Epilepsi atau sering disebut ayan adalah penyakit saraf yang ditandai dengan gejala kejang-kejang berulang kali. Epilepsi terjadi saat sistem saraf mengalami gangguan. Penyebabnya adalah sel neuron pada otak yang bekerja secara berlebihan.
Epilepsi tak boleh disepelekan karena bisa berakibat fatal, bahkan meninggal dunia. Lantas, apa yang menyebabkan seseorang bisa mengalami epilepsi? Dilansir dari Healthline, berikut di antaranya.
Ternyata, gen berpotensi besar yang menyebabkan seseorang mengalami epilepsi. Ada beberapa jenis epilepsi yang berasal dari kerabat dekat yang memiliki epilepsi juga.
Terdapat penyakit genetik langka yang berdampak pada kerusakan otak, yaitu tuberous sclerosis. Penyakit ini menyebabkan tumor nonkanker di otak dan organ vital lainnya, seperti ginjal, hati, jantung, mata, paru-paru, dan kulit.
Seseorang yang pernah mengalami kecelakaan atau cedera yang menyebabkan trauma, bisa jadi mengalami epilepsi. Itu karena benturan tersebut memengaruhi kerja dan saraf otak.
Stroke merupakan faktor utama penyebab epilepsi pada orang dewasa. Stroke menyebabkan kerusakan pada struktur otak sehingga menyebabkan epilepsi.
Epilepsi juga kerap muncul pada anak yang mengalami gangguan perkembangan, seperti autisme dan neurofibromatosis. Neurofibromatosis sendiri adalah kelainan genetik saat sel-sel tumor meningkat pada jaringan saraf.
Hal ini bisa terjadi selama kehamilan, seperti kekurangan nutrisi, infeksi, pada ibu hamil, dan kekurangan oksigen saat bayi dilahirkan. Hal-hal tersebut membuat anak cacat lahir saat lahir atau cerebral palsy.
Penyakit tersebut disebabkan oleh virus. Dampaknya, penderita akan mengalami epilepsi.
Itu tadi faktor-faktor penyebab epilepsi. Saat anggota keluargamu mengalami kejang-kejang, jangan dibiarkan, ya. Segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.