Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kelelawar (unsplash.com/ James Wainscoat)

Virus Nipah baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Terlebih, ada dua pasien asal Kerala, India yang meninggal karena terinfeksi penyakit tersebut. Departemen Kesehatan setempat pun merilis peringatan kesehatan di distrik Kozhikode.

India bahkan telah menutup sejumlah wilayah di Kerala dan melakukan tes sebagai upaya pencegahan penularan virus Nipah. Gak heran, sebab penyakit zoonosis atau yang menyebar dari hewan ini berpotensi untuk menyebar hingga menjadi wabah. 

Virus Nipah (NiV) diketahui memiliki tingkat kematian (mortality rate) yang tinggi. Berikut beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang virus Nipah. 

1. Virus Nipah dulunya berasal dari Malaysia

Penampakan virus Nipah di bawah mikroskop. (commons.wikimedia.org/NIAID)

Virus Nipah pertama kali teridentifikasi sebagai penyebab wabah ensefalitis (radang otak) pada manusia yang kontak dekat dengan babi di Malaysia dan Singapura. Penyakit ini pertama kali teridentifikasi tahun 1998 oleh tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Malaya, Malaysia, ketika terjadi wabah di negara tersebut.

Mayoritas pasien terdiagnosis penyakit tersebut dirujuk dan dirawat di University of Malaya Medical Centre. Virus penyebabnya berhasil diisolasi dan diidentifikasi pada tahun 1999. Asal nama penyakit berasal dari sebuah desa di Malaysia, yaitu Sungai Nipah.

2. Penyakit dan gejala yang ditimbulkan virus Nipah

Editorial Team

Tonton lebih seru di