Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kondom (pixabay.com/Bru-nO)

Masih banyak orang yang menganggap remeh kutil kelamin atau genital warts. Mereka pikir ini seperti kutil di bagian tubuh lain yang tidak berbahaya. Padahal, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, kutil kelamin bisa bertransformasi menjadi kanker serviks!

Sebagai bentuk edukasi, Klinik Pramudia mengadakan virtual media briefing bertema "Kupas Tuntas Genital Warts pada Perempuan" yang dihelat pada Rabu (15/6/2022).

Pembicara dalam acara ini adalah dr. Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV, dokter spesialis kulit kelamin, dan dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia. Mari simak bersama!

1. Lebih banyak dialami perempuan

Berdasarkan data tahun 2007-2011 yang dihimpun dari 12 rumah sakit pendidikan, kutil kelamin menduduki peringkat tiga besar dari keseluruhan kasus infeksi menular seksual (IMS). Pengidap terbanyak adalah perempuan usia 25–45 tahun dengan persentase 62,5 persen.

Kutil kelamin memiliki banyak julukan. Mulai dari "jengger ayam", kondiloma akuminata, hingga anogenital warts. Penyebabnya adalah infeksi human papillomavirus (HPV) risiko rendah, yaitu tipe 6 dan 11. Hampir 90–95 persen kasus disebabkan oleh virus tipe ini.

Akan tetapi, sebagian kecil kasus disebabkan oleh virus HPV risiko tinggi, seperti tipe 16, 18, 31, 33, dan lainnya. Kutil kelamin yang disebabkan oleh virus HPV risiko tinggi bisa bertransformasi menjadi suatu keganasan, seperti kanker serviks.

2. Yang paling berisiko adalah orang yang bergonta-ganti pasangan seksual

Editorial Team

Tonton lebih seru di