18 Cedera Paling Umum yang Dialami oleh Pemain Sepak Bola
ilustrasi cedera paling umum yang dialami oleh pemain sepak bola (unsplash.com/Jeffrey F Lin)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sepak bola adalah cara yang baik untuk membangun daya tahan, meningkatkan kecepatan dan kebugaran, sambil menikmati olahraga tim. Ini merupakan aktivitas fisik yang relatif aman. Namun, tetapi saja pemainnya bisa mengalami cedera. Sepak bola melibatkan gerakan start-and-stop yang cepat dan kontak fisik, yang mana ini dapat menyebabkan cedera.
Peneliti meninjau data pengawasan cedera selama 15 tahun dari National Collegiate Athletic Association (NCAA). Diterbitkan dalam Journal of Athletic Training tahun 2007, para peneliti menemukan bahwa risiko cedera berubah bergantung pada apakah itu latihan atau pertandingan:
- Tingkat cedera selama pertandingan empat kali lebih tinggi daripada selama latihan.
- Cedera saat pertandingan sering kali merupakan cedera kontak antarpemain, sedangkan cedera latihan sering kali tidak.
- Baik dalam latihan maupun pertandingan, lebih dari 60 persen cedera terjadi di ekstremitas bawah.
Entah kamu adalah seorang pemula atau pemain sepak bola yang terampil, penting untuk mengetahui potensi risiko cedera yang kamu hadapi saat berada di lapangan. Yuk, cek apa saja cedera yang paling umum dialami oleh pemain sepak bola!
1. Sprain pergelangan kaki
Sprain pergelangan kaki terjadi ketika ada peregangan dan robeknya ligamen di sekitar sendi pergelangan kaki. Sprain pergelangan kaki lateral (di luar pergelangan kaki) dapat terjadi dalam sepak bola ketika seorang pemain menendang bola dengan bagian atas kaki mereka. Keseleo pergelangan kaki medial (di dalam pergelangan kaki) dapat terjadi ketika jari-jari kaki diputar keluar saat kaki ditekuk ke atas, seperti dijelaskan dalam laman Verywell Fit.
2. Ruptur tendon Achilles
Ruptur melibatkan robekan sebagian atau seluruh tendon Achilles, sering kali dengan suara letupan yang terdengar. Cedera ini bisa terjadi ketika seorang pemain sepak bola melakukan gerakan cepat dan "eksplosif", seperti mengejar bola atau melesat melewati tim lawan.
3. Tendonitis Achilles
ilustrasi sepak bola perempuan (pexels.com/Ashley Williams)Tendonitis Achilles adalah cedera kronis yang terjadi akibat penggunaan berlebihan dan dirasakan sebagai nyeri di bagian belakang pergelangan kaki. Pemain sepak bola melakukan gerakan berulang dan tiba-tiba, yang pada akhirnya seiring waktu dapat menyebabkan tendonitis Achilles.
4. Cedera hamstring
Cedera hamstring melibatkan tiga otot punggung paha dan dapat berkisar dari ketegangan ringan hingga ruptur total. Gerakan berlari, berlari, dan berhenti yang terus-menerus dalam sepak bola dapat menyebabkan cedera hamstring.
5. Gegar otak
Menurut laporan dalam jurnal Neurology tahun 2017, gegar otak adalah salah satu bentuk cedera otak traumatis ringan yang disebabkan oleh benturan tiba-tiba di kepala.
Sementara pemain sepak bola dilatih untuk menyundul bola, tetapi ketika mereka tidak siap dengan benturan, maka gegar otak dapat terjadi. Tabrakan dengan pemain lain atau dengan tanah juga dapat menyebabkan gegar otak.
6. Groin pull
ilustrasi cedera yang umum dialami pemain sepak bola (unsplash.com/Jannik Skorna)Groin pull adalah jenis ketegangan yang terjadi ketika otot-otot paha bagian dalam (selangkangan) diregangkan melampaui batasnya. Seorang pemain sepak bola dapat menarik pangkal pahanya saat menendang bola dan/atau mendapat perlawanan dari lawan yang mencoba menendang bola ke arah lain.
Baca Juga: Cedera Olahraga: Jenis, Gejala, Penyebab, Penanganan
7. Plantar fasciitis
Penyebab umum nyeri kaki ini disebabkan oleh peradangan pita jaringan yang membentang dari tumit ke jari kaki. Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan plantar fasciitis pada pemain sepak bola, seperti bermain dengan mengenakan alas kaki yang tidak tepat tanpa dukungan lengkungan yang baik, atau bermain di permukaan keras.
8. Iliotibial band syndrome
Iliotibial band syndrome (ITBS) merupakan cedera overuse (bagian tubuh yang menerima beban terus-menerus di tempat yang sama) yang melibatkan tendon yang disebut pita iliotibial, jaringan ikat di sepanjang bagian luar paha.
Berlari terus-menerus selama bermain sepak bola dapat menciptakan gesekan karena pita iliotibial ditarik di sepanjang bagian luar lutut, yang dapat menyebabkan tendonitis.
9. Otot betis tertarik
ilustrasi cedera umum pada pemain sepak bola (unsplash.com/Tobias Flyckt)Cedera ini terjadi ketika salah satu otot kaki bagian bawah (baik gastrocnemius atau soleus) ditarik dari tendon Achilles. Lari atau lompat spontan sering menjadi penyebabnya.
Editor’s picks
10. Runner's knee
Runner's knee atau sindrom nyeri patellofemoral adalah suatu kondisi ketika tulang rawan di bawah tempurung lutut rusak karena cedera atau terlalu sering digunakan. Cedera ini dapat terjadi ketika terdapat ketidaksejajaran pada lutut atau tendon yang tegang.
11. Shin splints
Shin splints menggambarkan berbagai gejala nyeri yang berkembang di bagian depan kaki bagian bawah, sering kali saat latihan intensif atau ada perubahan latihan.
Beberapa pemain sepak bola mungkin mengalami shin splints karena berlatih menggunakan alas kaki yang tidak tepat, bukan cleat (sol yang dibentuk sedemikian rupa untuk kenyamanan pemain yang berfungsi seperti halnya sol pada sepatu sneakers).
12. Fraktur stres
ilustrasi cedera pada pemain sepak bola (pexels.com/Jim De Ramos)Fraktur stres sering kali merupakan akibat dari penggunaan berlebihan atau dampak berulang pada tulang, terutama di antara pemain sepak bola. Hasilnya adalah memar parah atau retakan ringan pada tulang.
Baca Juga: Cegat Benzema ke Qatar, Ini Fakta Cedera Rectus Femoris
13. Tendonitis
Tendonitis adalah kondisi tendon yang meradang. Ini umumnya dikaitkan dengan penggunaan berlebihan, tetapi juga dapat berkembang ketika cedera traumatis menciptakan robekan mikro di serat otot.
14. Fraktur klavikula
Klavikula juga dikenal sebagai tulang selangka. Fraktur sering terjadi saat jatuh. Fraktur sering diobati dengan pembedahan dan terapi fisik. Seorang pemain sepak bola sering dapat kembali bermain setelah tiga bulan.
15. Cedera ligamen krusiat anterior
ilustrasi penjaga gawang (pexels.com/Pixabay)Cedera ligamen krusiat anterior tidak selalu menyebabkan rasa sakit, tetapi biasanya menyebabkan "letupan" yang keras saat terjadi. Nyeri dan pembengkakan akan berkembang dalam waktu 24 jam, diikuti dengan hilangnya rentang gerak dan nyeri tekan di sepanjang garis sendi.
Ini merupakan cedera lutut yang paling umum di antara pemain sepak bola. Karena ligamen kurang dapat ditarik daripada otot atau tendon, mereka sangat rentan terhadap kerusakan.
16. Cedera meniskus
Cedera sepak bola umum lainnya adalah cedera meniskus. Meniskus adalah bagian tulang rawan berbentuk C yang melindungi ruang antara tulang paha (tulang paha) dan tibia (tulang kering).
Robekan meniskus terasa menyakitkan dan sering kali diakibatkan oleh putaran, putaran, perlambatan, atau benturan yang tiba-tiba.
17. Bursitis tempurung lutut
Prepatellar bursitis atau bursitis tempurung lutut disebabkan oleh peradangan bursa. Bursa adalah kantung kecil berisi cairan yang terletak di dekat sendi lutut. Bursitis tempurung lutut sering disebabkan oleh gesekan dari berlutut pada permukaan yang keras. Ini juga bisa disebabkan oleh pukulan keras pada lutut dan radang sendi.
18. Fraktur pergelangan tangan
ilustrasi penjaga gawang (unsplash.com/Omar Ram)Patah tulang pergelangan tangan paling sering terjadi pada kiper. Patah tulang ini terjadi ketika mencoba menangkap bola atau jatuh ke tanah. Ada dua jenis fraktur pergelangan tangan yang umum, yaitu:
- Fraktur Colles: Menyebabkan kelainan bentuk fisik pada pergelangan tangan. Sering terjadi pembengkakan segera.
- Fraktur skafoid: Biasanya terjadi ketika seseorang jatuh dengan lengan terentang. Ini sering disalahartikan sebagai pergelangan tangan yang terkilir.
Itulah berbagai cedera paling umum yang bisa dialami oleh pemain sepak bola. Entah kamu seorang pemain sepak bola elit, bagian dari liga, atau hanya bermain untuk bersenang-senang, perhatikan tubuh dan kenali tanda-tanda cedera. Berhentilah jika mengalami cedera dan jika rasa sakit terus berlangsung atau memburuk setelah dilakukan pengobatan rumahan, sebaiknya temui dokter.
Baca Juga: Mengenal Jenis, Faktor, dan Penanganan Cedera Olahraga
Topik:
Berita Terkini Lainnya
