ilustrasi orang melakukan pengambilan darah (unsplash.com/Nguyễn Hiệp)
Seseorang yang terdiagnosis HIV perlu melakukan tes CD4 untuk melihat kondisi sistem kekebalan tubuhnya. Beberapa bulan setelah pertama kali mendapat diagnosis, tes CD4 juga harus kembali dilakukan untuk melihat perkembangan HIV dalam tubuh.
Pemeriksaan CD4 rutin juga dianjurkan untuk mengetahui efektivitas pengobatan dan efek samping pengobatan HIV pada tubuh. Hasil pemeriksaan bisa memberikan informasi apakah jenis obat-obatan yang dikonsumsi masih tetap efektif atau perlu diubah karena virus mengalami resistansi.
Pemeriksaan CD4 sebaiknya dilakukan secara rutin. Berikut ini anjuran pemeriksaan CD4 rutin berdasarkan kondisi perkembangan HIV.
- Orang yang kadar virus HIV dalam tubuhnya terdeteksi dianjurkan menjalani tes CD4 setiap 3 hingga 6 bulan sekali.
- Orang dengan kadar CD4 stabil dalam rentang 300 hingga 500 sel untuk tiap milimeter kubik selama 2 tahun dianjurkan menjalani tes CD4 setiap 6 bulan sekali.
- Orang yang kadar virus HIV dalam tubuhnya tidak terdeteksi tidak perlu melakukan tes CD4 secara rutin.
Di samping tes CD4, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan viral load yang mengukur jumlah virus dalam tubuh setiap 6 bulan serta pemeriksaan klinis untuk melihat gejala atau penyakit yang timbul.