5 Makanan yang Menurunkan Kualitas Sperma, Perlu Dibatasi!

Siapa, sih, yang tidak tergoda dengan berbagai makanan manis yang memanjakan lidah. Sayangnya, makanan tinggi gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, sehingga memberi pengaruh buruk terhadap kualitas sperma.

Hal tersebut sejalan dengan temuan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Public Health tahun 2018. Penelitian tersebut menemukan bahwa peningkatan kadar insulin dapat menyebabkan penurunan kadar hormon testosteron. Akibatnya, air mani menjadi encer serta kemampuan pergerakan sperma untuk bergerak menuju sel telur perempuan (motilitas sperma) menjadi lebih rendah.

Selain itu, makanan yang tinggi gula juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Apabila tidak ditangani dengan baik, komplikasi penyakit tersebut dapat menyebabkan disfungsi ereksi akibat tingginya gula darah yang dapat merusak saraf serta pembuluh darah.

Makanan kaleng memang bisa menjadi "penyelamat" perut kosong saat kita tidak punya banyak waktu untuk mengolah makanan. Akan tetapi, makanan jenis ini mengandung senyawa bisphenol A (BPA) yang diketahui memberikan efek negatif terhadap kualitas sperma.

Dilansir The University of Chicago Medical Center, BPA dapat menurunkan jumlah serta merusak konsentrasi sperma, sehingga akan memengaruhi kesuburan laki-laki. Oleh sebab itu, kurangi mengonsumsi makanan kaleng maupun makanan kemasan.

Kedelai maupun makanan yang berbahan dasar kedelai memang kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Namun, ternyata pria perlu membatasi konsumsi bahan makanan yang satu ini. Pasalnya, kedelai dan produk olahannya dipercaya dapat memengaruhi konsentrasi sperma.

Berdasarkan sebuah penelitian dalam Journal of Human Reproduction tahun 2008, disebutkan bahwa kacang yang memiliki nama Latin Glycine max ini mengandung senyawa fitoestrogen atau lebih dikenal sebagai isoflavon, yang dapat menurunkan konsentrasi sperma.

Akan tetapi, temuan studi tersebut belum cukup kuat untuk membuktikan keterkaitan antara kedelai dan konsentrasi sperma. Sebab, para peneliti menduga bahwa obesitas juga ikut terlibat. Oleh sebab itu, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk menemukan hubungan yang lebih kuat antara konsumsi kedelai dan kesuburan pria.

Aneka makanan yang mengandung lemak trans tinggi tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung, tetapi juga dapat menurunkan jumlah sperma sehingga membuatnya menjadi encer, mengutip laman American Heart Association. Selain itu, makanan tersebut juga akan menurunkan konsentrasi sperma.

Beberapa contoh makanan yang kandungan lemak transnya tinggi antara lain makanan yang digoreng maupun yang dipanggang, popcorn, biskuit, kentang goreng, donat, dan masih banyak lagi.

Rasanya yang nikmat dan praktis, daging olahan seperti sosis atau nugget memang diminati oleh banyak orang. Namun, makanan yang satu ini ternyata dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, termasuk kualitas sperma.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition tahun 2014, pria yang mengonsumsi daging olahan secara rutin memiliki jumlah serta motilitas sperma yang lebih rendah dibanding pria yang tidak terlalu sering mengonsumsinya.

Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut agar dapat mengetahui secara pasti bagaimana daging olahan mampu membawa pengaruh buruk terhadap kualitas sperma.

Nutrisi memang memiliki peran penting terhadap kualitas sperma. Oleh sebab itu, terapkan pola makan sehat bergizi seimbang dan batasi berbagai makanan yang menurunkan kualitas sperma.

Jangan lupa juga untuk rutin olahraga, tidak merokok, istirahat cukup, mampu mengelola stres dengan baik, serta menjaga berat badan tetap ideal. Apabila mengalami masalah kesuburan atau masalah lainnya pada organ reproduksi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter agar segera mendapat penanganan.