit otot, perdarahan, hingga demam. Terlebih gejala-gejala ini berlangsung hingga berminggu-minggu
"Jadi kanker leukemia yang biasanya akut, itu memang terjadinya begitu saja. Kita nggak pernah menduga sebelumnya. Karena biasanya terdeteksi by accident. Setelah diperiksa, leukosisnya sangat tinggi, kemudian trombosisnya rendah. Diperiksa, follow-up, dan ketemu leukemia," dr. Eddy menjelaskan.