"Lupus Diet: Food & Nutrition for Lupus." Cleveland Clinic Health Essentials. Diakses pada Oktober 2025.
"Lupus Diet." CreakyJoints Australia. Diakses pada Oktober 2025.
"Lupus: Foods & Drinks to Avoid." WVR Rheumatology. Diakses pada Oktober 2025.
7 Makanan yang Sebaiknya Dihindari oleh Pasien Lupus

- Alkohol dapat mengganggu efektivitas obat dan meningkatkan risiko tukak lambung serta perdarahan internal pada pasien lupus.
- Kecambah alfalfa mengandung senyawa yang memicu kekambuhan lupus, merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menjadi lebih aktif.
- Bawang putih, sayuran seperti terung, daging merah, garam, dan makanan tinggi gula sebaiknya dihindari oleh pasien lupus.
Lupus adalah penyakit autoimun, ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang jaringan sehat. Dampaknya, peradangan bisa muncul di berbagai organ, mulai dari pembuluh darah, jantung, kulit, ginjal, sendi, paru-paru, hingga otak.
Gejalanya beragam, di antaranya nyeri sendi, ruam kemerahan, kulit sensitif terhadap sinar matahari, sampai pembengkakan kelenjar.
Meski berbeda pada setiap orang, tetapi peradangan akibat lupus tidak akan hilang tanpa pengobatan. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah pola makan. Asupan yang tepat dapat membantu meredakan peradangan dan memperbaiki kondisi tubuh, sementara makanan tertentu justru bisa memperburuk gejala.
Berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh pasien lupus.
1. Alkohol
Pasien lupus sangat disarankan untuk membatasi atau bahkan menghindari konsumsi alkohol. Pasalnya, alkohol dapat mengganggu efektivitas obat-obatan tertentu, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen. Kombinasi antara alkohol dan OAINS dapat meningkatkan risiko tukak lambung dan perdarahan internal.
Selain itu, jika kamu menggunakan obat pengencer darah seperti warfarin, konsumsi alkohol juga bisa memperbesar risiko gangguan hati.
2. Kecambah alfalfa
Kecambah alfalfa diketahui dapat memicu kekambuhan lupus karena mengandung senyawa L-canavanine, yaitu asam amino non protein yang secara alami terdapat pada tanaman legum ini. Senyawa tersebut dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menjadi lebih aktif.
Pada orang sehat, efek ini mungkin tidak menimbulkan masalah berarti. Namun, pada orang dengan lupus (yang sistem imunnya sudah terlalu reaktif), L-canavanine dapat memperburuk proses autoimun. Mekanismenya antara lain dengan meningkatkan produksi sitokin proinflamasi dan mengubah fungsi sel T, sehingga peradangan dalam tubuh makin parah.
Beberapa laporan kasus bahkan menunjukkan bahwa konsumsi alfalfa dalam bentuk kecambah maupun suplemen dapat memicu gejala lupus seperti kelelahan, nyeri sendi, ruam kulit, hingga peradangan organ. Meski demikan, studi tentang alfalfa sebagai pemicu flare lupus sifatnya masih berupa laporan kasus dan observasi, belum penelitian besar berskala populasi. Namun, banyak dokter merekomendasikan pasien lupus untuk menghindari konsumsi alfalfa demi mencegah risiko kekambuhan.
3. Bawang putih

Bawang putih memang dikenal kaya akan manfaat dan sering digunakan dalam berbagai masakan. Namun, bagi orang dengan lupus, bahan ini mungkin dapat memicu kekambuhan gejala. Hal ini terkait dengan kandungan alami bawang putih, seperti allicin, ajoene, dan thiosulfinate, yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh agar lebih aktif.
Pada orang sehat, efek imunostimulan ini bisa bermanfaat. Namun, pada orang dengan lupus, stimulasi tambahan dapat memperburuk peradangan dan memicu flare. Beberapa laporan bahkan menunjukkan konsumsi bawang putih berlebihan dapat meningkatkan aktivitas sel imun tertentu, sehingga memperparah gejala autoimun.
Karena itu, pasien lupus disarankan untuk membatasi atau menghindari konsumsi bawang putih dalam jumlah besar, baik dalam bentuk segar, suplemen, maupun olahan.
4. Sayuran dari keluarga nightshade
Sayuran dari kelompok nightshade seperti tomat, terung, paprika, dan kentang terkadang bisa memicu nyeri sendi atau peradangan pada sebagian pasien lupus. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk melarangnya secara umum, tetapi sayuran ini mengandung senyawa alkaloid yang dapat menyebabkan peradangan pada beberapa orang yang sensitif.
Karena reaksi setiap pasien lupus bisa berbeda, cobalah perhatikan apakah sayuran ini menimbulkan gejala setelah dikonsumsi. Jika ya, sebaiknya hindari untuk sementara.
5. Daging merah
Daging merah mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, salah satu komplikasi serius yang sering dialami oleh pasien lupus dalam jangka panjang.
Sebagai alternatif yang lebih sehat, pilihlah ikan berlemak seperti ikan kembung, tuna, makerel, kakap, dan lain-lain. Ikan berlemak kaya akan asam lemak omega-3, nutrisi yang terbukti membantu melindungi kesehatan jantung sekaligus menekan proses peradangan dalam tubuh.
Dengan mengganti daging merah dengan sumber protein ini, pasien lupus dapat memperoleh manfaat gizi tanpa memperberat risiko komplikasi kardiovaskular.
6. Garam (sodium)

Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, dua kondisi yang sering kali makin berat pada pasien lupus. Karena itu, pengendalian asupan garam menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Saat makan di luar, biasakan meminta makanan disajikan tanpa tambahan garam, serta minta saus atau dressing disajikan terpisah karena biasanya mengandung sodium dalam jumlah tinggi. Dengan cara sederhana ini, pasien lupus dapat lebih mudah mengontrol asupan garam.
7. Makanan tinggi gula
Asupan gula berlebih dapat memicu pelepasan sitokin, yaitu zat kimia yang berperan dalam proses peradangan. Jika dikonsumsi terus-menerus, gula juga berkontribusi pada penambahan berat badan dan kolesterol tinggi, dua faktor yang dapat membebani kerja jantung.
Yang perlu diwaspadai, gula tidak hanya terdapat pada permen, kue, atau biskuit, tetapi juga tersembunyi dalam produk sehari-hari seperti saus tomat, saus pasta, hingga kecap manis. Karena itu, penting untuk selalu memeriksa label makanan sebelum membeli.
Hingga kini, memang tidak ada pola makan khusus yang berlaku mutlak bagi pasien lupus. Namun, memilih makanan sehat dan seimbang untuk dikonsumsi setiap hari terbukti membantu memperbaiki kondisi fisik sekaligus mendukung kesehatan mental. Perhatikan bagaimana tubuh bereaksi terhadap makanan tertentu, lalu hindari yang terbukti memperburuk gejala.
Secara umum, pola makan terbaik bagi pasien lupus adalah pola makan sehat untuk jantung, yaitu kaya akan sayuran berwarna, rendah lemak jenuh, serta seimbang dalam asupan gizi. Menjaga pola makan dapat membantu mengelola penyakit serta menjaga kualitas hidup pasien lupus.
Referensi