3 Kisah Cinta di Drama Thailand Peaceful Property, Dipisahkan Kematian

Peaceful Property hadir memberikan tontonan yang seru dalam balutan drama bergenre horor dan komedi. Meski alurnya berpusat pada cerita hantu, drama Thailand ini mengangkat banyak aspek yang akan membawa penonton untuk menyelami sebuah misteri, menyajikan kehangatan dalam keluarga, nilai-nilai yang dibangun dalam pertemanan, hingga kisah cinta yang berbeda.
Lambungkan episode 7 pada Rabu (9/10/2024) lalu, setidaknya ada tiga kisah cinta di drama Peaceful Property yang berhasil membuat penonton berlinang air mata. Ditambah lagi, kisah cinta mereka dipisahkan kematian sehingga bikin penonton makin sesenggukan. Berakhir tragis, berikut rangkuman kisah cinta di drama Thailand Peaceful Property. Yuk, simak!
1.Cinta tak harus memiliki

Di episode 3 Peaceful Property, diceritakan bahwa ada hantu yang dulunya bekerja sebagai kurir pengantar makanan. Ia tewas secara mengenaskan dengan kondisi kepala terputus akibat kecelakaan yang menimpa dirinya tepat di hari ulang tahun sang gebetan. Ia belum bisa menyeberang ke dunia lain karena masih ada urusan yang belum terselesaikan di dunia.
Diperankan Chokun Puttipong dan Jennie Panhan, karakter Ride dan Tarnsai terpisahkan oleh maut. Padahal, mereka belum pernah menjalin hubungan asmara sama sekali. Kedekatan Ride dan Tarnsai berawal sebagai kurir dan pemesan makanan. Tarnsai sudah pernah menyatakan perasaannya, tapi ia tak pernah bertemu lagi dengan Ride usai dirinya pindah ke rumah baru. Yang lebih menyedihkan, Tarnsai tak tahu jika delivery man yang ditaksirnya itu telah tiada.
2.Cinta orangtua pada anak

Kasih orangtua pada anak tak terhingga sepanjang masa. Itulah yang digambarkan oleh Foei Patara dan Victoria Yoojin di episode 4 Peaceful Property. Dikisahkan, Chobkol adalah pesulap terkenal yang kerap diundang untuk menghadiri berbagai acara. Namun, kadang kala kehidupan memang tak selalu di atas, ia mulai jatuh terpuruk karena kurangnya peminat pada sulap.
Berkurangnya pendapatan mengakibatkan Chobkol nunggak biaya sewa. Belum lagi, ia harus membiayai pengobatan putri semata wayangnya, Cherry. Karena harus terus menghidupi keluarga, Chobkol terpaksa meninggalkan Cherry. Takdir berkata lain, pesulap itu mendapati putrinya berbaring tak berdaya di atas ranjang setibanya pulang bekerja. Padahal, Chobkol membuatkan telur mata sapi dan mempersembahkan sulap pada putrinya seperti biasanya.
3.Cinta terhalang restu orangtua

Force Jiratchapong sebagai Phoom muda dan Book Kasidet sebagai Vicha bikin penonton terisak di episode 7 Peaceful Property. Kisah cinta mereka berakhir tragis tanpa mengucapkan salam perpisahan. Meski saling mencintai, Phoom harus merelakan pria yang dicintainya itu. Ibu Phoom tak akan pernah memberikan restu karena tak menerima orientasi seksual putranya.
Benih asmara Phoom dan Vicha tumbuh sejak mereka berada di sanggar tari dan ditunjuk untuk mementaskan tarian secara berpasangan. Sayang, janji yang mereka buat meninggalkan Vicha yang terus menunggu kedatangan Phoom. Vicha yang putus asa merobek pergelangan tangan dengan batu. Sebelum meninggal, ia mengulangi tarian yang sama sebagai representasi perasaannya dan menuliskan pesan dengan darah yang mengucur dari pergelangan tangannya.
Peaceful Property sukses mengaduk emosi penonton berkat kisah cinta yang disuguhkan di episode yang berbeda. Semuanya pun pilu karena berakhir dengan perpisahan. Kira-kira bakal ada kisah cinta apa lagi, ya, di episode mendatang? So, jangan lupa selalu sedia tisu!