Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

7 Fungsi Klitoris, Bukan Cuma untuk Kenikmatan Seksual!

ilustrasi klitoris (newsroom.unsw.edu.au)
ilustrasi klitoris (newsroom.unsw.edu.au)

Perdebatan tentang fungsi klitoris pada perempuan mungkin masih berlangsung hingga saat ini. Banyak yang menganggap bahwa bagian dari organ reproduksi tersebut didesain hanya untuk kenikmatan seksual. Namun, tak sedikit pula orang yang meragukan pernyataan tersebut. 

Melihat perdebatan tersebut, Roy Levin, peneliti seks di Sheffield, Inggris, tertarik untuk mengungkap masalah tersebut. Berbekal 15 studi yang telah dilakukan dari 1966 hingga 2017, ia pun berhasil menemukan peran klitoris yang sesungguhnya. 

Apakah benar hanya untuk kenikmatan seksual saja? Simak hasil temuannya berikut ini!

1. Klitoris berperan besar dalam merangsang perempuan

ilustrasi klitoris (theconversation.com)
ilustrasi klitoris (theconversation.com)

Temuan pertama dari studi yang dilakukan Levin adalah klitoris memegang peran yang besar dalam merangsang kenikmatan seksual. Pasalnya, organ tersebut memang sangat sensitif karena terdapat banyak ujung saraf di dalamnya.

Dilansir Medical News Today, kebanyakan perempuan bahkan hanya bisa mencapai orgasme saat partner menstimulasi klitoris, atau lebih tepatnya kelenjar klitoris.

2. Klitoris bisa memengaruhi kesiapan organ kewanitaan lainnya

ilustrasi area kewanitaan (stylist.co.uk)
ilustrasi area kewanitaan (stylist.co.uk)

Levin kemudian menemukan bahwa ketika stimulasi dilakukan, klitoris akan melakukan mengirimkan sinyal ke otot organ kewanitaan lainnya. Hal ini kemudian membuat sejumlah perubahan fisik yang dinamakan vaginal tenting. Vagina akan menjadi lebih panjang daripada semula, akhirnya posisi serviks atau mulut rahim pun bergeser ke dalam.

3. Perubahan fisik yang dilakukan klitoris dapat membuat penetrasi lebih dalam

ilustrasi klitoris (tsoura.com)
ilustrasi klitoris (tsoura.com)

Karena vagina memanjang, penetrasi pun dapat dilakukan dengan lebih dalam. Tanpa perlu khawatir akan menumbuk serviks. Sebaliknya, jika rangsangan klitoris tidak dilakukan, seks akan terasa lebih kasar, dalam artian yang buruk. Laman All Bodies menganalogikannya seperti tabrakan-tabrakan saat bermain bom-bom car.

4. Vaginal tenting yang dilakukan klitoris bisa meningkatkan probabilitas pembuahan sel telur

ilustrasi pasangan (unsplash.com/Becca Tapert)
ilustrasi pasangan (unsplash.com/Becca Tapert)

Lebih lanjut, ternyata vaginal tenting tidak hanya membuat seks terasa lebih nikmat. Menurut temuan Levin, proses tersebut juga bisa membantu persiapan sperma sebelum masuk ke uterus atau rahim.

Bagaimana caranya? Ternyata, vaginal tenting bisa memengaruhi serviks untuk tidak membuka terlalu cepat. Jeda waktu tersebut berguna bagi sperma untuk mengaktifkan ekornya terlebih dahulu. Dengan begitu, probabilitas untuk menembus sel telur pun meningkat.

5. Vaginal tenting mengurangi risiko luka pada serviks

ilustrasi area intim perempuan (freepik.com/spukkato)
ilustrasi area intim perempuan (freepik.com/spukkato)

Seperti yang telah disebutkan, vaginal tenting akan menggeser posisi serviks lebih ke dalam. Hal ini akan mengurangi risiko timbulnya luka pada organ tersebut karena penetrasi. Sebenarnya ini adalah hal yang wajar terjadi saat berhubungan seks.

Akan tetapi, luka pada serviks dapat meningkatkan risiko kanker mulut rahim. Bagaimana bisa? Mulut rahim adalah bagian yang sangat rentan dan tipis. Penetrasi dari kepala penis dapat membuatnya terluka dan meradang. Jika dibiarkan, luka tersebut bisa menjadi lesi prakanker (bibit kanker).

6. Stimulasi klitoris bisa memengaruhi kerja otak

ilustrasi orgasme (womantime.com.ar)
ilustrasi orgasme (womantime.com.ar)

Tidak cukup sampai di situ, klitoris juga bisa memengaruhi kerja otak saat berhubungan seksual. Ketika diberikan stimulasi, saraf yang ada di dalam organ tersebut akan mengirimkan sinyal ke otak kita. 

Kemudian, otak akan meresponsnya dengan mengalirkan darah ke area vagina, meningkatkan lubrikasi, serta mengatur pH. Ketiganya akan membantu perempuan untuk merasakan orgasme serta menjaga higienitas vagina saat berhubungan seksual.

7. Dapat disimpulkan bahwa klitoris bukanlah organ untuk memuaskan hasrat seksual saja

ilustrasi orgasme klitoral (unsplash.com/malvestida)
ilustrasi orgasme klitoral (unsplash.com/malvestida)

“Klitoris memiliki kedua fungsi, yaitu prokreatif (reproduksi) dan rekreatif (kenikmatan) yang sama-sama penting,” tulis Levin dalam jurnal penelitian yang dibuatnya.

Berlawanan dengan anggapan banyak orang, klitoris ternyata merupakan organ kewanitaan yang sangat penting. Ini merupakan salah satu harapan Levin ketika menggarap penelitiannya tersebut. Oleh karena itu, jangan lagi menyepelekan fungsi klitoris, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Nuruliar F
3+
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono

Latest in Health

See More

Cara Membedakan Gejala Fibrilasi Atrium dan Serangan Panik

19 Sep 2025, 12:11 WIBHealth