"Why does the flu cause body aches?" Harvard Health. Diakses pada Desember 2025.
"Why your whole body aches when you're sick (and what you can do about it)". UCLA Health. Diakses pada Desember 2025.
"Why do muscles, joints ache during the flu?" Loma Linda University Health. Diakses pada Desember 2025.
"Why Does the Flu Cause Body Aches?" Hackensack Meridian Health. Diakses pada Desember 2025.
Kenapa Flu Kini Bikin Badan Sakit Semua? Ini Penjelasannya!

Flu sering terasa biasa saja awalnya, tetapi gejalanya berubah cepat sampai tubuh seperti kehilangan tenaga. Kondisi ini membuat aktivitas terasa jauh lebih berat karena ada rasa nyeri yang muncul di beberapa bagian tubuh. Situasi ini juga membuat banyak orang bingung karena flu seolah tidak hanya menyerang hidung dan tenggorokan.
Pada sebagian orang, rasa sakit tubuh muncul tiba-tiba tanpa pemicu tertentu. Kondisi ini membuat flu tampak lebih mengganggu dibanding pilek biasa. Banyak orang bertanya-tanya kenapa rasa nyeri bisa muncul bersamaan dengan demam, batuk, atau hidung tersumbat. Berikut penjelasan yang bisa membantu kamu memahami kondisi ini.
1. Sistem imun mengaktifkan respons yang membuat tubuh terasa lelah

Saat flu mulai berkembang, tubuh mengeluarkan sinyal imun untuk menahan virus yang sedang menyebar. Sinyal ini mendorong produksi senyawa kimia yang membuat tubuh fokus pada perlawanan daripada aktivitas biasa. Dampaknya rasa lelah muncul lebih cepat dari biasanya. Kondisi ini bukan tanda tubuh melemah, tetapi bagian dari proses alami ketika sistem imun bekerja lebih keras.
Pada fase ini, tubuh mengalokasikan energi untuk memerangi virus, sehingga sensasi nyeri muncul karena aktivitas imun berlangsung terus tanpa jeda. Rasa tidak nyaman di otot biasanya berkaitan dengan proses tersebut, terutama ketika demam mulai naik. Beberapa orang merasakan nyeri lebih kuat karena tubuh mereka lebih sensitif terhadap perubahan kecil. Agar kondisi tak makin memburuk istirahat cukup bisa jadi solusi.
2. Otot menegang karena tubuh mencoba mengontrol suhu

Demam yang muncul saat flu membuat tubuh berusaha menyesuaikan suhu agar virus lebih sulit berkembang. Penyesuaian ini bisa memicu ketegangan pada otot tertentu. Reaksi seperti menggigil atau merasa kedinginan terjadi karena tubuh mencoba menahan perubahan suhu tersebut. Ketegangan ini kemudian berubah menjadi rasa pegal yang menyebar.
Setelah suhu tubuh meningkat, otot akan terus beradaptasi sampai demam mereda. Adaptasi ini bisa menimbulkan rasa kaku, terutama ketika flu sudah berlangsung lebih dari satu hari. Beberapa orang merasakan nyeri lebih kuat pada punggung atau lengan karena otot di bagian itu lebih aktif menjaga keseimbangan tubuh. Kompres hangat bisa bantu meredakan demam pada fase ini.
3. Pola tidur berubah sehingga tubuh tidak mendapat pemulihan optimal

Flu mudah mengganggu kualitas tidur karena hidung tersumbat atau batuk membuat waktu istirahat tidak nyaman. Ketika tidur terganggu, tubuh kehilangan kesempatan memulihkan jaringan otot. Kondisi ini membuat tubuh terasa lebih berat ketika bangun pagi. Rasa nyeri ini tidak selalu berkaitan dengan virusnya, tetapi karena tubuh tidak mendapatkan fase istirahat yang cukup.
Kurang tidur juga membuat sistem imun bekerja lebih keras untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang tidak stabil. Akibatnya, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap rasa tidak nyaman. Nyeri biasanya terasa di leher, punggung, atau paha karena bagian tersebut lebih banyak digunakan untuk menopang tubuh. Tidur singkat atau power nap cukup membantu mengurangi sensasi tersebut meski flu belum pulih sepenuhnya.
4. Tubuh kekurangan cairan akibat demam dan nafsu makan menurun

Saat flu, tubuh kehilangan cairan lebih cepat karena suhu naik dan nafsu makan menurun. Kondisi ini membuat tubuh lebih mudah mengalami ketegangan otot. Kekurangan cairan memengaruhi cara otot menerima sinyal, sehingga muncul rasa kram atau pegal yang tidak biasa. Meski terlihat sederhana, dehidrasi ringan cukup membuat tubuh terasa lebih sakit.
Ketika cairan tidak terpenuhi, tubuh sulit menjaga keseimbangan elektrolit yang dibutuhkan untuk mengatur kontraksi otot. Hal ini menimbulkan sensasi tidak nyaman di beberapa bagian tubuh, terutama betis atau lengan. Rasa nyeri bisa meningkat jika aktivitas harian tetap dilakukan seperti biasa. Minum air hangat dan makan makanan berkuah membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi selama flu berlangsung.
5. Tetap beraktivitas meski tubuh sedang tidak fit

Banyak orang tetap bekerja atau melakukan rutinitas meski tubuh sudah menunjukkan tanda flu. Kebiasaan ini membuat tubuh bergerak lebih keras saat kondisinya belum siap. Otot yang dipaksa tetap aktif akan cepat mengalami ketegangan sehingga timbul rasa nyeri. Flu menjadi terasa lebih berat bukan karena virusnya, tetapi karena tubuh tidak diberi ruang pemulihan.
Aktivitas yang memerlukan gerak berulang, seperti berjalan cepat atau mengangkat barang, bisa memperparah rasa tidak nyaman. Otot menjadi lebih sulit rileks karena tekanan yang diterima berlangsung terus. Keluhan ini bisa berkurang jika kamu memberi jeda singkat di tengah aktivitas atau mengurangi beban tertentu. Pilihan seperti ini sering membantu tubuh menyesuaikan diri selama masa flu.
Flu tidak hanya mengganggu pernapasan, tetapi juga menimbulkan rasa sakit tubuh karena banyak proses internal bekerja bersamaan. Memahami penyebabnya membantu kamu menyesuaikan langkah kecil yang bisa meringankan gejalanya. Dari semua poin yang dibahas, mana yang paling sering kamu rasakan saat flu?
Referensi

















