Risiko Kesehatan Kompor Gas, Salah Satu Sumber Polusi dalam Ruangan

- Kompor gas mudah dioperasikan dan lebih hemat biaya, tetapi berdampak negatif pada kesehatan karena melepaskan nitrogen dioksida (NO2) yang berbahaya bagi pernapasan, terutama bagi mereka yang menderita asma atau kondisi serupa.
- Anak-anak, lansia, orang dengan kondisi kesehatan tertentu, serta perempuan hamil lebih rentan terhadap polusi dalam ruangan dari kompor gas.
Kebanyakan rumah menggunakan kompor gas untuk memasak. Alasannya, kompor gas sangat mudah dioperasikan. Cukup dengan memutar kenop, api akan langsung menyala dan kamu dapat dengan mudah mengatur seberapa besar api yang akan kamu gunakan. Kompor gas juga memungkinkan teknik memasak yang serbaguna, seperti menggoreng dan memanggang.
Selain itu, kompor gas lebih hemat biaya daripada kompor listrik. Sayangnya, menggunakan kompor gas untuk memasak bukannya tanpa risiko. Sejumlah penelitian telah dilakukan dan menemukan beberapa dampak negatif dari kompor gas untuk kesehatan. Apa saja?
1. Cara kerja kompor gas
Kompor gas menggunakan gas alam, terutama metana, sebagai bahan bakar. Karena metana tidak berwarna dan tidak berbau, bahan kimia yang disebut merkaptan, yang baunya banyak digambarkan seperti telur busuk, ditambahkan untuk mendeteksi kebocoran.
Kompor terhubung ke saluran pasokan gas, dan memutar kenop kontrol akan membuka katup gas, yang memungkinkan bahan bakar mengalir ke pembakar. Gas bercampur dengan udara, dan sistem pengapian menciptakan percikan untuk menyalakannya, menghasilkan api untuk memasak.
2. Dampak kompor gas terhadap kualitas udara dalam ruangan

Kompor gas dapat berdampak negatif pada kualitas udara dalam ruangan dengan melepaskan nitrogen dioksida (NO2), yang berbahaya bagi kesehatan pernapasan, terutama bagi mereka yang menderita asma atau kondisi serupa.
Penelitian dalam jurnal International Journal of Epidemiology tahun 2013 menunjukkan bahwa penggunaan kompor gas dapat meningkatkan kadar NO2 dalam ruangan melebihi batas aman, yang berkontribusi terhadap sekitar 12,7 persen kasus asma anak-anak di Amerika Serikat.
Paparan jangka panjang terhadap NO2 juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Ventilasi, seperti menggunakan kap yang mengeluarkan udara dari luar, dapat membantu mengurangi risiko ini. Transisi ke kompor listrik juga disarankan untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi emisi.
3. Polutan utama yang dikeluarkan oleh kompor gas
Kompor gas merupakan sumber polusi udara dalam ruangan karena produk sampingan pembakaran seperti:
- Karbon monoksida: Gas beracun dan tidak berbau yang mengurangi oksigen dalam tubuh, menyebabkan gejala seperti mual, sakit kepala, dan kebingungan.
- Nitrogen dioksida: Gas kemerahan dengan bau yang kuat, dapat mengiritasi paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan jika terpapar dalam waktu lama.
- Partikel: Partikel kecil dari pembakaran tidak sempurna dapat membahayakan paru-paru, dengan beberapa di antaranya terkait dengan risiko kanker, seperti radon.
4. Kompor gas dan populasi rentan

Kelompok tertentu lebih rentan terhadap polusi dalam ruangan dari kompor gas, seperti:
- Anak-anak: Paru-paru mereka yang sedang berkembang dan tingkat metabolisme yang lebih tinggi membuat mereka lebih rentan terhadap emisi berbahaya. Kompor gas diyakini berkontribusi terhadap kasus asma pada anak-anak.
- Lansia: Dengan fungsi paru-paru dan jantung yang lebih lemah, mereka lebih mungkin merasakan dampak negatif dari polutan seperti nitrogen dioksida.
- Orang dengan kondisi kesehatan tertentu: Mereka yang memiliki asma atau masalah jantung mungkin mengalami gejala yang memburuk.
- Perempuan hamil: Karbon monoksida dari kompor gas dapat memengaruhi kehamilan, terutama dengan paparan yang lama.
5. Langkah-langkah untuk mengurangi risiko dari paparan kompor gas
Salah satu langkah terbaik untuk menghindari risiko dari kompor gas adalah dengan beralih ke kompor listrik. Namun, jika beralih ke kompor listrik bukanlah solusi ideal, masih ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menghindari risiko dari paparan kompor gas:
- Gunakan kipas ventilasi: Selalu nyalakan kipas ventilasi saat memasak. Idealnya, ventilasi harus membuang udara ke luar. Jika ventilasi di dapurmu tidak mengarahkan udara ke luar, buka jendela dan gunakan kipas angin untuk meningkatkan aliran udara.
- Rawat kipas ventilasi: Pastikan kipas ventilasi bekerja dengan daya penuh saat memasak dan ingatlah untuk rutin membersihkannya demi kinerja yang optimal.
- Pembersih udara portabel: Meskipun tidak akan menghilangkan nitrogen oksida sepenuhnya, tetapi pembersih udara dapat membantu mengurangi polutan udara dalam ruangan di dapur.
- Kurangi penggunaan kompor: Gunakan peralatan listrik seperti ketel atau panci presto untuk mengurangi waktu kompor gas menyala. Kamu juga dapat membeli kompor listrik yang terjangkau sebagai alternatif untuk tugas memasak yang lebih kecil.
Dengan mengikuti tindakan pencegahan ini, risiko yang terkait dengan penggunaan kompor gas dapat diminimalkan.
Jadi, meskipun banyak digunakan karena kenyamanannya, tetapi kompor gas menimbulkan risiko yang signifikan terhadap kualitas udara dalam ruangan dan kesehatan. Memahami potensi bahaya dan mengambil langkah-langkah pencegahan dapat membantu melindungi rumah tangga dari efek negatif penggunaan kompor gas.
Referensi
"What Science Says About the Health Risks of Gas Stoves". Columbia University Mailman School of Public Health. Diakses pada November 2024.
"Is Your Gas Stove Making You Sick? Health Impacts Revealed". Healthnews. Diakses pada November 2024.
Lin, Weiwei, Bert Brunekreef, and Ulrike Gehring. “Meta-analysis of the effects of indoor nitrogen dioxide and gas cooking on asthma and wheeze in children.” International Journal of Epidemiology 42, no. 6 (August 20, 2013): 1724–37.
" The Health Risks of Gas Stoves Explained". Scientific American. Diakses pada November 2024.