Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Ukuran Payudara Membesar Tiba-tiba, Jangan Panik Dulu

ilustrasi pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI (freepik.com/wayhomestudio)
ilustrasi pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI (freepik.com/wayhomestudio)

Jaringan payudara utamanya terdiri dari lapisan lemak, sehingga perubahan ukuran di area tersebut sering terjadi. Seiring waktu, ukuran payudara dapat semakin membesar secara perlahan. Namun, jika ada perubahan yang terjadi secara tiba-tiba, kamu mungkin perlu mengevaluasi penyebabnya.

Pembesaran ukuran payudara bisa berbahaya maupun tidak dan sering kali tidak berbahaya. Penyebabnya pun bermacam-macam. Berikut ini dijelaskan beberapa penyebab paling umum yang mungkin terjadi berdasarkan diagnosis medis.

1. Menstruasi

ilustrasi menstruasi (pexels.com/Polina Kovaleva)
ilustrasi menstruasi (pexels.com/Polina Kovaleva)

Dilansir National Cancer Institute, kebanyakan perempuan mengalami perubahan payudara yang menjadi lebih terasa lembut dan bengkak selama periode menstruasi. Kondisi ini umumnya menghilang dengan sendirinya pada hari ke-5 menstruasi. Jika kamu menanyakan masalah ini ke dokter, kamu mungkin diminta kembali pada waktu tertentu untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Pembesaran payudara saat menstruasi terjadi karena tubuh mempersiapkan kemungkinan kehamilan di masa ovulasi. Akibatnya, hormon pun berubah dan memengaruhi kelenjar payudara. Namun, setelah hormon kembali normal, keduanya akan kembali ke ukuran normal.

2. Terdapat benjolan

ilustrasi perempuan (pexels.com/Elina Fairytale)
ilustrasi perempuan (pexels.com/Elina Fairytale)

Benjolan di payudara dapat muncul dan menghilang kapan saja. Hal  ini umumnya tidak berbahaya, meskipun terkadang bisa terasa tidak nyaman. Terkadang, benjolan dapat muncul di salah satu atau kedua payudara dan membuatnya terlihat lebih besar.

Maurer Foundation merekomendasikan setiap perempuan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin setidaknya setiap bulan untuk memahami kondisi payudara, terutama di hari normal. Ini juga akan memungkinkan kamu mengevaluasi apakah benjolan itu sesuatu yang berbahaya atau tidak.

Misalnya, jika benjolan muncul saat siklus menstruasi, biasanya ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika ia terus membesar, tidak kunjung hilang, dan diikuti oleh gejala-gejala yang tidak nyaman, artinya kamu harus periksa ke dokter.

3. Peningkatan berat badan

ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Andreas Ayrton)
ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Andreas Ayrton)

Berat badan bisa bertambah seiring dengan perubahan kebiasaan makan dan olahraga. Saat berat badan bertambah, payudara juga biasanya tumbuh secara proporsional mengikutinya.

Kendati demikian, menurut studi tahun 2007 yang diterbitkan di JAMA Network, peningkatan berat badan yang berlebihan dan obesitas dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Jika kamu tidak dapat mengetahui penyebab pasti kenaikan berat badan, bisa jadi kamu sedang menghadapi ketidakseimbangan hormon yang perlu diatasi.

4. Pubertas

ilustrasi remaja perempuan (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi remaja perempuan (pexels.com/Julia M Cameron)

Jika perubahan ukuran payudara terjadi pada perempuan remaja, maka bisa dipastikan bahwa itu adalah tanda pubertas. Biasanya, pembesaran ini mulai terjadi 2 tahun sebelum anak perempuan memasuki masa tersebut.

Pada tahap ini, payudara membesar karena jaringan lemak dan kelenjar susu yang berkembang untuk mendukung kemampuan reproduksi di masa depan. Pertumbuhan akibat aktivitas hormonal ini juga sering disertai rasa nyeri atau sensitivitas di area tersebut. Tak perlu khawatir, karena ini merupakan tahap normal dari perkembangan tubuh selama masa pubertas.

5. Kehamilan

ilustrasi perempuan hamil (unsplash.com/Camylla Battani)
ilustrasi perempuan hamil (unsplash.com/Camylla Battani)

Perubahan ukuran payudara juga bisa terjadi ketika hamil. Ini terjadi karena laktasi dan kehamilan memiliki jarak yang cukup dekat. Sejak perempuan hamil, jaringan susu pada payudara mulai membesar sebagai bentuk persiapan ASI untuk bayi, menurut penjelasan laman National Cancer Institute.

Pada trimester terakhir, banyak perempuan mengamati adanya cairan putih yang keluar dari payudara dalam jumlah kecil. Ini merupakan tanda bahwa tubuh mulai memproduksi ASI. Walau tak selalu terjadi, perubahan ukuran payudara saat hamil bisa bersifat permanen.

Sering kali, perubahan ukuran payudara bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, apalagi ketika ia kembali normal setelah beberapa waktu. Kendati demikian, jika pembesaran ini bertahan lama dan menimbulkan rasa tak nyaman, konsultasikan dengan dokter untuk mengantisipasi masalah medis.

Referensi

Chia, V. M., Newcomb, P. A., Lampe, J. W., White, E., Mandelson, M. T., McTiernan, A., & Potter, J. D. (2007). Leptin concentrations, leptin receptor polymorphisms, and colorectal adenoma risk. JAMA Internal Medicine, 167(1), 51–56.
National Cancer Institute. "Understanding breast changes: A health guide for women". Diakses pada November 2024
Healthline. "Do Your Breasts Hurt When They Grow?". Diakses pada November 2024.
Maurer Foundation. "How to Do a BSE (Breast Self-Exam)". Diakses pada November 2024.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us