Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ruam akibat Smartwatch atau Fitness Tracker? Ini Penyebabnya

Seorang perempuan sedang melihat fitness tracker yang dipakainya saat berolahraga.
ilustrasi penggunaan fitness tracker saat berolahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Intinya sih...
  • Ruam dan gatal akibat penggunaan smartwatch dan fitness tracker cukup umum, terutama pada kulit sensitif.
  • Penyebab utamanya meliputi bahan tali, gesekan, keringat, alergi, dan kebersihan dari perangkat tersebut.
  • Perawatan kulit dan pembersihan perangkat secara rutin dapat membantu mencegah iritasi atau masalah kulit lainnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Smartwatch dan fitness tracker kini menjadi bagian dari keseharian banyak orang. Kerap dipakai sejak bangun tidur, menemani olahraga, hingga dibawa tidur malam, perangkat ini membantu memantau detak jantung, langkah kaki, hingga kualitas tidur.

Namun, di balik manfaatnya, ada keluhan yang bisa muncul, seperti kulit kemerahan, gatal, perih, bahkan mengelupas di area pergelangan tangan. Masalah ini kerap dianggap sepele, cuma iritasi biasa, lalu diabaikan.

Padahal, masalah kulit akibat perangkat ini bukan kejadian langka. Kondisinya nyata, bisa berulang, dan pada sebagian orang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Seperti apa masalah kulit yang bisa terjadi?

Keluhan paling umum adalah ruam kemerahan yang terasa gatal atau perih di bawah jam atau tali perangkat. Pada beberapa orang, ruam bisa disertai bintik kecil, kulit kering, bersisik, atau terasa panas.

Dalam kasus tertentu, iritasi berkembang menjadi dermatitis kontak, baik iritan maupun alergi. Keluhan seperti ini cukup sering dilaporkan pada pengguna smartwatch, termasuk perangkat populer, meski angka pastinya bervariasi antar studi dan laporan klinis.

Penyebab smartwatch dan fitness tracker memicu masalah kulit

Berikut ini beberapa hal yang dapat memicu masalah kulit akibat smartwatch atau fitness tracker:

  • Bahan kimia pada tali dan komponen perangkat

Tali smartwatch/fitness tracker sering terbuat dari karet, silikon, atau bahan sintetis lain yang mengandung akselerator karet, pewarna, atau bahan tambahan tertentu. Pada sebagian orang, zat-zat ini dapat memicu dermatitis kontak alergi.

Beberapa laporan juga menyoroti kemungkinan paparan bahan kimia tertentu dari material tali, termasuk senyawa tahan air dan noda yang dalam konteks industri dikenal berpotensi mengiritasi kulit sensitif. Meski tidak semua bahan berbahaya, tetapi reaksi kulit sangat bergantung pada sensitivitas masing-masing orang.

  • Gesekan dan tekanan berlebihan

Smartwatch/fitness tracker yang dipakai terlalu ketat menciptakan tekanan dan gesekan konstan pada kulit. Dalam jangka waktu lama, kondisi ini bisa merusak lapisan pelindung kulit dan memicu iritasi.

Gesekan yang berulang juga memperparah kondisi kulit yang sudah lembap atau sensitif, terutama saat digunakan berolahraga atau aktivitas dengan banyak gerakan pergelangan tangan.

  • Keringat dan kelembapan terperangkap

Area di bawah smartwatch/fitness tracker adalah lingkungan hangat dan lembap, yana mana ini merupakan kondisi ideal bagi iritasi kulit. Keringat yang terperangkap dapat melunakkan kulit dan membuatnya lebih rentan terhadap gesekan dan bahan iritan.

Kelembapan yang menetap juga mendukung pertumbuhan mikroorganisme, yang dapat memperparah ruam atau memicu infeksi ringan.

  • Reaksi alergi

Tidak semua orang bereaksi sama terhadap material yang sama. Seseorang bisa saja bertahun-tahun memakai smartwatch/fitness tracker tanpa masalah, lalu tiba-tiba mengalami ruam karena perubahan sensitivitas kulit.

Dermatitis kontak alergi biasanya ditandai gatal hebat dan ruam yang muncul berulang di lokasi yang sama setiap kali perangkat dipakai.

  • Perangkat dan tali yang kotor

Tali smartwatch/fitness tracker dapat menjadi tempat menumpuknya keringat, sel kulit mati, dan bakteri. Jika jarang dibersihkan, kombinasi ini bisa memperburuk iritasi kulit.

Penelitian dan ulasan kesehatan menunjukkan bahwa tali jam, termasuk fitness tracker, dapat mengandung bakteri dalam jumlah signifikan jika tidak rutin dibersihkan.

Pencegahan

Seorang laki-laki menggunakan smartwatch.
ilustrasi pria memakai smartwatch (pexels.com/cottonbro studio)

Beberapa langkah sederhana bisa membantu mencegah iritasi. Lepaskan smartwatch/fitness tracker secara berkala, terutama setelah olahraga atau saat kulit berkeringat.

Pastikan jam tidak dipakai terlalu ketat, dan pertimbangkan mengganti tali dengan bahan yang lebih ramah kulit, seperti kain atau kulit asli jika memungkinkan.

Pengobatan

Jika muncul kemerahan atau gatal, hentikan pemakaian sementara hingga kulit membaik. Membersihkan area dengan sabun lembut dan mengeringkannya secara menyeluruh sangat dianjurkan.

Pada kasus ringan, pelembap tanpa pewangi dapat membantu. Jika ruam tidak membaik atau semakin parah, sebaiknya konsultasi ke dokter kulit.

Seberapa sering harus membersihkan smartwatch/fitness tracker dan cara membersihkannya

Para ahli menyarankan membersihkan perangkat dan talinya setidaknya beberapa kali dalam seminggu, atau setiap selesai berolahraga. Gunakan air hangat dan sabun lembut, lalu keringkan sepenuhnya sebelum dipakai kembali.

Beberapa produsen dan pakar material juga menyarankan pembersihan rutin untuk mencegah penumpukan residu kimia dan mikroorganisme.

Masalah kulit akibat smartwatch dan fitness tracker bukan cuma isu kosmetik. Iritasi yang dibiarkan bisa mengganggu kenyamanan dan berpotensi berkembang menjadi kondisi kulit yang lebih serius.

Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan kebiasaan penggunaan yang lebih sehat, perangkat tersebut tetap bisa menjadi alat pendukung gaya hidup aktif tanpa harus mengorbankan kesehatan kulit.

Referensi

"What Is Causing Your Apple Watch Rash and What to Do About It." Verywell Health. Diakses Desember 2025.

"How to Avoid Getting a Rash From Your Fitness Tracker." Allure. Diakses Desember 2025.

"Is Bacteria Lurking on Your Smartwatch Band?" Northwestern Medicine. Diakses Desember 2025.

"Why is My Fitbit Giving Me a Rash?" Integris Health. Diakses Desember 2025.

"Make Sure Your Smartwatch Strap Does Not Cause Itching & Irritation with Toxicity Testing." SIG Laboratory. Diakses Desember 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Cara Mengenali Pernapasan Agonal, Tanda Gawat Darurat!

16 Des 2025, 23:04 WIBHealth