- Levodopa: Penyerapan berkurang sehingga efek obat melemah.
- Levothyroxine: Zat besi dapat menurunkan efektivitas obat tiroid.
- Obat lambung seperti lansoprazole dan omeprazole: Mengurangi penyerapan zat besi karena menurunkan asam lambung.
- Antibiotik seperti tetracycline dan fluoroquinolone: Zat besi dapat menghambat kerja antibiotik.
- Kalsium: Mengganggu penyerapan zat besi, sebaiknya diminum terpisah.
- Vitamin C: Meningkatkan penyerapan zat besi, tetapi juga bisa meningkatkan efek sampingnya.
7 Potensi Efek Samping Konsumsi Suplemen Zat Besi Setiap Hari

- Mual adalah efek samping umum dari suplemen zat besi, hindari konsumsi dengan produk susu, kafein, dan makanan tinggi serat.
- Sembelit juga umum terjadi, atasi dengan minum air, bergerak, dan pelunak tinja nonresep jika perlu.
- Diare bisa terjadi pada sebagian orang setelah mengonsumsi suplemen zat besi, pastikan tetap terhidrasi dan hindari makanan berminyak serta alkohol.
Zat besi ialah mineral penting yang berperan besar dalam pembentukan sel darah merah. Saat tubuh kekurangan zat besi, kamu bisa mengalami anemia, yaitu kondisi kadar sel darah merah terlalu rendah sehingga tubuh mudah lelah, pucat, dan lemas.
Kekurangan zat besi dapat terjadi pada siapa pun, tetapi risikonya lebih besar pada ibu hamil, perempuan yang menstruasi, atau mereka yang menjalani pola makan tanpa daging.
Suplemen zat besi biasanya menjadi solusi cepat untuk mengembalikan cadangan zat besi dalam tubuh. Produk ini tersedia bebas di apotek dalam berbagai bentuk, seperti ferrous sulfate, ferrous gluconate, dan ferrous fumarate. Meski bermanfaat, tetapi mengonsumsi suplemen zat besi setiap hari tetap memiliki potensi efek samping yang perlu kamu tahu. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap dan bijak dalam mengaturnya.
1. Mual
Mual adalah salah satu efek samping paling umum dari konsumsi suplemen zat besi. Idealnya, zat besi diminum saat perut kosong untuk penyerapan terbaik. Namun, jika mualnya mengganggu, kamu bisa mengonsumsinya bersama sedikit makanan ringan.
Yang perlu dihindari adalah produk susu, kafein, serta makanan tinggi serat seperti sayuran mentah dan biji-bijian utuh karena makanan tersebut dapat menghambat penyerapan zat besi. Kamu juga bisa membagi dosis harian menjadi dua bagian kecil agar lebih mudah ditoleransi tubuh.
Bentuk suplemen zat besi yang disebut “iron salts” (misalnya ferrous sulfate dan ferrous gluconate) cenderung lebih sering memicu mual. Jika perutmu sensitif, kamu bisa pilih bentuk lain, seperti chelated iron (contohnya ferrous bisglycinate), heme iron polypeptide, atau ferrous sulfate extended-release yang lebih lembut untuk lambung.
2. Sembelit
Sembelit juga menjadi keluhan yang sangat umum pada pengguna suplemen zat besi. Untuk mengatasinya, pastikan kamu cukup minum air, rutin bergerak, dan mencukupi kebutuhan serat harian.
Jika perubahan gaya hidup tidak membantu, kamu bisa menggunakan pelunak tinja nonresep, seperti docusate sodium. Namun, apabila sembelit berlangsung lama atau terasa sangat menyakitkan, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Sembelit yang dibiarkan dapat berujung pada masalah yang lebih serius, terutama jika disertai sakit perut hebat, muntah, atau perdarahan rektum.
3. Diare

Menariknya, meski sebagian orang mengalami sembelit, tetapi ada juga yang justru mengalami diare setelah mengonsumsi suplemen zat besi. Jika kamu mengalaminya, pastikan tetap terhidrasi untuk mencegah dehidrasi. Hindari makanan berminyak, kafein, serta alkohol agar gejala tidak tambah parah.
Obat antidiare seperti loperamide bisa membantu, tetapi jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari, konsultasikan dengan dokter untuk kemungkinan penyesuaian dosis atau mengganti jenis suplemen zat besi. Waspadai juga bila diare disertai demam atau nyeri perut hebat, karena ini bisa mengindikasikan masalah yang lebih serius.
4. Tinja berwarna gelap
Salah satu efek samping yang paling sering mengejutkan pengguna suplemen zat besi adalah perubahan warna tinja menjadi hijau gelap atau hitam. Walaupun tampak mengkhawatirkan, kondisi ini umumnya tidak berbahaya.
Namun, apabila tinja tampak hitam pekat atau terdapat guratan darah merah, segera hubungi dokter. Ini bisa menjadi tanda perdarahan di saluran pencernaan.
5. Rasa logam di mulut
Sebagian orang merasakan sensasi rasa logam yang tidak enak di mulut setelah minum suplemen zat besi. Ini terjadi karena sensitivitas pada papila pengecap, dan biasanya hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Untuk mengurangi rasa tidak sedap ini, kamu bisa minum suplemen bersamaan dengan sedikit makanan. Hindari mengunyah tablet besi, karena zat besinya akan larut di mulut dan memicu rasa logam makin kuat.
6. Gigi menguning

Banyak orang beralih ke suplemen zat besi cair karena merasa bentuk tablet terlalu keras untuk lambung. Namun, bentuk cair ini dapat meninggalkan noda pada gigi.
Untuk mencegahnya, kamu bisa mencampur suplemen cair dengan air dan meminumnya menggunakan sedotan. Setelah itu, sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung baking soda atau sedikit peroksida untuk membantu mengangkat noda.
7. Interaksi dengan suplemen dan obat lain
Suplemen zat besi bisa berinteraksi dengan obat atau suplemen tertentu dan memengaruhi cara tubuh menyerapnya. Karena itu, beberapa kombinasi perlu dihindari:
Jika kamu sedang mengonsumsi obat lain, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mulai minum suplemen zat besi.
Suplemen zat besi tersedia dalam berbagai bentuk dan sangat membantu untuk mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi. Namun, seperti suplemen lainnya, zat besi tetap memiliki potensi efek samping, terutama yang berkaitan dengan pencernaan, seperti mual, sembelit, dan diare. Karena itu, pastikan kamu hanya mengonsumsi suplemen zat besi jika sudah direkomendasikan oleh tenaga kesehatan.
Referensi
"Iron Supplements and Constipation: Side Effects of Iron Supplements." GoodRx. Diakses pada November 2025.
"Managing Side Effects of Iron Supplementation." Mega We Care. Diakses pada November 2025.
"Iron Supplements: Side Effects You Should Know." Verywell Health. Diakses pada November 2025.


















