Sariawan merupakan luka kecil yang muncul di area mulut dan biasanya di bagian yang lebih lunak, termasuk pada amandel. Kondisi ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan menyakitkan.
Sariawan termasuk kondisi yang umum terjadi dan dialami lebih dari separuh populasi dunia. Ini termasuk penyakit yang tidak menular dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Inilah hal-hal yang harus kamu ketahui tentang sariawan di amandel.
Hingga saat ini, penyebab sariawan tidak diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diperkirakan disebabkan oleh kesalahan sistem kekebalan tubuh dan faktor genetik.
Untuk kegagalan fungsi pada sistem kekebalan tubuh, hal ini dapat menyebabkan sel darah putih melihat sel mukosa (sel yang melapisi selaput lendir) sebagai sesuatu yang akan diserang. Ini akhirnya menyebabkan sariawan.
Cedera pada jaringan mulut atau stres juga dapat menjadi penyebabnya. Terkadang, sariawan juga merupakan reaksi terhadap sesuatu yang kamu makan atau bahan dalam makanan.
Sariawan juga berhubungan dengan kondisi sistemik seperti penyakit Crohn (penyakit radang usus) atau kekurangan nutrisi.
Amandel termasuk organ dari bagian sistem limfatik. Mereka berada di bagian belakang tenggorokan dan membantu melindungi tubuh terhadap infeksi. Sariawan dapat berkembang di mana saja di mulut, termasuk bagian belakang tenggorokan dan amandel.
Sariawan biasanya dimulai dengan bintik atau benjolan merah. Gejala lainnya dapat berupa rasa sakit dan perih saat makan atau minum.
Perih atau rasa terbakar bahkan mungkin terjadi sesaat sebelum adanya bintik atau benjolan merah. Kamu mungkin dapat atau tidak dapat melihat bintik tersebut dan mungkin hanya terasa seperti sakit tenggorokan.
Sariawan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 7–10 hari, dan penyembuhan luka secara menyeluruh terlihat dalam 1–3 minggu. Kondisi ini tidak menular.
Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan sariawan, jadi pengobatan biasanya berfokus pada gejala dan pereda nyeri. Obat tetes atau obat kumur yang dijual bebas tersedia untuk mematikan rasa di area tersebut.
Berkumur dengan air garam atau obat kumur yang tidak mengandung alkohol mungkin bisa meredakan rasa sakit. Kamu juga bisa mengonsumsi ibuprofen atau asetaminofen untuk mengatasi rasa sakitnya.
Untuk mencegah rasa tidak nyaman, hindari makanan atau minuman yang panas, pedas, atau asam hingga sariawan sembuh. Pastikan untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik, membersihkan sela-sela gigi setiap hari dan menyikat gigi dua kali sehari.
Meskipun kamu mungkin tidak dapat sepenuhnya mencegah terjadinya sariawan, tetapi ada beberapa cara untuk meminimalkan risiko kemunculannya.
Buatlah catatan harian tentang sariawan yang kamu alami. Setiap kali kamu mengalaminya, perhatikan apa yang sebelumnya kamu makan dan minum, serta pasta gigi dan obat kumur apa yang kamu gunakan.
Kamu mungkin bisa menyadari beberapa pola atau pemicu berkembangnya sariawan. Mencatat tingkat stres dan kelelahan juga dapat membantu.
Jika sariawan kamu disebabkan oleh stres, melakukan teknik pereda stres seperti meditasi dapat membantu.
Ada beberapa pengobatan rumahan tanpa obat yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi sariawan. Ini meliputi:
Jika sariawan tidak kunjung sembuh dalam waktu dua minggu, temui dokter gigi atau dokter umum. Jika ukuran sariawan sangat besar atau banyak, menyakitkan, atau disertai demam atau gejala tak biasa lainnya, segera temui dokter.
Kamu mungkin memiliki kondisi yang memerlukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Sariawan yang terjadi secara terus-menerus juga bisa menandakan penyakit yang lebih serius.
Walaupun jarang terjadi, tetapi sariawan bisa muncul di amandel. Kamu mungkin akan mengalami sakit tenggorokan selama beberapa hari, tetapi itu biasanya sembuh sendiri dalam waktu 1–2 minggu.
Kalau kamu mengalami sariawan yang sangat besar, jumlahnya banyak, atau tidak kunjung membaik, temui dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Referensi:
"Canker Sores." The American Academy of Oral Medicine. Diakses April 2024.
"Canker sore." MedlinePlus. Diakses April 2024.
"Canker sores (mouth ulcers): Overview." InformedHealth.org. Diakses April 2024.