4 Obat Anti Mabuk Kendaraan yang Tidak Terlalu Bikin Ngantuk

Siapa yang sedang siap-siap untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 1446 H? Hati-hati di jalan, ya! Tak hanya membawa barang-barang untuk persediaan selama di kampung atau diberikan kepada sanak saudara, ingat selalu untuk mempersiapkan kondisi tubuh supaya fokus tetap terjaga selama melakukan perjalanan.
Selain soal kondisi tubuh, salah satu masalah yang mungkin sering dihadapi pemudik tiap tahunnya adalah mabuk kendaraan. Memang, kondisi mabuk kendaraan sangat jarang terjadi pada pengemudi jika dibandingkan dengan penumpang. Namun, kalau sudah ada anggota keluarga yang mengalami mabuk kendaraan di perjalanan, pastinya akan repot sekali, bukan?
Nah, salah satu cara untuk mengatasi masalah mabuk kendaraan itu biasanya kita lakukan dengan mengonsumsi obat-obat penghilang rasa mabuk kendaraan. Obat jenis ini sangat relatif mudah ditemukan dan bentuknya sangat beragam. Hanya saja, beberapa di antara obat mabuk kendaraan itu terkadang dapat menyebabkan rasa kantuk yang hebat dan jelas sangat berbahaya pada pengemudi yang sedang mabuk kendaraan mengonsumsinya.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui jenis obat mabuk kendaraan apa saja yang setidaknya mengurangi efek rasa kantuk bagi orang yang meminumnya. Setidaknya, ada empat jenis obat mabuk perjalanan yang efeknya tidak terlalu bikin ngantuk. Penasaran, bukan? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
1. Meclizine

Meclizine atau meklizin merupakan golongan obat antihistamin yang berfungsi untuk mencegah dan mengontrol mual, pusing, dan muntah-muntah akibat mabuk kendaraan. Dilansir Mayo Clinic, obat ini bekerja dengan cara menghalangi sinyal mabuk yang dikirim ke otak yang membuat tubuh kita dapat menahan efek-efek yang terasa saat mengalami mabuk kendaraan. Biasanya, obat dengan kandungan meklizin ada dalam bentuk tablet telan ataupun kunyah.
Meski obat ini tidak terlalu menimbulkan kantuk setelah dikonsumsi, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengonsumsi obat ini. Misalnya, kita tidak boleh mengonsumsi obat dengan meklizin secara berlebih atau digabung dengan jenis obat lain. Perlu juga konsultasi dengan dokter, terutama kalau memiliki riwayat penyakit tertentu.
Dosis bagi orang dewasa sekitar 25—50 mg dan harus diminum satu jam sebelum berangkat. Sementara untuk anak-anak, obat ini hanya boleh diminum oleh anak berusia 12 tahun ke atas dengan dosis yang harus dikonsultasikan dengan dokter.
2. Cinnarizine

Masih dari golongan obat antihistamin, kali ini ada cinnarizine atau sinarizin. National Health Service melansir, sinarizin bekerja dengan menghalangi efek histamin di otak yang kemudian menghambat atau mengurangi gejala mabuk kendaraan. Obat dengan kandungan sinarizin turut meningkatkan aliran darah menuju telinga bagian dalam yang sangat membantu untuk mengurangi rasa pusing.
Obat dengan sinarizin ada dalam bentuk tablet dan perlu resep dokter untuk mengonsumsinya, baik untuk dewasa atau anak di atas 12 tahun. Selain itu, meski masuk dalam kategori obat yang minim menimbulkan rasa kantuk, pada beberapa orang yang mengonsumsi obat dengan sinarizin terkadang tetap bisa merasa ngantuk, terutama jika dikonsumsi dengan obat lain atau pascaminum alkohol. Sinazirin bekerja secara bertaham yang membuat butuh waktu hingga 2—4 jam sebelum obat ini bekerja total.
3. Scopolamine

Scopolamine atau skopolamin dikenal pula dengan nama hyoscine, sebuah obat yang dikonsumsi dengan cara diminum melalui tablet, suntikkan, ataupun koyo. Khusus pada pembahasan ini, fokusnya adalah skopolamin dalam bentuk koyo karena pengaplikasian obat ini cenderung lebih mudah dan minim menyebabkan rasa kantuk. Dilansir Medline Plus, koyo skopolamin digunakan dengan ditempel di bagian belakang telinga. Koyo tersebut bekerja dengan menghalangi efek zat asetilkolin yang ada di sistem saraf pusat sehingga mencegah terjadinya mabuk kendaraan.
Sama seperti sinazirin, butuh waktu sampai 4 jam sebelum koyo skopolamin bekerja secara maksimal. Selain itu, sekalipun koyo ini mudah digunakan, kita tetap memerlukan konsultasi dengan dokter atau apoteker supaya paham tentang cara penggunaan, dosis, dan efek samping yang mungkin ditimbulkan. Selain itu, koyo skopolamin juga tetap memiliki beberapa efek samping, semisal mulut kering, pupil mata melebar, sakit tenggorokan, hingga keringat berlebih.
4. Permen jahe atau mint

Menariknya, tak selalu obat medis yang harus kita gunakan untuk mencegah mabuk kendaraan yang minim menyebabkan kantuk. Ternyata, mengunyah permen dengan kandungan jahe atau mint di dalamnya bisa jadi salah satu alternatif yang menarik, lho. Temuan ini dipublikasikan oleh Mara Kaufeld, Katharina De Coninck, Jennifer Schmidt, dan Heiko Hecht dalam jurnal berjudul, "Chewing gum reduces visually induced motion sickness".
Singkatnya, dalam jurnal tersebut tertulis bahwa permen, khususnya permen karet, dengan rasa jahe dan mint membantu meredakan gejala mabuk kendaraan yang disebabkan karena visual mata selama beberapa waktu. Malahan, permen dengan kandungan jahe dan mint ini membantu mengurangi rasa pusing dan ingin muntah-muntah. Hal ini terjadi karena proses mengunyah permen dapat menstimulasi vestibular dan kemampuan jahe untuk mencegah perkembangan disritmia lambung serta meningkatkan vasopresin plasma.
Cara mencegah mabuk perjalanan tanpa obat

Selain mengonsumsi obat-obatan, kita sebenarnya bisa, kok, untuk mencegah terjadinya mabuk perjalanan dengan langkah yang relatif mudah. University of California Davis Health menyebut setidaknya ada empat langkah yang mampu mengurangi potensi terjadinya mabuk kendaraan sebelum kita mulai berkendara. Di antaranya:
- Coba melihat cakrawala ataupun objek yang cenderung diam di tempat selama beberapa saat;
- Jangan membaca sambil bergerak;
- Pilih posisi duduk yang tepat, sesuai dengan kendaraan yang dipilih, semisal di bagian depan kendaraan;
- Beralih ke penanganan alami untuk melawan mabuk kendaraan.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menambahkan beberapa cara lain untuk mencegah mabuk kendaraan, yakni:
- Duduk dekat dengan jendela;
- Berhenti sejenak untuk merebahkan tubuh sambil memejamkan mata;
- Menjaga kadar cairan tubuh dengan rutin minum air;
- Makan secara teratur dengan porsi yang disesuaikan;
- Mendengarkan musik;
- Beristirahat tiap beberapa waktu sekali.
Demikian pembahasan seputar obat yang dapat meredakan gejala mabuk kendaraan, tetapi tidak terlalu menimbulkan rasa kantuk. Dalam beberapa kasus, obat-obat di atas sebenarnya tetap bisa menimbulkan rasa kantuk. Maka dari itu, pastikan penggunaan dosisnya sesuai dengan anjuran dokter dan diperhatikan efek-efek samping yang mungkin ditimbulkan obat-obat tersebut. Selain itu, kita juga bisa melakukan beberapa cara pencegahan mabuk kendaraan tanpa mengonsumsi obat seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Referensi
"Motion Sickness". Veronica Takov & Prasanna Tadi. National Library of Medicine. Diakses Maret 2025.
"Motion sickness: How you can prevent symptoms and enjoy travel". University of California Davis Health. Diakses Maret 2025.
"Meclizine (oral route)". Mayo Clinic. Diakses Maret 2025.
"About cinnarizine". National Health Service. Diakses Maret 2025.
"Scopolamine Transdermal Patch". Medline Plus. Diakses Maret 2025.
"Chewing gum reduces visually induced motion sickness". Mara Kaufeld, dkk.. National Library of Medicine. Diakses Maret 2025.
"Effects of ginger on motion sickness and gastric slow-wave dysrhythmias induced by circular vection". Han-Chung Lien, dkk.. National Library of Medicine. Diakses Maret 2025.
"Motion Sickness". Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses Maret 2025