Benarkah Meniup Vagina Berbahaya? Ini Penjelasannya

Sederhana, tapi akibatnya bisa fatal

Sensasi seks oral memang tidak bisa ditolak. Termasuk, ketika membiarkan pasangan mengeksplorasi bagian vulva untuk meningkatkan gairah saat bercinta. Ada kalanya pasangan iseng memberikan tiupan untuk menghadirkan sensasi menggelitik.

Namun, tahukah kamu ada bahaya mengintai di balik tiupan pada vagina ini? Namun, kenapa meniup vagina berbahaya? Simak penjelasannya berikut.

Kenapa meniup vagina berbahaya?

Benarkah Meniup Vagina Berbahaya? Ini Penjelasannyailustrasi gelembung udara (unsplash.com/kid circus)

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kamu perlu tahu apa itu emboli udara. Dilansir Healthline, kondisi ini terjadi ketika gelembung udara masuk ke arteri atau vena, lalu menyumbatnya. 

Gelembung ini bisa menyebar ke organ vital pada tubuh, seperti otak, paru-paru, dan jantung. Efeknya sangat fatal, mulai serangan jantung, stroke, hingga gagal napas. Emboli udara memang jarang terjadi, tapi bukan berarti nol kemungkinan, ya.

Lalu, apa hubungannya dengan meniup vagina? Yap, meniup vagina berbahaya karena dapat menimbulkan emboli udara ini. Meski begitu, tidak semua tiupan dapat menyebabkan emboli udara. 

Risiko emboli udara akibat tiupan di vagina terjadi apabila kamu memiliki luka robek atau cedera pada vagina dan rahim. Bahkan, perempuan hamil berisiko lebih tinggi, karena adanya kemungkinan robekan pada plasenta. Publikasi studi pada International Journal of Legal Medicine menyebutkan, seks oral dapat menimbulkan emboli jika udara yang diembuskan cukup kuat. 

Fakta sedihnya, telah tercatat kematian emboli udara yang diakibatkan oleh berhubungan seks, melansir Romper. National Center for Biotechnology Information menyebutkan, seorang perempuan yang melakukan persalinan pervaginaan meninggal akibat emboli udara setelah berhubungan badan sekitar seminggu setelah melahirkan. Kejadian ini melibatkan posisi seks knee-chest yang dapat mendorong masuk udara dan menyebabkan emboli.

Publikasi penelitian dalam Postgrad Medical Journal juga melaporkan bahwa Departemen Kesehatan UK menemukan tiga kasus kematian emboli udara akibat seks penetrasi dan satu karena seks oral. Duh, jadi khawatir, kan.

Baca Juga: Amankah Seks Oral setelah Cabut Gigi? Ini Caranya!

Gejala dan pengobatan emboli udara akibat meniup vagina

Benarkah Meniup Vagina Berbahaya? Ini Penjelasannyailustrasi nyeri dada (freepik.com/jcomp)

Emboli udara akibat meniup vagina mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa kasus, emboli udara menimbulkan reaksi tubuh yang cukup parah. Dilansir Medical News Today, berikut beberapa gejalanya:

  • Kesulitan bernapas hingga gagal napas
  • Nyeri dada, kemungkinan akibat gagal jantung
  • Nyeri otot dan sendi
  • Stroke
  • Gangguan perasaan, cemas, kebingungan
  • Kehilangan kesadaran 
  • Tekanan darah rendah
  • Muncul warna biru pada kulit tubuh.

Jika kamu mengalami hal di atas, segera dapatkan bantuan medis, ya! Dokter akan melakukan pemeriksaan guna mengetahui bagaimana emboli dalam tubuh. 

Proses penanganan utama umumnya akan menempatkan pasien dalam posisi duduk agar emboli tidak terus naik ke otak dan organ vital lain. Selain itu, pasien mungkin akan diminta mengonsumsi obat pemicu adrenalin agar jantung terus memompa darah. 

Apabila emboli yang dihasilkan cukup besar, dokter mungkin menyarankan terapi oksigen hiperbarik. Kamu akan menempati ruangan baja bertekanan tinggi yang memberikan 100 persen oksigen sehingga bisa membuat emboli menyusut serta tidak berbahaya. 

Mencegah emboli udara akibat seks oral

Benarkah Meniup Vagina Berbahaya? Ini Penjelasannyailustrasi komunikasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Meski kemungkinan emboli udara akibat tiupan halus sangat kecil, tetapi hal ini tetap mengkhawatirkan. Kamu tentu tidak ingin seks oral yang menyenangkan berubah jadi panggilan dokter darurat, kan? Untuk itu, lakukan langkah pencegahan setelah mengetahui bahwa meniup vagina berbahaya.

Ada beberapa cara yang bisa kamu dan pasangan lakukan agar aktivitas seksual tetap aman dan nyaman. 

  • Hindari meniup kencang dan menutup area sekitar vulva. Tindakan ini dapat mengarahkan udara pada vagina dan meningkatkan risiko emboli udara. Cukup lakukan tiupan halus serta tidak memberikan tekanan pada vagina dan area vulva
  • Libatkan lidah, gigi, bibir sebagai alternatif tiupan. Sensasi basah akibat cairan mulut tidak kalah menggelikan dibanding tiupan
  • Minta pasangan untuk tidak meniup area vulva jika kamu merasa khawatir. Komunikasikan dengan pasangan sebelum melakukan seks oral guna mengurangi risiko saat berhubungan intim. 

Meniup vagina berbahaya jika kamu melakukannya ketika terdapat luka. Selain itu, berbahaya pula apabila mengarahkan tiupan kuat ke area vagina. Potensi timbulnya emboli udara bisa terjadi saat melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, lakukan tindak pencegahan guna menghindari risiko yang membahayakan. 

Baca Juga: Oral Seks Saat Hamil, Amankah bagi Ibu dan Janin?

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya