Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sindrom Pohon Natal: Gejala, Penanganan dan Pencegahan

ilustrasi pohon Natal (unsplash.com/Ralph (Ravi) Kayden)
Intinya sih...
  • Sindrom pohon Natal adalah reaksi alergi terhadap spora jamur di sekitar pohon hidup, menyebabkan gejala seperti bersin, mengi, batuk, dan asma.
  • Pohon Natal dapat menyebabkan lonjakan gejala asma dan berkontribusi pada gejala alergi lainnya karena spora jamur yang berkeliaran di sekitarnya.
  • Ada beberapa cara untuk mencegah alergi pohon Natal, termasuk "mandikan" pohon sebelum membawanya masuk ke dalam rumah dan menggunakan pakaian tertutup saat mendekorasinya.

Menjelang Natal, banyak umat Kristiani memiliki tradisi menaruh pohon Natal di dalam rumah. Namun, kamu mungkin memperhatikan bahwa setiap menjelang Natal dan Tahun Baru, kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala alergi, seperti bersin-bersin atau sesak napas. Kamu mungkin bingung, apa yang sebenarnya terjadi?

Jika kamu sering merasa tidak sehat tak lama setelah memasukkan pohon Natal ke dalam rumah, bisa jadi kamu memiliki sindrom pohon Natal atau Christmas tree syndrome.

Sindrom pohon Natal adalah kondisi saat seseorang mengalami mengi, bersin, batuk, sakit mata, dan serangan asma sebagai reaksi alergi terhadap spora jamur yang berkeliaran di sekitar pohon hidup. Jika demikian, apakah artinya orang dengan sindrom pohon Natal tidak dianjurkan memiliki pohon Natal di dalam rumah? Simak pembahasan berikut sampai tuntas.

1. Gejala sindrom pohon natal

Gejala sindrom pohon Natal muncul segera setelah meletakkan pohon di rumah. Gejala yang muncul meliputi:

  • Bersin.
  • Mengi.
  • Ruam.
  • Gatal.
  • Mata berair.
  • Batuk.
  • Gatal.
  • Sakit tenggorokan.
  • Hidung tersumbat.

Pada pengidap asma, memiliki pohon Natal di rumah akan menyebabkan gejala asma menjadi lebih sering kambuh. Karena alasan ini, pohon Natal bisa menjadi masalah serius bagi orang-orang yang hidup dengan asma.

2. Alergi kemungkinan ditimbulkan oleh jamur dan debu pada pohon Natal

ilustrasi pohon natal (pexels.com/nappy)

Jamur yang tumbuh di pohon Natal kemungkinan besar menjadi penyebab timbulnya gejala alergi, yang meliputi mata berair, pilek, atau kesulitan bernapas.

Sementara itu, debu pada dahan dan sisa serbuk sari dari pinus atau tanaman lain juga dapat berkontribusi, tetapi pada tingkat yang lebih rendah.

Kendati demikian, bukan berarti pohon palsu lebih baik daripada pohon asli. Pohon palsu yang berdebu atau disimpan di ruang yang lembap dapat ditumbuhi jamur. Dengan demikian, pohon palsu bisa sama-sama berisiko seperti pohon asli.

3. Apakah pohon Natal berbahaya bagi kesehatan?

Sebuah studi lampau menemukan bahwa sekitar 7 persen orang dengan alergi mengalami lonjakan gejala ketika memiliki pohon Natal di rumah mereka (Canadian Medical Association Journal, 1970).

Penelitian lainnya terhadap satu pohon Natal tertentu menemukan bahwa spora jamur telah meningkat lebih dari lima kali lipat selama periode 14 hari selama liburan, mencapai 5.000 spora per meter kubik pada akhir periode perayaan (College of Allergy, Asthma & Immunology, 2007).

Penelitian lain menganalisis 28 pohon Natal dan menemukan 53 spesies jamur, yang mana 70 persen di antaranya berpotensi berbahaya (Annals of Allergy, Asthma & Immunology, 2011).

4. Cara mencegah alergi pohon Natal

ilustrasi mendekorasi pohon Natal (pexels.com/Element5 Digital)

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah alergi pohon Natal. Berikut tipsnya: 

  • "Mandikan" pohon sebelum dibawa masuk: Untuk menghilangkan jamur, serbuk sari, dan kotoran, mandikan pohon dan biarkan mengering selama beberapa hari sebelum membawanya masuk. Untuk pohon buatan, kamu bisa membersihkan pohon beserta ornamennya dengan penyedot debu atau mengelapnya.
  • Gunakan pakaian yang tertutup saat mendekorasi: Selama mendekorasi, pakai baju lengan panjang dan sarung tangan untuk menghindari paparan getah dan tertusuk duri. Setelah selesai, segera ganti pakaian.
  • Letakkan pembersih udara di dekat pohon: Jika kamu memiliki pembersih udara, letakkan di ruangan yang terdapat pohon Natal dan lihat apakah ini mampu mengurangi reaksi alergi.

Jika semua cara ini gagal dan kamu tetap mengalami gejala alergi, maka tahun depan pertimbangkan untuk tidak membawa masuk pohon asli ke dalam rumah.

5. Cara mengatasi reaksi alergi

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala alergi akibat sindrom pohon Natal. Berikut tipsnya:

  • Minimalkan paparan dan jangan biarkan pohon berada di rumah terlalu lama.
  • JIka gejala alergi muncul pada hidung, cuci hidung untuk membersihkan sinus dan meredakan peradangan.
  • Tetesi mata dengan obat tetes alergi.
  • Untuk bersin atau pilek, gunakan antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk.
  • Untuk hidung tersumbat, semprot hidung dengan semprotan steroid.
  • Untuk ruam kulit, aplikasikan krim hidrokortison.

Sindrom pohon Natal bisa jadi masalah serius bagi beberapa orang. Jika kamu juga mengembangkan gejala alergi, utamanya yang parah, konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan saran terbaik.

Referensi

"Could you have ‘Christmas tree syndrome’?" Get the Gloss. Diakses Desember 2024.
"What is Christmas tree syndrome?" Ohio State Health & Discovery. Diakses Desember 2024.
R N Richards, “Christmas tree allergy,” March 20, 1971, https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC1930903/
"Christmas Trees: Source of Indoor Mold?" CBS News. Diakses Desember 2024.
"How To Tell If Your Christmas Tree Is Making You Sick". Bustle. Diakses Desember 2024.
"Is Christmas tree syndrome a real thing?" Medical News Today. Diakses Desember 2024.
2007 Annual Meeting American College of Allergy, Asthma & Immunology November 8-14, 2007 Dallas. Annals of Allergy, Asthma & Immunology, Volume 100, Issue 1, A1 - A105.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us