Menstruasi kerap dijadikan penanggalan untuk mengetahui masa subur. Lancarnya siklus menstruasi juga dianggap sebagai tanda bahwa perempuan gak mengalami gangguan reproduksi.
Nyatanya, ada juga kondisi di mana menstruasi lancar tapi belum hamil. Hal ini tentu berkaitan dengan faktor kehamilan lainnya yang perlu diperhatikan.
Pada bulan-bulan pertama saat mengharapkan kehadiran buah hati, beberapa mungkin terkejut jika proses kehamilan gak secepat yang diinginkan. Meski bukan berarti gak mungkin juga.
Faktanya, kehamilan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Termasuk usia, kondisi kesehatan pasangan, kesehatan reproduksi, dan paling sederhana; seberapa sering kamu dan doi berhubungan seks.
Meski gak ada kategori khusus seberapa sering hubungan seks yang mesti dilakukan, NHS merekomendasikan pasangan untuk melakukannya seengaknya 2-3 hari dalam seminggu. Frekuensi ini bisa bertambah apabila sedang dalam program hamil.
Kasus menstruasi lancar, tapi belum hamil ini bisa terjadi pada siapa saja. Faktor lain yang memengaruhi kondisi ini di antaranya sebagai berikut.
Hal yang perlu dipertimbangkan ketika mengusahakan kehamilan adalah frekuensi bercinta. Beberapa mungkin merasa sudah mencoba tanpa akhir, belum lagi pressure dari lingkungan dengan pertanyaan tentang kapan punya anak.
Berdasar data jurnal Human Reproduction, 80 persen cisgender alias pasangan heteroseksual hamil setelah 6 bulan mencoba. Bahkan, sekitar 90 persen mengalami kehamilan setelah 12 bulan mencoba. Data ini mengasumsikan bahwa pasangan melakukan hubungan seksual dengan waktu yang tepat. Lebih jelasnya, mempertimbangkan masa subur setiap bulan.
Lalu, kapan perlu ke dokter? Kamu perlu berkonsultasi pada ahli medis apabila berusia 35 tahun dan sudah mencoba selama 6 bulan. Atau, kurang dari 35 tahun dan sudah mengusahakan momongan selama setahun.
Secara teknis, kamu gak mungkin menstruasi kalau tak ada ovulasi. Sebab, menstruasi terjadi ketika sel telur sudah matang, tetapi gak segera dibuahi dan meluruh, melansir Cleveland Clinic.
Kebanyakan kasus infertilitas ditandai dengan menstruasi yang gak teratur. Namun, dalam kondisi tertentu, siklus yang lancar bukan berarti ovulasi terjadi secara normal.
Periode menstruasi tanpa adanya ovulasi sering disebut sebagai perdarahan uterus abnormal (AUB) atau perdarahan anovulasi. AUB adalah perdarahan uterus non-siklik yang gak teratur dan dialami sekitar sepertiga orang perempuan usia subur mengalaminya.
Ingat, keberhasilan kehamilan adalah kerja sama antar dua individu. Jika menstruasi lancar, tapi belum hamil, ada kemungkinan faktor pemicunya datang dari pasangan. Hal ini terjadi pada sepertiga dari total kasus infertilitas, melansir British Journal of Nursing.
Infertilitas pada laki-laki mungkin muncul tanpa tanda-tanda. Sebagian besar hanya bisa diamati melalui analisis laboratorium pada sperma. Upaya ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan kualitas sperma yang dimiliki.
Saat tes, pastikan dokter tahu kamu dan pasangan sedang mengupayakan kehamilan. Akan lebih baik jika keduanya mendapatkan uji kesuburan.
Saluran tuba adalah jalur antara ovarium dan rahim. Ketika telur dilepaskan dari ovarium, tuba falopi menarik telur ke dalam. Untuk bisa bertemu sel telur dan membuahinya, sperma harus berenang melalui rahim dan masuk ke saluran tuba.
Hal tersebut gak bisa terjadi jika ada sesuatu yang mencegah saluran tuba bekerja dengan baik atau adanya jaringan parut. Sperma dan sel telur terhalang untuk melakukan pembuahan.
Penyebab kondisi ini beragam. Kepastian tertutupnya tuba falopi sebagai penyebab gak kunjung hamil hanya bisa dipastikan melalui tes kesuburan dengan ahli medis.
Bukan hal aneh jika kesehatan tubuh memengaruhi kemampuan fungsionalnya, termasuk dalam proses pembuahan. Menstruasi lancar, tapi belum hamil mungkin disebabkan oleh faktor fisik maupun mental.
Misalnya, ketidakseimbangan tiroid, diabetes yang gak terdiagnosis, hingga penyakit autoimun, bisa jadi alasannya. Gangguan kesehatan mental seperti stres, depresi, hingga kecemasan juga berkaitan dengan ketidaksuburan, melansir Very Well Family.
Selain itu, penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan infertilitas. Lalu, konsultasikan dengan dokter terkait potensi dan risiko apabila memiliki riwayat PMS sebelumnya.
American Journal of Obstetrics and Gynecology menyebutkan, beberapa obat berpotensi mengganggu kemampuan reproduksi, salah satunya antidepresan.
Meski demikian, bukan berarti individu yang sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut bisa berhenti mengikuti program hamil. Kamu mungkin mendapatkan efek buruk ketika gak lagi rutin meminum obat.
Selain itu, obat-obatan dengan tujuan rekreasional juga dapat memengaruhi kemampuan kehamilan. Penyalahgunaan ganja, merokok, alkohol merupakan potensial lainnya.
Antara 10-30 persen pasangan infertil belum mendapatkan jawaban pasti mengapa mereka gak bisa hamil. Kondisi ini disebut infertilitas yang gak bisa dijelaskan. Beberapa dokter menganggap kasus-kasus ini belum terdiagnosis dengan baik.
Meski demikian, kamu dan pasangan tetap bisa mendapatkan perawatan infertilitas pada umumnya. Bahkan, berpotensi mendapat kehamilan dengan program yang tepat.
Kamu mungkin overthinking saat berada di situasi menstruasi lancar tapi belum hamil. Jika begitu, sebaiknya ajak pasangan ikut tes kesuburan untuk mengetahui potensi penyebab secara medis demi mendapatkan kehamilan.