5 Penjelasan Medis Mengapa Antibiotik Bukan Obat Utama untuk Flu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peralihan musim menyebabkan tubuh kita rentan terkena sakit flu. Apalagi dengan adanya subvarian baru SARS-CoV-2 yang membuat kita resah apakah gejala yang kita alami merupakan flu biasa atau COVID-19. Beberapa langkah utama yang dapat kita lakukan saat sedang sakit flu adalah melakukan tes PCR atau antigen, minum obat, dan isolasi mandiri di rumah.
Berbicara mengenai obat-obatan, tidak sedikit dari kita yang langsung mengonsumsi antibiotik tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Namun perlu kamu ketahui, antibiotik bukan merupakan obat utama untuk orang yang mengalami flu. Apa sebabnya? Yuk, kita simak bersama penjelasannya.
1. Antibiotik sebenarnya dipakai untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi akibat bakteri. Komposisi masing-masing jenis berbeda sehingga resep obat akan disesuaikan dengan jenis bakteri yang menginfeksi tubuh pasien.
Sebaliknya, sakit flu atau influenza disebabkan oleh virus. Mengutip dari Queensland Government Vaccination Matters, cara kerja virus saat menginfeksi tubuh berbeda dari bakteri. Virus masuk ke dalam sel tubuh yang sehat, menempel padanya seperti inang, dan kemudian menduplikasi.
Nah, antibiotik tidak bisa membunuh virus. Lantaran, berbeda dari bakteri, mikroorganisme yang biasa menyebabkan flu tersebut mempunyai lapisan pelindung.
2. Mengonsumsi antibiotik yang tidak diperlukan akan berbahaya bagi tubuh
Tidak semua bakteri buruk. Ada bakteri yang baik contohnya seperti Lactobacillus dan Bifidobacteria. Apabila tubuh kita tidak memerlukan antibiotik tetapi kita mengonsumsinya, maka lama kelamaan tubuh menjadi resistan terhadapnya dan memunculkan penyakit baru.
Mengutip dari laman Geisenger Health, penyalahgunaan antibiotik berisiko tinggi mengalami infeksi Clostridium difficile. Kondisi ini menyebabkan diare yang parah. Penyalahgunaan antibiotik juga mengakibatkan infeksi jamur seperti vaginosis bakterialis.
3. Kondisi medis yang benar-benar membutuhkan antibiotik
Jadi sebenarnya penyakit atau kondisi medis apakah yang membutuhkan obat antibiotik? Dilansir John Hopkins Medicine dan keterangan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), berikut ini penyakit yang dapat diobati dengan antibiotik:
Editor’s picks
- strep throat atau radang tenggorokan
- Beberapa infeksi telinga misalnya infeksi telinga tengah
- Beberapa sinutis
- Infeksi saluran kencing
- Infeksi kulit seperti selulitis
Mengacu kepada sumber yang sama, beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus dapat mempunyai gejala yang hampir sama dengan penyakit yang ditimbulkan bakteri. Demikian pula sebaliknya. Oleh sebab itu, apabila sedang sakit dan tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang baik.
Baca Juga: Apakah Antibiotik Amoksisilin Bisa Menyembuhkan Flu?
4. Ini obat yang bisa diminum bila mengalami sakit flu
Dilansir Mayo Clinic, istirahat yang cukup serta minum banyak air merupakan bagian dari pengobatan sakit flu. Akan tetapi bila orang yang bersangkutan mempunyai infeksi yang cukup berat dan risiko komplikasi kesehatan, maka dokter akan memberikan resep obat antivirus seperti oseltamivir (Tamiflu), zanamifir (Relenza), peramivir (Rapivab), atau baloxavir (Xofluza).
Laman Medical News Today menyarankan seseorang dengan kondisi sakit flu dan mengalami hal seperti berikut sebaiknya segera ke dokter:
- Sulit bernapas
- Otot terasa nyeri hingga tidak bisa berjalan
- Bayi dengan usia kurang dari 12 minggu mengalami demam
- Anak mengalami demam dengan suhu 40 derajat Celsius
- Anak atau bayi saat bernapas mengeluarkan bunyi
- Sakit flu tidak kunjung sembuh setelah 7 hari dan kondisi tubuh semakin memburuk
- Tidak bisa buang air kecil
- Mendadak pusing berkunang-kunang dan gejala ini tidak kunjung hilang
- Gejala flu hilang tapi muncul kembali dan lebih parah dari sebelumnya
5. Mempraktikkan pola hidup yang sehat untuk mencegah terkena sakit flu
Sakit flu dapat terjadi pada siapa saja dan perlindungan terbaik adalah dengan semaksimal mungkin menjaga imunitas tubuh serta membiasakan pola hidup yang sehat. Merangkum dari laman Healthline, berikut adalah tips untuk melindungi tubuh dari sakit flu:
- Mengingat virus COVID-19 belum sepenuhnya hilang maka sebaiknya tetap menjauhi kerumunan dan orang sakit.
- Selalu menggunakan masker. Apabila kondisi tubuh sedang tidak sehat, sebaiknya tidak beraktivitas di luar rumah dan tetap menggunakan masker saat di rumah.
- Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun setelah menyentuh permukaan seperti pegangan pintu, saklar lampu, setelah menggunakan toilet, sebelum dan sesudah memasak atau makan. Semaksimal mungkin hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan.
- Meningkatkan imunitas tubuh dengan cara:
- mengonsumsi makanan yang bergizi, banyak sayur dan buah
- berolahraga minimum 30 menit, seminggu 3 kali
- tidur yang cukup setiap malam, 7 hingga 9 jam
- mengonsumsi vitamin dan sudah berkonsultasi dengan dokter
- Mendapatkan vaksin influenza.
- Rutin membersihkan rumah.
Dapat disimpulkan bahwa mempraktikkan pola hidup yang sehat dapat mengurangi risiko terkena sakit flu. Mengonsumsi antibiotik tidak dapat menyembuhkan flu karena obat ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Dikarenakan gejala sakit yang disebabkan virus maupun bakteri dapat mirip dengan satu sama lain, segera periksakan diri ke dokter bila sakit tidak kunjung sembuh.
Baca Juga: Hati-hati! 4 Bahaya Minum Antibiotik Tanpa Resep Dokter
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.