Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Risiko Minum Minuman Berkafein saat Cuaca Panas

ilustrasi minum kopi di siang hari (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Minum kopi saat cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi.
  • Kafein mendorong pelepasan noradrenalin dan norepinefrin yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah pada beberapa orang.
  • Cuaca panas dapat menyebabkan peningkatan gangguan pencernaan, seperti sembelit, kembung, dan diare. Kafein, sebagai stimulan, dapat makin mengiritasi sistem pencernaan dan memperburuk gejala-gejala ini.

Minum secangkir kopi pada siang hari memang ampuh melawan kantuk dan bikin kembali semangat menjalani hari. Meskipun begitu, sebaiknya berhati-hatilah minum kopi atau minuman berkafein lainnya saat cuaca panas. Pasalnya, asupan kafein yang berlebihan dapat memperburuk efek samping panas pada tubuh.

Sesekali menikmati minuman berkafein mungkin tidak berbahaya, tetapi kamu harus memperhatikan asupan kafein saat hari-hari saat cuaca sedang panas. Berikut beberapa risiko mengonsumsi minuman berkafein saat cuaca panas bagi kesehatan.

1. Dehidrasi

Bukan rahasia lagi bahwa kafein dapat menyebabkan dehidrasi. Kafein adalah diuretik, yang memicu peningkatan produksi urine dari tubuh.

Kafein juga dapat membuat tubuh merasa kurang haus sehingga kamu menurunkan asupan air. Peningkatan keluaran cairan lewat urine dan berkurangnya asupan cairan dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

2. Peningkatan detak jantung

ilustrasi menikmati kopi (freepik.com/freepik)

Kafein mendorong pelepasan noradrenalin dan norepinefrin yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah pada beberapa orang. Bagi kebanyakan orang, hal ini dapat ditoleransi dengan baik, tetapi bagi yang lain, ini dapat menyebabkan palpitasi atau detak jantung ekstra.

Saat cuaca sedang panas atau saat musim kemarau, konsumsi kafein dapat memberi tekanan tambahan pada sistem kardiovaskular dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah kesehatan lainnya.

3. Pola tidur yang buruk

Udara yang panas bisa membuat kamu sulit tertidur. Bahkan saat musim panas, suhu ruangan cenderung lebih tinggi sehingga lebih sulit untuk tertidur. Jika kamu mengonsumsi kafein, hal itu akan memperburuk masalah tidur saat cuaca panas.

Jika kamu kurang tidur, esok harinya kamu akan merasa lebih sensitif, mudah marah, cemas, sakit kepala, dan mual. Masalah ini akan membuatmu sulit berkonsentrasi, bahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.

4. Kecemasan kronis dan mudah tersinggung

ilustrasi kopi (unsplash.com/Jonathan Borba)

Peningkatan konsumsi kafein dapat memicu perasaan cemas dan mudah tersinggung. Terlebih saat cuaca sedang panas, rasa tidak nyaman bisa bikin suasana hati makin kacau dan lebih sulit untuk mengontrol emosi. Jadi, jika kamu memiliki masalah kecemasan, cobalah untuk menjauhi kafein agar suasana hati lebih tenang dan menurunkan tingkat stres.

Sebuah studi tahun 2005 menunjukkan konsumsi kafein yang berlebihan dapat memicu kondisi kejiwaan seperti gangguan kecemasan, gejala psikotik, atau masalah tidur (Advances in Psychiatric Treatment, 2005).

5. Tekanan kardiovaskular

Kafein meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Dalam cuaca panas, tekanan tambahan pada sistem kardiovaskular ini dapat meningkatkan risiko ketidaknyamanan atau masalah kesehatan yang lebih serius, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya.

Minuman berenergi sering kali mengandung kadar kafein tinggi dan stimulan lainnya, dapat makin meningkatkan risiko ini.

6. Peningkatan risiko penyakit akibat panas

Ilustrasi kopi. (Dok. Unsplash/Nathan Dumlao)

Dengan meningkatkan denyut jantung dan laju metabolisme, kafein selanjutnya makin meningkatkan suhu tubuh. Ini memberikan tekanan tambahan pada mekanisme pendinginan tubuh selama cuaca panas. Terganggunya pengaturan suhu tubuh dapat meningkatkan risiko terkena penyakit akibat panas, seperti kelelahan akibat panas atau heat stroke.

7. Masalah gastrointestinal

Cuaca panas dapat menyebabkan peningkatan gangguan pencernaan, seperti sembelit, kembung, dan diare. Hal ini sering kali disebabkan oleh dehidrasi dan perubahan pola makan atau tingkat aktivitas. Kafein, sebagai stimulan, dapat makin mengiritasi sistem pencernaan dan memperburuk gejala-gejala ini. 

Orang dengan perut sensitif sangat rentan mengalami ketidaknyamanan saat mengonsumsi kafein dalam kondisi panas. Oleh sebab itu, penting untuk memantau asupan kafein selama cuaca panas untuk menghindari masalah pencernaan.

Meskipun minum kafein saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko terkena kondisi-kondisi di atas, tetapi bukan berarti kamu harus menghindari asupan kafein sepenuhnya. Kamu bisa menghindari masalah ini dengan membatasi asupan kafein dan memperbanyak minum air putih.

Referensi 

"5 Reasons to Avoid Caffeine in the Summer Heat." CNBCTV18. Diakses pada Mei 2025. 
"This Summer, Beware of Energy Drinks!" CTEH. Diakses pada Mei 2025. 
"Q&A: What Effect Does Caffeine Have on Your Heart?" UC Davis Health. Diakses pada Mei 2025. 
"Archived Heat Advice: Alcohol and Caffeine." National Collaborating Centre for Environmental Health. Diakses pada Mei 2025. 
"Drink Plenty of Fluids to Cope With the Heat – But There Is No Need to Avoid Caffeine." The Conversation. Diakses pada Mei 2025. 
Winston, A. P., Hardwick, E., & Jaberi, N. (2005). "Neuropsychiatric effects of caffeine." Advances in Psychiatric Treatment, 11(6), 432–439. https://doi.org/10.1192/apt.11.6.432

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us