Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Suplemen untuk Mempercepat Penyembuhan Luka

Seorang petugas membalut luka pasien dengan perban.
ilustrasi luka (pexels.com/RDNE Stock project )
Intinya sih...
  • Vitamin C membantu pembentukan kolagen dan elastin, melindungi tubuh dari kerusakan, dan mendukung sistem imun. Dosis yang direkomendasikan adalah 500 mg sebanyak dua kali sehari.
  • Zink terlibat dalam proses pembelahan sel, pertumbuhan jaringan, penyembuhan luka, metabolisme karbohidrat. Kekurangan zink dapat memperlambat penyembuhan luka.
  • Vitamin A merangsang pertumbuhan sel epitel, fibroblas, jaringan granulasi, pembentukan pembuluh darah baru. Dosis suplemen yang umum dianjurkan adalah 8.000–10.000 IU per hari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penyembuhan luka bukan hanya perihal perawatan luar, seperti dengan salep, perban, atau jahitan. Di balik semua itu, tubuh membutuhkan bahan baku dari dalam agar proses regenerasi sel berjalan optimal. Tanpa asupan nutrisi yang cukup, luka bisa sembuh lebih lama, mudah terinfeksi, bahkan berisiko meninggalkan bekas yang parah. Inilah alasan kenapa nutrisi memegang peran penting dalam proses pemulihan tubuh.

Proses penyembuhan luka bisa diibaratkan seperti proyek pembangunan. Tubuh butuh bahan bangunan seperti protein, energi dari kalori, serta “pekerja khusus” berupa vitamin dan mineral untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Jika salah satu komponen ini kurang, maka hasil akhirnya juga tidak akan maksimal. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa asupan nutrisi yang tepat mampu mempercepat penyembuhan, menurunkan risiko komplikasi, dan membantu pemulihan secara menyeluruh.

Yuk, kita bahas apa saja suplemen yang bisa membantu mempercepat penyembuhan luka!

1. Vitamin C

Vitamin C memiliki peran besar dalam pembentukan kolagen dan elastin, dua komponen utama yang membuat kulit dan jaringan baru menjadi kuat dan elastis. Tanpa vitamin C, struktur kolagen menjadi rapuh sehingga jaringan yang baru terbentuk mudah robek. Inilah sebabnya vitamin C sangat penting dalam penyembuhan luka, terutama luka tekan yang rentan kambuh.

Selain memperkuat jaringan, vitamin C juga berperan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan akibat paparan racun, seperti asap rokok dan polusi. Tak kalah penting, vitamin ini mendukung kerja sistem imun agar luka tidak mudah terinfeksi.

Untuk suplemen, dosis vitamin C yang direkomendasikan umumnya adalah 500 mg sebanyak dua kali sehari.

2. Zink

Zink atau seng adalah mineral mikro yang hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi fungsinya sangat vital. Zink terlibat dalam proses pembelahan sel, pertumbuhan jaringan, penyembuhan luka, metabolisme karbohidrat, hingga mempertajam indra perasa dan penciuman.

Kekurangan zink terbukti dapat memperlambat penyembuhan luka dan sering ditemukan pada pasien dengan luka berat, seperti luka bakar atau luka tekan. Namun, konsumsi zink dalam dosis tinggi dan jangka panjang juga bisa menghambat penyerapan tembaga dalam tubuh. Karena itu, jika mengonsumsi suplemen zink dalam waktu lama, sebaiknya juga mempertimbangkan asupan tembaga agar tetap seimbang.

3. Vitamin A

Ilustrasi suplemen.
ilustrasi suplemen vitamin A (pexels.com/Anna Shvets)

Vitamin A dikenal mampu merangsang pertumbuhan sel epitel, fibroblas, jaringan granulasi, pembentukan pembuluh darah baru, hingga sintesis kolagen. Semua proses ini sangat krusial dalam penyembuhan luka. Menariknya lagi, vitamin A juga mampu melawan efek penghambatan penyembuhan akibat penggunaan obat steroid.

Steroid dapat menghambat migrasi sel penyembuh dan melemahkan ikatan kolagen, tapi vitamin A mampu membalikkan efek tersebut. Sumber alami vitamin A dapat ditemukan pada labu, telur, kale, wortel, dan ubi jalar. Untuk suplemen, dosis yang umum dianjurkan adalah 8.000–10.000 IU per hari.

4. Vitamin D

Selain dikenal mendukung kesehatan tulang, vitamin D juga berperan penting dalam penyembuhan luka. Vitamin ini membantu mengontrol peradangan, mendukung pembentukan pembuluh darah baru, serta mengaktifkan sel imun yang bertugas melindungi luka dari infeksi.

Kekurangan vitamin D dapat membuat proses pemulihan menjadi lebih lambat dan meningkatkan risiko komplikasi.

5. Vitamin K

Vitamin K berperan besar pada fase awal penyembuhan luka, terutama dalam proses pembekuan darah. Tanpa pembekuan yang baik, luka akan sulit menutup dan berisiko terus berdarah.

Selain itu, vitamin K juga bekerja sama dengan vitamin D dalam mengatur kalsium untuk proses perbaikan jaringan.

6. Protein

Protein shake.
ilustrasi suplemen whey protein (pexels.com/Karola G)

Protein adalah bahan dasar utama pembentukan jaringan baru. Kekurangan protein akan menghambat produksi kolagen dan memperlambat penyembuhan, bahkan bisa memicu peradangan. Karena itu, asupan protein sangat penting selama masa pemulihan.

Sumber protein sangat beragam, mulai dari daging merah dan putih, ikan, telur, hati, susu dan produk olahannya (keju dan yoghurt), kedelai, kacang-kacangan, hingga biji-bijian.

7. Zat besi

Zat besi berfungsi membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh melalui hemoglobin. Tanpa oksigen yang cukup, proses penyembuhan luka akan terhambat. Kekurangan zat besi juga dapat mengganggu produksi kolagen yang dibutuhkan untuk membangun jaringan baru.

Kebutuhan zat besi harian rata-rata adalah sekitar 10 mg untuk laki-laki dan 18 mg untuk perempuan. Zat besi banyak ditemukan dalam sayuran hijau, telur, ikan, daging merah, buah kering, serta kacang-kacangan.

Dengan memahami peran penting nutrisi dan suplemen dalam proses penyembuhan luka, diharapkan setiap individu dapat lebih bijak dalam mendukung proses pemulihan tubuhnya. Asupan yang tepat bukan hanya mempercepat penyembuhan, tetapi juga membantu mencegah komplikasi di kemudian hari.

Referensi

"Nutrition & Wound Healing." Cigna. Diakses pada Desember 2025.

"Good Nutrition Is Essential to Wound Healing." Healogics. Diakses pada Desember 2025.

"Top Ten Tips: Medications That Benefit Wound Healing." Wounds International. Diakses pada Desember 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Apakah Kamu Perlu Terapi? Cek dengan Jawab Pertanyaan Ini

12 Des 2025, 11:55 WIBHealth