Mengenal dan Memahami Orientasi Seksual dari Perspektif Psikologi

Orientasi seksual terkadang juga disebut "preferensi seksual" yang menggambarkan pola perasaan emosional, romantis, atau ketertarikan seksual seseorang terhadap laki-laki, keduanya, atau bukan jenis kelamin.
Menurut American Psychological Association (APA), orientasi seksual juga mengacu pada rasa identitas seseorang berdasarkan ketertarikan, perilaku terkait, dan keanggotan dalam komunitas lain yang berbagi ketertarikan tersebut.
Meskipun kategori daya tarik ini serupa dengan yang diterapkan dalam budaya di seluruh dunia, kategori ini jauh dari satu-satunya label orientasi seksual yang digunakan saat ini. Misalnya, orang yang merasa tidak yakin dengan ketertarikan seksualnya mungkin menyebut diri mereka sebagai "bertanya-tanya" atau "ingin tahu."
Untuk mengenal dan memahami orientasi seksual dari perspektif psikologis yang selama beberapa dekade telah menjadi perdebatan, coba, deh, simak penjelasan di bawah ini.
1. Orientasi seksual berbeda dengan identitas gender
Orientasi seksual adalah tentang ketertarikan secara emosional atau romantis kepada orang lain, sementara "identitas gender" menggambarkan perasaan internal seseorang tentang menjadi laki-laki atau perempuan atau campuran keduanya atau tidak sama sekali (genderqueer).
Identitas gender seseorang bisa saja sama atau berbeda dari jenis kelamin biologis yang ditetapkan sejak lahir. Misalnya, tentang siapa kita, bagaimana kita memilih untuk mengekpresikan perasaan, dan bagaimana kita ingin dianggap dan diperlakukan oleh orang lain.
Orang-orang yang mengalami gender dysphoric (kondisi pertentangan dalam diri lantaran perbedaan antara jenis kelamin dengan identitas gender yang dihayati) mungkin akan merasa perasaan yang sangat kuat bahwa identitas gender mereka yang sebenarnya ternyata berbeda dari jenis kelamin biologis yang diberikan kepada mereka sejak lahir.
Sederhananya, orientasi seksual adalah tentang siapa yang kita inginkan secara romantis atau seksual. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa banyak orang transgender perlu bantuan profesional untuk menegaskan identitas gender yang mereka pilih ketika itu bertentangan dengan gender yang diberikan kepada mereka sejak lahir.
Perawatan yang menegaskan tentang gender seseorang, sebagaimana yang didefinisikan oleh WHO, mencakup berbagai intervensi sosial, psikologis, perilaku, dan medis.
Intervensi tersebut membantu orang transgender menyelaraskan berbagai aspek kehidupan mereka. Sebagaimana yang telah dicatat juga oleh APA, identitas itu bisa berjalan di mana saja, di sepanjang rangkaian yang mencakup laki-laki, perempuan, kombinasi dari keduanya, atau tidak satu pun dari itu.