Sonia Oliveira Lima and Vanessa Rocha De Santana, “The Prevalence of Hyperhidrosis Worldwide,” in Hyperhidrosis, 2018, 33–38, https://doi.org/10.1007/978-3-319-89527-7_5.
"Jock Itch: Causes and Risk Factors." Healthline. Diakses pada November 2025.
"Common Hyperhidrosis Complications." Hyperhidrosis CUMC. Diakses pada November 2025.
"Heat Rash: Symptoms & Causes." Mayo Clinic. Diakses pada November 2025.
"Sweat Eczema: Tips & Treatment." Medical News Today. Diakses pada November 2025.
"Common Complications of Hyperhidrosis." WebMD. Diakses pada November 2025.
7 Masalah Kulit akibat Lembap dan Keringat Berlebih

- Kulit melunak (maceration) membuat kulit rentan terhadap luka, infeksi, dan proses penyembuhan yang lebih lambat.
- Gatal di selangkangan (jock itch) disebabkan oleh jamur dermatofit dan mudah menular.
- Athlete’s foot atau tinea pedis disebabkan oleh jamur yang tumbuh subur di lingkungan lembap, terutama di sela-sela jari kaki.
Keringat adalah cara alami tubuh menjaga suhu tetap stabil. Namun, bagaimana jika jumlahnya jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan? Bagi sebagian orang, keringat bukan cuma tanda kepanasan atau gugup, melainkan bagian dari kondisi medis yang disebut hiperhidrosis.
Hiperhidrosis membuat kamu berkeringat berlebihan, bahkan saat tidak sedang beraktivitas berat. Diperkirakan sekitar 3 persen populasi dunia mengalaminya.
Secara medis, keringat berlebih memang tidak berbahaya. Namun, kulit yang terus-menerus lembap bisa menimbulkan masalah lain, seperti iritasi, infeksi jamur, hingga bau tidak sedap. Inilah yang sering membuat penderitanya merasa terganggu dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itu, memahami komplikasi yang mungkin muncul penting agar kita lebih waspada. Yuk ketahui beberapa masalah kulit yang bisa terjadi akibat kulit terlalu lembap!
1. Kulit melunak (maceration)
Maceration terjadi ketika kulit terlalu lama terpapar kelembapan, sehingga menjadi lunak, pucat, keriput, dan mudah terkelupas. Bayangkan jari kamu setelah lama berendam air hangat. Bedanya, kondisi ini bisa terjadi setiap hari pada orang dengan hiperhidrosis.
Kulit yang melunak kehilangan fungsi pelindung alaminya, membuatnya lebih rentan terhadap luka, infeksi, dan proses penyembuhan yang lebih lambat. Karena itu, menjaga area tubuh tetap kering adalah langkah penting untuk mencegah iritasi berulang.
2. Gatal di selangkangan (jock itch)
Jock itch disebabkan oleh jamur dermatofit, yang sebenarnya hidup normal di kulit. Namun, kondisi lembap, misalnya sering memakai pakaian basah setelah olahraga, membuat jamur ini cepat berkembang di area lipatan tubuh, terutama selangkangan.
Infeksi mudah menular, baik melalui kontak langsung dengan penderita maupun lewat pakaian yang tidak dicuci bersih. Karena itu, penting untuk selalu mengganti pakaian setelah berkeringat dan menjaga area lipatan tubuh tetap kering.
3. Kutu air (athlete’s foot)

Athlete’s foot atau tinea pedis mirip dengan jock itch, sama-sama disebabkan oleh jamur yang tumbuh subur di lingkungan lembap, terutama di sela-sela jari kaki. Keringat berlebih pada kaki yang sering tertutup sepatu dapat memperburuk kondisi ini.
Gejalanya meliputi gatal, kulit pecah-pecah, hingga bau tidak sedap. Cara sederhana untuk mencegahnya adalah dengan rajin mencuci kaki, mengeringkannya dengan baik, dan memastikan kaki tetap kering sebelum memakai sepatu.
4. Kutil (warts)
Orang dengan hiperhidrosis lebih rentan mengalami kutil, terutama di tangan dan kaki. Kutil disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV) yang mudah berkembang di lingkungan lembap dan hangat.
Kelembapan berlebih membuat virus lebih mudah menyebar di kulit. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, kutil juga dapat mengganggu penampilan. Karena itu, penting untuk menjaga kulit tetap kering, merawat kebersihan tangan dan kaki, serta segera mencari pengobatan bila kutil muncul berulang.
5. Bau badan (bromhidrosis)
Normalnya, keringat tidak berbau. Bau badan muncul ketika bakteri di kulit memecah keringat, terutama di area ketiak, selangkangan, dan kaki yang sering tertutup sepatu. Kondisi ini bisa menimbulkan bau tak sedap.
Bagi orang dengan hiperhidrosis, menjaga area tubuh tetap kering memang lebih sulit. Namun, kebiasaan sederhana seperti mandi teratur, mengeringkan tubuh dengan baik, dan menggunakan deodoran antibakteri dapat membantu mengurangi bau badan.
6. Biang keringat

Biang keringat terjadi ketika saluran keringat tersumbat sehingga keringat terperangkap di bawah kulit. Akibatnya muncul bintik merah, lepuh kecil, atau benjolan gatal. Kondisi ini sering dialami saat cuaca panas atau setelah aktivitas berat.
Menjaga kulit tetap sejuk dan kering adalah langkah utama untuk mencegah biang keringat.
7. Eksim dan iritasi
Bagi orang dengan eksim, keringat dapat memperparah gejala. Walaupun keringat membantu melembapkan kulit, tetapi kandungan garam di dalamnya justru bisa membuat kulit perih, kering, dan lebih mudah gatal serta meradang. Karena itu, penting untuk segera mengeringkan tubuh setelah berkeringat dan menggunakan pelembap yang lembut.
Jika kamu sering mengalami kulit lembap terus-menerus atau keringat berlebih, jangan panik. Antiperspiran yang dijual bebas bisa membantu dengan menghambat aktivitas kelenjar keringat. Jika tidak efektif, berkonsultasilah dengan dokter. Dokter dapat menyarankan perawatan medis seperti iontophoresis, suntik Botox, obat oral, atau operasi ringan.
Jangan menyerah! Saat ini sudah banyak pilihan dan teknologi yang bisa membantu mengatasi hiperhidrosis dan meningkatkan kualitas hidup.
Referensi

















