Apakah Sering Masturbasi Bisa Membuat Badan Kurus?

Obrolan seputar masturbasi memang tidak selalu dianggap positif. Selain benturan dengan norma, aktivitas seksual ini kerap dikaitkan dengan efek buruk, misalnya saja lutut kopong atau penurunan kemampuan kognitif. Mitosnya, masturbasi dengan frekuensi tinggi dikatakan berkaitan dengan pengurangan berat badan.
Lantas, apakah sering masturbasi bisa membuat badan kurus? Kalau memang benar demikian, aktivitas seks ini tentu bisa dijadikan pendamping diet. Benarkah begitu?
Apakah sering masturbasi bisa membuat badan kurus?

Sayangnya, masturbasi tidak memengaruhi berat badanmu, bahkan saat dilakukan terlalu sering. Tindakan ini pun tidak menyebabkan tampilan fisik berubah secara signifikan. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa masturbasi menyebabkan penurunan berat badan.
Mitos tentang apakah sering masturbasi bisa membuat badan kurus ini bisa jadi dikaitkan dengan peningkatan detak jantung. Ya, setelah sesi masturbasi yang intens, kamu mungkin mengalami deg-degan, terasa seperti baru saja lari maraton dan seolah mengeluarkan banyak energi.
Tidak sepenuhnya salah, masturbasi memang membutuhkan energi dan membakar kalori. Meski demikian, jumlahnya diperkirakan terlalu sedikit untuk bisa memengaruhi berat badanmu. Sebagai gambaran, sebuah studi dari University of Montreal pada 2013 menemukan bahwa bercinta dengan pasangan hanya membakar 4,2 kalori per menit. Padahal, umumnya bercinta menghabiskan waktu sekitar 5,4 menit.
Sementara itu, peneliti seks Nicole Prause, Ph.D., menjelaskan dalam Men's Health bahwa tidak diketahui pasti berapa lama masturbasi biasa berlangsung. Hal tersebut membuatnya tidak bisa mendeteksi dengan pasti jumlah kalori yang terbakar. Asumsinya, jumlah kalori yang terbakar akan lebih sedikit dibanding seks dengan pasangan.
Mitos efek samping masturbasi lainnya

Anggapan bahwa masturbasi dapat menurunkan berat badan bukan satu-satunya mitos yang beredar tentang aktivitas seksual tersebut. Kenyataannya, masih banyak yang mengaitkan masturbasi dengan berbagai efek samping dan tentu saja belum terbukti secara ilmiah.
Perlu kamu ketahui, masturbasi tidak menyebabkan kebutaan, impoten di masa mendatang, disfungsi ereksi, atau bahkan penyusutan penis. Lebih lanjut, aktivitas seks solo ini juga tidak menurunkan jumlah sperma pada laki-laki dan infertilitas dalam jangka panjang.
Terlepas dari mitosnya, melakukan aktivitas masturbasi dalam jumlah wajar tidak memberikan efek samping berbahaya secara fisik. Kondisi tersebut tentu berbeda ketika masturbasi dilakukan secara agresif ataupun berlebihan.
Efek samping masturbasi
Faktanya, masturbasi merupakan aktivitas seksual yang aman untuk dilakukan baik oleh perempuan maupun laki-laki. Tidak ada batasan umum seberapa banyak masturbasi perlu dilakukan dalam durasi tertentu. Akan tetapi, masturbasi jadi masalah ketika mengganggu aktivitas sehari-hari dan kemampuan bercinta.
Benar adanya jika terlalu banyak masturbasi dapat memunculkan rasa bersalah dan penurunan sensitivitas seksual. Ketika masturbasi dilakukan secara agresif dan menjadi kebiasaan, penis dan area vagina bisa mengalami penurunan sensasi yang mungkin memengaruhi aktivitas seksualmu dengan pasangan.
Lebih lanjut, melakukan masturbasi yang berlebihan pun dapat menyebabkan lecet di area genital. Bukannya membuat kurus, ini akan memicu rasa perih ketika kamu buang air maupun bercinta dengan pasangan.
Jawaban dari apakah sering masturbasi bisa membuat badan kurus sudah jelas, ya. Kamu tidak bisa menggantikan olahraga dan diet dengan masturbasi sebagai metode mengurangi berat badan.
Referensi:
"Does masturbation cause weight loss?". Ro. Diakses Agustus 2024
"Can Masturbating More Help You Lose Weight?". Men's Health. Diakses Agustus 2024
"Are there side effects to masturbation?". Medical News Today. Diakses Agustus 2024
"Masturbation: Health Benefits, Side Effects, Myths, FAQs". Healthline. Diakses Agustus 2024
Frappier, Julie, et al. “Energy Expenditure during Sexual Activity in Young Healthy Couples.” PLoS ONE 8, no. 10 (October 24, 2013): e79342