Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/Pixabay

Tidur sambil berjalan (sleepwalking) atau tidur tertawa (hypnogely) tentu tak asing di telinga. Dua kondisi tersebut merupakan contoh parasomnia yang banyak terjadi. Namun, pernahkan kamu mendengar gangguan tidur seksomnia (sexsomnia)?

Sesuai dengan namanya, gangguan tidur ini membuat orang yang mengalaminya dapat melakukan aktivitas seksual layaknya saat terjaga.

Kondisi ini berbeda dengan mimpi basah, karena seksomnia mengacu pada perilaku seksual saat tidur, bahkan bisa sampai melibatkan orang lain. Orang lain yang mengalaminya pun sering kali tidak menyadari perilakunya tersebut.

Bagaimana seksomnia kondisi ini bisa terjadi? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, ya.

1. Orang yang mengalami seksomnia mungkin menunjukkan gejala perilakunya dengan mata terbuka

pexels.com/cottonbro

Umumnya penderita seksomnia tidak menyadari perilakunya terkait dengan gangguan tidur tersebut.

Perilaku umum yang ditunjukkan dapat berupa orgasme secara spontan, melakukan gerakan seperti mendorong panggul, membelai pasangan, masturbasi, berkeringat, mata terbuka dengan pandangan kosong, berjalan sambil tidur atau bicara, dan melakukan aktivitas layaknya tengah berhubungan seksual.

Bila orang yang mengalami seksomnia tidak menyadari perilakunya, bisa jadi itu merupakan tanda dari parasomnia, yaitu sekumpulan gejala tidak menyenangkan yang terjadi saat mau tidur, saat tidur, atau terbangun dari tidur.

Meskipun perilaku seksomnia dilakukan dengan mata terbuka dan bertindak layaknya saat terjaga, orang dengan seksomnia akan mengalami episode amnesia yang menyebabkannya tidak mengingat apa pun ketika melakukan aktivitas seks saat tidur.

Selain gejala fisik, penderita seksomnia juga bisa mengalami masalah emosional, psikososial, dan bahkan tindakan kriminal berbahaya.

2. Seberapa umumkah kondisi ini?

Editorial Team

Tonton lebih seru di