Mengapa Menghirup Gas Karbon Monoksida Berbahaya?

Gas karbon monoksida merupakan gas yang berbahaya. Mungkin kamu pernah melihat berita tentang seseorang yang ditemukan pingsan di dalam mobil tertutup atau di dalam rumah akibat keracunan gas karbon monoksida. Bahkan, dalam beberapa kasus keracunan karbon monoksida sampai memakan korban jiwa.
Menghirup gas karbon monoksida, terlebih dalam jumlah banyak, dapat mengakibatkan seseorang keracunan karbon monoksida. Mengapa gas karbon monoksida berbahaya? Berikut penjelasannya!
1. Mengenal hemoglobin

Medical News Today menerangkan, hemoglobin adalah protein yang terdapat dalam sel darah merah. Setiap hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Oksigen yang berasal dari paru-paru akan berikatan dengan hemoglobin yang ada di sel darah merah.
Selanjutnya, sel darah merah akan membawa oksigen tersebut ke seluruh jaringan tubuh. Setiap sel tubuh memerlukan oksigen untuk dapat berfungsi dengan normal.
2. Mengenal gas karbon monoksida

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), gas karbon monoksida termasuk gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, tetapi sangat berbahaya. Karena sifatnya yang tidak berbau dan tidak berwarna tersebut membuat banyak orang tidak menyadari ketika mereka keracunan karbon monoksida.
Menurut National Health Service (NHS), gas karbon monoksida dihasilkan oleh api dan peralatan yang membakar kayu, gas, minyak, atau batu bara. Beberapa kondisi yang dapat menghasilkan karbon monoksida misalnya ketika menyalakan mesin mobil, asap kebakaran, mesin generator atau genset, dan lainnya. Apabila jumlah gas karbon monoksida makin banyak di dalam ruangan, maka gas tersebut dapat meracuni penghuni rumah yang menghirupnya.
3. Mengapa gas karbon monoksida berbahaya?

Dalam kondisi normal, hemoglobin berikatan dengan oksigen dan membawanya ke seluruh tubuh. Apabila menghirup karbon monoksida, hemoglobin mampu berikatan dengan karbon monoksida hingga 200 sampai 300 kali daripada dengan gas oksigen, seperti penjelasan StatPearls Publishing.
Ikatan antara gas karbon monoksida dengan hemoglobin tersebut membentuk karboksihemoglobin. Karena ikatannya yang sangat kuat membuat hemoglobin tidak dapat berikatan dengan oksigen.
Apabila oksigen yang dibawa oleh hemoglobin pada sel darah merah menurun, maka sel-sel tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Akibatnya, sel dan organ penting seperti otak dan jantung kekurangan oksigen sehingga dalam jangka waktu tertentu dapat berakibat fatal.
4. Keracunan gas karbon monoksida

Mayo Clinic menjelaskan bahwa keracunan karbon monoksida terjadi ketika karbon monoksida menumpuk di aliran darah. Ketika di udara terdapat banyak gas tersebut, maka gas karbon monoksida akan terhirup sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam darah.
Keracunan karbon monoksida dapat menimbulkan keluhan yang bervariasi. Laman UpToDate menjelaskan, keracunan karbon monoksida ringan atau sedang dapat menimbulkan sakit kepala, pusing, kelemahan, mual, kesulitan berkonsentrasi, hingga sesak napas. Keluhan juga dapat berkembang menjadi lebih parah apabila berada dalam ruangan yang mengandung gas karbon monoksida dalam waktu lama sehingga gas yang dihirup makin banyak.
5. Cara mencegah keracunan gas karbon monoksida

Menghirup gas karbon monoksida sangat berbahaya terutama dalam jangka waktu yang lama. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah keracunan gas karbon monoksida antara lain:
- Memastikan ruangan berventilasi baik.
- Membuka pintu garasi sebelum menyalakan mobil, motor, atau mesin lain yang menggunakan bahan bakar minyak gas atau bensin.
- Melakukan servis knalpot kendaraan bermotor setiap tahun.
Gas karbon monoksida dapat menyebabkan keracunan gas yang sangat berbahaya bagi tubuh. Sebab, karbon monoksida dapat berikatan kuat dengan hemoglobin sehingga tubuh menjadi kekurangan oksigen. Tanpa adanya oksigen, berbagai jaringan dan organ penting tidak dapat berfungsi normal sehingga dalam jangka waktu tertentu dapat berakibat fatal.