Perbedaan Gejala Vaginosis Bakterialis dan Infeksi Ragi Vagina

- Vaginosis bakterialis dan infeksi ragi vagina memiliki gejala, penyebab, dan pengobatan yang berbeda.
- Gejala vaginosis bakterialis meliputi bau amis, sensasi terbakar, dan keluarnya cairan tipis berwarna kuning, putih, abu-abu atau kehijauan dari vagina.
- Infeksi ragi vagina ditandai oleh keputihan kental, gatal, rasa sakit saat buang air kecil, dan kemerahan di sekitar lubang vagina.
Vaginosis bakterialis dan infeksi ragi (yeast) vagina merupakan jenis infeksi vagina yang umum. Keduanya memiliki penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda.
Meskipun keduanya dapat diobati tanpa efek jangka panjang yang parah, tetapi tetap penting untuk mengetahui mana di antara keduanya yang kamu alami.
Perbedaan gejala

Kedua bentuk vaginitis (peradangan pada vagina) ini biasanya disertai dengan rasa gatal pada vagina, sensasi terbakar dan ketidaknyamanan, dengan beberapa perbedaan gejala utama.
Ada satu perbedaan utama dan khas antara gejala infeksi ragi vagina vs. vaginosis bakterialis, yaitu warna keputihan. Selain itu, perbedaan utama lainnya adalah baunya.
Gejala vaginosis bakterialis
- Bau amis yang makin kuat saat menstruasi dan setelah berhubungan seks.
- Sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Tidak nyaman.
- Gatal.
- Keluarnya cairan tipis berwarna kuning, putih, abu-abu atau bahkan kehijauan dari vagina.
Warna keputihan vaginosis bakterialis bisa putih, abu-abu, kuning atau kehijauan dan biasanya encer.
Biasanya tidak terjadi kemerahan atau peradangan di sekitar lubang vagina atau di vulva, seperti pada infeksi ragi.
Vaginosis bakterialis cenderung tidak nyaman daripada menyakitkan. Rasa sakit atau rasa terbakar saat berhubungan seks mungkin merupakan indikasi bahwa itu adalah infeksi ragi.
Gejala infeksi ragi vagina
- Sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Sensasi terbakar saat berhubungan intim.
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan.
- Gatal.
- Kemerahan/bengkak di sekitar lubang vagina dan/atau vulva.
- Keputihan kental, putih, menggumpal.
Warna keputihan khas infeksi ragi adalah putih dengan tekstur kental dan menggumpal seperti keju cottage.
Biasanya tidak ada bau spesifik yang berhubungan dengan infeksi ragi.
Perbedaan penyebab

Meskipun beberapa gejala vaginosis bakterialis dan infeksi ragi saling tumpang tindih, tetapi penyebab masing-masing gejala sangat berbeda.
Vaginosis bakterialis
Vaginosis bakterialis adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh ketidakseimbangan mikrobioma atau flora vagina di sekitar dan di dalam vagina.
Bakteri dan mikroorganisme lainnya berkembang paling baik di lingkungan favoritnya. Perubahan apa pun pada lingkungan dapat menyebabkan satu jenis bakteri tumbuh tidak terkendali, sehingga menyebabkan infeksi.
Vaginosis bakterialis umumnya disebabkan oleh perubahan tingkat pH (seberapa asam lingkungan).
Ketika keasaman berubah, jumlah bakteri asam laktat menurun. Jenis bakteri ini membantu menjaga keseimbangan flora vagina yang sehat dan ketika jumlah bakteri asam laktat berkurang, jenis bakteri lain akan lebih mudah tumbuh.
Bakteri yang bertanggung jawab atas sebagian besar vaginosis bakterialis adalah Gardnerella vaginalis.
Infeksi ragi vagina
Infeksi ragi disebabkan oleh ragi atau sejenis jamur. Ketika pH dan lingkungan berubah, ada kemungkinan ragi akan tumbuh berlebihan.
Jenis ragi atau jamur yang menyebabkan infeksi jamur adalah Candida.
Faktor risiko pertumbuhan berlebih Candida meliputi:
- Perubahan hormonal akibat menstruasi, kehamilan, atau kontrasepsi hormonal.
- Diabetes dan gula darah tinggi.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti selama perawatan kanker atau positif HIV.
- Penggunaan antibiotik.
Perbedaan pengobatan

Vaginosis bakterialis
Vaginosis bakterialis diobati dengan antibiotik dalam bentuk pil, gel, atau krim dari dokter. Kondisi ini dapat diobati dengan:
- Metronidazole: Pil oral atau gel yang dimasukkan ke dalam vagina.
- Clindamycin: Krim yang dimasukkan dengan aplikator ke dalam vagina atau pil oral.
- Tinidazole: Pil oral.
Infeksi ragi vagina
Mengobati infeksi ragi vagina bisa dengan antijamur. Ini bisa menggunakan obat yang dijual bebas maupun obat resep. Ini meliputi:
- Fluconazole: Obat antijamur oral resep.
- Terconazole atau miconazole: Tersedia dalam bentuk krim dan supositoria yang dioleskan ke dan di dalam vagina. Ini tersedia tanpa resep atau dengan resep.
- Clotrimazole: Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur penyebab infeksi.
- Tioconazole: Tersedia dalam bentuk krim dan supositoria untuk dimasukkan ke dalam vagina.
- Butoconazole: Berbentuk krim untuk dimasukkan ke dalam vagina, biasanya digunakan setiap hari sebelum tidur.
- Vivjoa: Obat antijamur oral resep untuk mengobati infeksi ragi berulang atau kronis pada perempuan non reproduktif. Ini bisa diresepkan secara tunggal atau bersamaan dengan fluconazole.
Pencegahan

Infeksi vagina umum terjadi. Tenang, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko kambuhnya infeksi tersebut:
- Ganti jeans, legging, atau pakaian dalam yang ketat dengan pakaian dalam berbahan katun yang longgar dan menyerap kelembapan.
- Hindari melakukan douching.
- Hindari produk kebersihan kewanitaan yang beraroma, seperti tampon atau sabun beraroma.
- Hindari tetap mengenakan pakaian basah atau pakaian renang setelah berenang.
- Hindari berendam di bak mandi air panas atau berendam air panas dalam waktu lama.
- Menyeka vagina dari depan ke belakang setelah buang air.
- Gunakan kondom saat berhubungan intim dan bersihkan semua mainan seks dengan benar.
- Pertimbangkan untuk mengonsumsi probiotik untuk mendorong bakteri “baik” pada flora vagina. Diskusikan ini dengan dokter.
Referensi
Advanced Gynecology. Diakses pada Juni 2024. Bacterial Vaginosis Vs. Yeast Infections - How To Tell.
Healthline. Diakses pada Juni 2024. Bacterial Vaginosis vs. Yeast Infection: Which Is It?
Medical News Today. Diakses pada Juni 2024. How is bacterial vaginosis different from a yeast infection?