Biasanya, rasa lelah muncul ketika kita usai melakukan aktivitas yang berat dan menguras tenaga. Tetapi, bagaimana jika kamu merasa kelelahan di saat tak banyak aktivitas yang dilakukan? Bahkan, rasa lelah ini tidak bisa hilang meski kita sudah beristirahat atau tidur yang cukup. Hmm, apa penyebabnya, ya?
Ternyata, kelelahan sepanjang waktu dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan! Mau tahu, masalah kesehatan apa saja yang dimaksud? Intip jawabannya di bawah ini!
Tahukah kamu, apa itu sleep apnea? Ini merupakan kondisi di mana tenggorokan menyempit atau menyumbat selama tidur dan berulang kali mengganggu pernapasan kita, jelas laman National Health Service. Akibatnya, kita akan mendengkur keras dan terjadi penurunan kadar oksigen dalam darah ketika tidur.
Kesulitan bernapas akibat sleep apnea membuat kita sering terbangun di malam hari dan merasa kelelahan besoknya. Biasanya, sleep apnea dipicu karena kelebihan berat badan.
Penyebab lainnya adalah sindrom kelelahan kronis yang juga dikenal dengan nama myalgic encephalomyelitis. Sindrom ini menyebabkan kelelahan parah yang bisa berlangsung hingga 4 bulan, ungkap laman National Health Service. Rasa lelah ini tidak bisa hilang meski kita sudah istirahat dan tidur cukup sekalipun.
Gejala lain yang turut mengiringi adalah nyeri otot dan sendi. Sindrom ini belum bisa diobati. Meski begitu, dokter akan menyarankan painkiller untuk mengurangi sakit kepala, nyeri otot dan sendi. Selalu konsumsi di bawah pengawasan dokter, ya!
Selanjutnya ada demam kelenjar (glandular fever). Ini merupakan infeksi virus yang memicu kelelahan, demam, sakit tenggorokan sekaligus pembengkakan kelenjar getah bening, terang laman National Health Service. Biasanya, demam kelenjar terjadi pada remaja dan usia dewasa muda.
Gejalanya biasanya akan hilang dalam kurun waktu 4-6 minggu. Namun, rasa lelah itu masih bisa bertahan hingga beberapa bulan. Jika mengalaminya, segera temui dokter, ya!
Rasa kelelahan yang ekstrem bisa disebabkan oleh anemia. Tanpa melakukan aktivitas yang berat, anemia bisa membuat kita cepat lelah dan otot terasa berat, jelas laman National Health Service. Anemia bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih rentan terjadi pada perempuan yang sedang menstruasi berat atau ibu hamil.
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, tubuh lemas, kekurangan energi, sesak napas, detak jantung yang berubah dan lain sebagainya. Tangani segera agar rasa lelah musnah!
Hipotiroidisme atau kelenjar tiroid yang kurang aktif terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon yang cukup. Akibatnya, kita akan merasa cepat lelah, nyeri otot dan sendi, rambut rontok, kulit kering hingga kesulitan berkonsentrasi, ungkap laman Healthline. Untuk memastikannya, dokter akan melakukan tes darah pada kita.
Lantas, bagaimana cara menyembuhkannya? Dokter akan menyarankan pemakaian hormon tiroid sintetis levothyroxine dan bisa dikonsumsi secara oral (diminum).
Merasa kurang familier dengan sindrom kaki gelisah? Sindrom ini membuat kita secara tak sadar menggerakkan kaki dan terjadi ketika kita sedang duduk atau berbaring, ujar laman Mayo Clinic. Meski dirasa sepele, tanpa sadar sindrom ini mengganggu tidur kita dan membuat kualitas tidur memburuk, sehingga kita merasa cepat lelah.
Don't worry, sindrom kaki gelisah bukan kondisi medis yang serius dan membahayakan. Untuk menghentikannya, kamu bisa mencoba mengurangi kafein dan relaksasi.
Apa hubungan antara diabetes dan rasa kelelahan yang ekstrem? Ternyata, bagi pemilik diabetes tipe 2, kontrol gula darah yang buruk akan memicu hiperglikemia. Ini merupakan kondisi di mana kadar gula darah meninggi dan bisa menyebabkan kelelahan, ungkap laman Everyday Health. Lantas, mengapa kadar gula darah jadi tinggi?
Hal ini terjadi karena kita kekurangan hormon insulin atau mengalami resistensi insulin. Akibatnya, tubuh akan kesulitan memenuhi kebutuhan energi dan merasa cepat lelah.
Rasa kelelahan yang ekstrem juga bisa dipicu oleh penyakit seliaka. Pada penderita penyakit seliaka, mereka akan mengalami penurunan energi dan kelelahan, terang laman Healthline. Bahkan, pasien yang tidak diobati akan mengalami rasa lelah yang lebih parah daripada pasien yang menjalani diet bebas gluten.
Bukan hanya kelelahan, pemilik penyakit seliaka akan mengalami perut kembung, diare, berat badan menurun, anemia defisiensi besi dan sembelit. Kenali gejalanya dan obati, ya!
Insufisiensi atau kekurangan adrenal juga bisa menyebabkan kelelahan. Menurut Anne Cappola di laman Prevention, ini merupakan kondisi di mana kelenjar adrenalin tidak bekerja sebagaimana mestinya. Akibatnya, kita akan mengalami kelelahan, sakit kepala ringan, diare, hiperpigmentasi sampai penurunan berat badan.
Lalu, bagaimana cara menyembuhkannya? Biasanya, dokter akan meresepkan beberapa obat, seperti hydrocortisone dan methylprednisolone untuk menggantikan kortisol.
The last one, kelelahan yang kita alami bisa dipicu oleh endokarditis. Ini adalah suatu kondisi di mana ada infeksi atau peradangan bakteri yang menempel di lapisan dalam jantung, jelas laman Prevention. Gejala yang bisa dikenali adalah demam, berkeringat saat malam, nyeri otot dan sendi hingga napas pendek dan pusing.
Endokarditis jangan disepelekan! Apalagi, bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit jantung. Endokarditis biasanya diobati dengan antibiotik.
Nah, itulah 10 masalah kesehatan yang menyebabkan rasa kelelahan yang ekstrem. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, ya!