Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Non-Small Cell Lung Cancer, Jenis Kanker Paru yang Paling Umum

ilustrasi mengalami gejala kanker paru (freepik.com/stockking)
ilustrasi mengalami gejala kanker paru (freepik.com/stockking)
Intinya sih...
  • Kanker paru-paru adalah jenis kanker paling mematikan, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
  • Non-small cell lung cancer (NSCLC) atau kanker paru-paru non sel kecil, jenis kanker paru-paru yang paling umum.
  • Faktor utama penyebab kanker paru-paru adalah merokok.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Paru-paru layaknya dua balon yang bekerja tanpa henti. Setiap detiknya memasukkan oksigen ke dalam tubuh dan membuang karbon dioksida keluar. Organ vital ini memungkinkan kamu bernapas tanpa harus berpikir tentangnya. Namun, seperti organ lainnya, paru-paru juga dapat terserang penyakit. Salah satunya adalah non-small cell lung cancer (NSCLC) atau kanker paru-paru non sel kecil, jenis kanker paru-paru yang paling umum.

Paru-paru terbagi menjadi bagian-bagian yang disebut lobus. Meskipun tampak sepasang, tetapi keduanya tidak identik. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus, sedangkan yang kiri hanya dua, karena harus berbagi ruang dengan jantung. Di dalam masing-masing lobus terdapat struktur halus berupa bronkiolus (saluran kecil tempat udara mengalir) dan alveolus (kantong-kantong udara mikroskopis tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi).

NSCLC bisa muncul di berbagai bagian paru-paru ini, bisa bermula dari lapisan bronkiolus, dari jaringan di sekitar alveolus, atau dari sel-sel lain yang seharusnya bekerja mendukung fungsi pernapasan. Awalnya mungkin tak terasa. Tidak ada rasa sakit, tidak ada batuk yang mencurigakan. Namun, sel-sel kanker tumbuh perlahan, mengambil ruang, mencuri fungsi, hingga suatu hari gejalanya tak bisa diabaikan lagi.

1. Penyebab non-small cell lung cancer

Kanker paru-paru adalah jenis kanker paling mematikan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Setiap tahun, jumlah kematian akibat kanker paru-paru melebihi gabungan kematian dari kanker payudara, usus besar, dan prostat.

Kanker paru-paru lebih sering terjadi pada lansia, dan jarang ditemukan pada mereka yang berusia di bawah 45 tahun.

Faktor utama penyebabnya adalah merokok. Sekitar 80 persen kasus kanker paru-paru jenis NSCLC disebabkan oleh kebiasaan buruk ini. Risiko meningkat tergantung pada jumlah rokok yang dikonsumsi per hari dan lama waktu seseorang telah merokok. Terpapar asap rokok dari orang lain (perokok pasif) juga meningkatkan risiko. Setelah berhenti merokok, risiko akan menurun seiring waktu. Tidak ada bukti bahwa rokok rendah tar lebih aman. Menariknya, beberapa orang yang tidak pernah merokok pun bisa terkena kanker paru-paru.

Penelitian menunjukkan bahwa merokok ganja dapat membantu pertumbuhan sel kanker, tetapi belum ada bukti langsung yang mengaitkan ganja dengan kanker paru-paru.

Faktor lingkungan juga berperan. Paparan terus-menerus terhadap polusi udara tingkat tinggi atau air minum yang mengandung arsenik dapat meningkatkan risiko.

Riwayat terapi radiasi ke area paru-paru juga bisa memperbesar kemungkinan terkena kanker.

Paparan bahan kimia berbahaya juga berisiko. Tinggal atau bekerja di dekat zat pemicu kanker dapat meningkatkan risiko. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Arsenik.

  • Asbes.

  • Radon.

  • Zat kimia seperti uranium, berilium, vinil klorida, nikel kromat, produk batu bara, gas mustard, klorometil eter, bensin, dan asap diesel.

  • Beberapa jenis paduan logam, cat, pigmen, dan bahan pengawet.

  • Produk yang mengandung klorida dan formaldehida.

Faktor risiko lainnya meliputi riwayat kanker paru-paru dalam keluarga, hidup dengan HIV, serta mengonsumsi suplemen beta karoten dan menjadi perokok berat.

2. Jenis non-small cell lung cancer

Ada beberapa jenis NSCLC berdasarkan jenis sel yang ditemukan dalam kanker dan bagaimana tampilan sel tersebut di bawah mikroskop.

  • Karsinoma sel skuamosa: Terbentuk dari sel-sel tipis dan datar yang melapisi bagian dalam paru-paru.
    Nama lainnya adalah karsinoma epidermoid.

  • Karsinoma sel besar: Berawal dari berbagai jenis sel besar.

  • Adenokarsinoma: Bermula dari sel-sel yang melapisi alveoli dan memproduksi zat seperti lendir (mukus).

Jenis yang lebih jarang termasuk:

  • Karsinoma adenoskuamosa.

  • Karsinoma sarkomatoid.

  • Karsinoma kelenjar ludah.

  • Tumor karsinoid.

  • Karsinoma yang tidak terklasifikasi.

3. Gejala non-small cell lung cancer

ilustrasi batuk berdarah (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi batuk berdarah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Gejala NSCLC dapat meliputi:

  • Nyeri dada.

  • Batuk yang tak kunjung sembuh.

  • Batuk berdarah.

  • Kelelahan.

  • Kehilangan nafsu makan.

  • Penurunan berat badan tanpa disadari.

  • Sesak napas.

  • Mengi.

Kanker paru stadium awal mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun.

Gejala lain yang mungkin disebabkan oleh NSCLC, sering kali pada stadium lanjut:

  • Nyeri atau nyeri tulang.

  • Kelopak mata turun.

  • Suara serak atau perubahan suara.

  • Nyeri sendi.

  • Masalah kuku.

  • Nyeri atau lemas bahu.

  • Kesulitan menelan.

  • Pembengkakan wajah.

  • Kelemahan.

Gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh kondisi lain yang kurang serius. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu mengalami gejala-gejala di atas dan jika memiliki faktor risiko.

4. Diagnosis non-small cell lung cancer

Satu-satunya cara untuk mendiagnosis NSCLC secara pasti adalah melalui biopsi. Namun, sebelum biopsi dilakukan, ada beberapa langkah yang harus ditempuh terlebih dahulu.

Jika kamu menunjukkan tanda-tanda yang mungkin mengarah ke kanker paru-paru, dokter biasanya akan memulai dengan:

  • Pemeriksaan fisik menyeluruh.

  • Evaluasi riwayat kesehatan.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut, maka akan dilakukan satu atau lebih tes pencitraan untuk mendapatkan gambaran paru-paru.

Tes pencitraan yang umum digunakan untuk mendeteksi kanker paru-paru meliputi:

  • Rontgen dada.

  • CT scan.

  • MRI.

  • PET scan.

Tes pencitraan ini juga membantu mengetahui apakah kanker telah menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain dan sejauh mana penyebarannya.

Jika hasil pencitraan menunjukkan kemungkinan adanya kanker paru-paru, maka kamu perlu biopsi untuk mengambil sampel kecil jaringan atau cairan dari paru-paru. Sampel ini akan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah ada sel kanker.

Metode biopsi yang minim invasif meliputi:

  • Fine needle aspiration (FNA): Menggunakan jarum sangat tipis dan berlubang untuk mengambil potongan kecil jaringan paru-paru

  • Torakentesis: Menggunakan jarum berlubang untuk menyedot cairan yang terkumpul di sekitar paru-paru.

Jenis biopsi yang paling sesuai akan ditentukan berdasarkan usia pasien, gejala, kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan faktor lainnya.

Jika hasil biopsi menunjukkan adanya kanker, maka jaringan tersebut mungkin akan diperiksa lebih lanjut untuk melihat perubahan genetik tertentu yang bisa menentukan jenis pengobatan yang paling tepat. Setelah itu, akan dilakukan tes pencitraan tambahan untuk mengetahui stadium kanker.
Stadium menunjukkan seberapa besar tumor dan sejauh mana penyebarannya.

NSCLC dibagi menjadi lima stadium:

  • Stadium 0: Kanker belum menyebar dan hanya berada di lapisan dalam paru-paru.

  • Stadium I: Kanker masih kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.

  • Stadium II: Kanker telah menyebar ke beberapa kelenjar getah bening di dekat tumor asal.

  • Stadium III: Kanker menyebar ke jaringan sekitar atau ke kelenjar getah bening yang lebih jauh.

  • Stadium IV: Kanker telah menyebar ke organ lain, seperti paru-paru sebelahnya, otak, atau hati.

5. Pengobatan

Pilihan pengobatan untuk NSCLC sangat bergantung pada seberapa jauh kanker telah berkembang. Berikut gambaran umum pengobatan berdasarkan stadium:

  • Stadium 0: Biasanya cukup dengan operasi saja. Dalam banyak kasus, hanya sebagian kecil jaringan paru-paru yang perlu diangkat.

  • Stadium I: Operasi mungkin sudah cukup. Namun, jika kanker berisiko tinggi untuk kambuh, dokter bisa menyarankan kemoterapi setelah operasi.

  • Stadium II: Operasi dilakukan untuk mengangkat satu lobus paru-paru atau bagian tertentu dari paru-paru. Kemoterapi biasanya diberikan setelah operasi. Jika hasil tes menunjukkan adanya mutasi genetik pada sel kanker, maka bisa digunakan terapi target untuk menyerang sel tumor secara spesifik.

  • Stadium III: Pengobatan biasanya melibatkan kombinasi kemoterapi dan radioterapi. Bisa juga ditambahkan operasi atau terapi target. Jika sel kanker memiliki jenis mutasi genetik tertentu, dokter mungkin akan merekomendasikan imunoterapi, yaitu pengobatan yang memanfaatkan sistem imun tubuh untuk melawan kanker.

  • Stadium IV: Pengobatan dimulai dengan terapi sistemik, yaitu kombinasi kemoterapi dan/atau imunoterapi. Karena kanker pada tahap ini tidak bisa disembuhkan, dokter akan mencoba berbagai jenis pengobatan dan menyesuaikannya berdasarkan respons pasien, dengan tujuan mengendalikan penyakit sebaik mungkin.

6. Prospek dan harapan hidup

ilustrasi pasien kanker menjalani kemoterapi (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasien kanker menjalani kemoterapi (freepik.com/freepik)

Sebagian besar kasus NSCLC tumbuh secara perlahan. Namun, dalam beberapa kasus, kanker bisa berkembang dan menyebar dengan cepat, bahkan menyebabkan kematian mendadak. Kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti tulang, hati, usus halus, dan otak.

Kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target telah terbukti dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pada sebagian penderita NSCLC stadium IV.

Angka kesembuhan bergantung pada stadium penyakit dan apakah kamu mampu menjalani operasi.

  • Stadium I dan II: Memiliki tingkat kesembuhan dan kelangsungan hidup tertinggi.

  • Stadium III: Masih bisa disembuhkan dalam beberapa kasus, tergantung kondisi pasien dan respons terhadap pengobatan.

  • Stadium IV: Hampir tidak dapat disembuhkan. Fokus pengobatan adalah untuk memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Jika kamu masih merokok, inilah saat yang tepat untuk berhenti. Jika kesulitan untuk berhenti, bicarakan dengan dokter. Ada banyak cara yang bisa membantu, mulai dari kelompok dukungan hingga obat resep dari dokter. Selain itu, usahakan untuk menghindari paparan asap rokok dari orang lain.

Pada orang yang berusia 50 hingga 80 tahun, memiliki riwayat merokok setara dengan 20 bungkus per tahun, dan masih merokok atau baru berhenti dalam 15 tahun terakhir, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinkan melakukan skrining kanker paru-paru menggunakan CT scan dosis rendah pada dada.

Referensi

"Non-small cell lung cancer." MedlinePlus. Diakses Agustus 2025.

"Non-Small Cell Lung Cancer." City of Hope. Diakses Agustus 2025.

"Non-Small Cell Lung Cancer." Moffitt Cancer Center. Diakses Agustus 2025.

"Non-Small Cell Lung Cancer." Cancer Center. Diakses Agustus 2025.

Clark SB, Alsubait S. Non–Small Cell Lung Cancer. [Updated 2023 Sep 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562307/

"Non-Small Cell Lung Cancer Treatment (PDQ®)–Patient Version." National Cancer Institute. Diakses Agustus 2025.

"What Is Non-Small Cell Lung Cancer?" Dana-Farber Cancer Institute. Diakses Agustus 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us