Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Karakter Jenius dalam Anime Bergenre Psychological

default-image.png
Default Image IDN

Tidak ada yang lebih memuaskan daripada menyaksikan terungkapnya rencana brilian dari karakter-karakter cerdas, atau bahkan lebih mengasyikkan lagi, mencoba menguak strategi mereka seiring berjalannya cerita. Karakter-karakter anime yang jenius atau cerdas selalu berhasil memukau penonton dengan skema jangka panjang dan ketajaman pikiran mereka.

Kecemerlangan karakter-karakter ini paling bersinar dalam seri anime bergenre psychological atau psikologis. Dalam genre ini, otot-otot intelektual mereka dapat dilatih dan dipertunjukkan secara maksimal, membuka peluang bagi permainan pikiran dan misteri yang rumit. Berikut adalah empat karakter jenius dalam anime bergenre psychological. Mereka adalah ahli strategi yang piawai dalam melancarkan perang psikologis terhadap orang-orang di sekitar mereka. Siapa saja? Yuk, langsung simak!

4. Kiyotaka Ayanokoji karakter Classroom of the Elite (2017)

Kiyotaka Ayanokoji karakter Classroom of the Elite (dok. Lerche/Classroom of the Elite)

Kiyotaka Ayanokoji 'diciptakan' di White Room, sebuah institusi yang memiliki tujuan ambisius untuk membentuk individu-individu dengan genetika biasa menjadi manusia yang mendekati sempurna secara fisik. Perkembangan Ayanokoji bisa dikatakan sebagai sebuah paradoks, baik kegagalan maupun keberhasilan White Room. Di satu sisi, bakat alami Ayanokoji, termasuk daya ingatnya yang luar biasa, menunjukkan bahwa ia adalah anomali dan jauh dari rata-rata. Di sisi lain, mereka berhasil mencapai tujuan menciptakan individu yang nyaris sempurna, tercermin dalam sosok pemuda cerdas ini.

Sekolah Menengah Atas Metropolitan Tokyo hanya menerima siswa-siswa paling cerdas dan berbakat di Jepang. Namun, bahkan di antara kumpulan individu brilian ini, Ayanokoji tetap menonjol. Awalnya ia berusaha untuk tidak menarik perhatian, namun dalam beberapa usahanya untuk tetap biasa-biasa saja, kecemerlangannya justru terungkap. Ia sengaja mendapatkan nilai setengah sempurna dalam sebuah ujian agar tidak terlalu mencolok, tetapi tindakannya ini justru menarik perhatian seorang guru yang menyadari kecerdasan aslinya yang tersembunyi.

Classroom of the Elite menggambarkan perjalanan Ayanokoji dalam menerapkan berbagai strategi untuk mencapai tujuannya di sekolah, selalu berhasil mengakali bahkan siswa-siswa paling cemerlang sekalipun. Ia adalah bukti nyata bahwa kecerdasan sejati bisa muncul dari tempat yang tak terduga dan seringkali tersembunyi di balik penampilan yang sederhana.

3. Yuuichi Katagiri karakter Tomodachi Game (2022)

Yuuichi Katagiri karakter Tomodachi Game (dok. Okuruto Noboru/Tomodachi Game)

Sebagai tokoh utama dalam anime yang berpusat pada permainan berisiko tinggi dengan taruhan utang dan uang dalam jumlah besar, Yuichi adalah seorang ahli dalam permainan psikologis. Trik psikologis pertama yang disaksikan penonton adalah saat ia mengungkapkan identitas aslinya kepada teman-temannya, menunjukkan bahwa ia bukan sekadar siswa SMA biasa. Ia adalah seorang manipulator ulung, mampu berperan sebagai 'iblis' jika diperlukan.

Yuichi mahir dalam menerapkan taktik-taktik yang tepat selama Tomodachi Game, yang dirancang untuk membuat lawan-lawannya goyah dan akhirnya menyerah. Ia tahu persis bagaimana cara mengendalikan pikiran seseorang dan memaksa mereka untuk bertindak sesuai keinginannya dan teman-temannya. Ia bahkan tidak segan-segan, bahkan terkadang menikmati, menggunakan taktik-taktik tersebut.

Namun, satu hal yang sering dibahas sepanjang seri adalah bahwa bukan hanya kecerdasan alaminya yang membuatnya menjadi pemain yang hebat. Lebih dari sekadar kecerdasan, kemampuannya dalam melakukan penyiksaan psikologislah yang membuatnya begitu efektif dalam mengalahkan lawan-lawannya. Meskipun sangat protektif terhadap teman-temannya, Yuichi memiliki kompas moral yang agak "bengkok" dan tidak akan ragu untuk melakukan tindakan-tindakan kejam demi meraih kemenangan.

2. Light Yagami karakter Death Note (2006)

Light Yagami (dok. Madhouse/Death Note)

Pada awal seri, Light Yagami dengan percaya diri menyatakan dirinya sebagai salah satu individu paling cerdas dan berbakat di Jepang. Tindakannya sepanjang cerita, terlepas dari moralitasnya, membuktikan bahwa klaimnya itu tidak bisa dibantah. Salah satu faktor yang membuat Light mudah terjerumus ke dalam narsisme yang merusak diri adalah tingkat kecerdasannya yang luar biasa. Kecerdasan inilah yang membuatnya menjadi pemilik Death Note yang sempurna, seperti yang pernah dikatakan Ryuk.

Light berhasil meraih nilai sempurna dalam ujian sekolah menengahnya dan diterima di salah satu universitas terbaik di Jepang sebagai perwakilan mahasiswa baru. Dengan koneksinya di kepolisian, ia berpotensi menjadi salah satu detektif terbaik di dunia. Namun, ketika ia mendapatkan buku yang memberinya kekuatan untuk membunuh para kriminal hanya dengan menuliskan nama mereka, ia memilih jalan hidup yang berbeda. Light Yagami berubah menjadi hakim, juri, dan algojo bagi dunianya sendiri, menghukum mati mereka yang ia anggap tidak pantas hidup di dunia idealnya.

Kecerdasan yang seharusnya ia gunakan untuk membantu kepolisian, justru ia manfaatkan untuk menghindari hukum sambil menghabisi para kriminal sebanyak mungkin. Ia berhasil mengelabui dan mengalahkan detektif terhebat di dunia, mempermainkan polisi selama bertahun-tahun, dan bahkan membuat beberapa negara tunduk pada kehendaknya, semua berkat kecerdasannya yang luar biasa.

1. Johan Liebert karakter Monster (2004)

Johan Liebert karakter Monster (dok. Madhouse/Monster)

Monster adalah sebuah anime psikologis yang mendalam, menghadirkan narasi yang lambat namun memikat. Untuk mencapai hal tersebut, anime ini membutuhkan karakter utama yang kompleks dan menarik, yang terpenuhi melalui sosok Tenma. Namun, anime ini juga membutuhkan antagonis utama yang lebih dalam, lebih misterius, dan lebih menarik. Di sinilah Johan Liebert hadir sebagai sosok antagonis tersebut.

Johan adalah sosok yang penuh teka-teki dan sulit ditebak. Karismanya yang luar biasa, bahkan terkesan supernatural, membuatnya mampu mempengaruhi orang lain dengan mudah, mengubah mereka menjadi boneka atau bahkan mendorong mereka untuk mengakhiri hidup mereka sendiri semudah meminta waktu. Identitasnya diselimuti misteri, dan siapa pun yang tampaknya mengetahui sesuatu tentang Johan cenderung menemui nasib tragis. Ia bagaikan hantu yang menggunakan kecerdasan dan pesonanya yang nyaris superhuman untuk mempermainkan kehidupan orang lain dalam skema-skema rumit yang seringkali berujung pada kematian, kecuali dirinya sendiri.

Johan adalah sosok publik yang paling membingungkan. Ia mampu menggunakan kekuatan persuasifnya untuk mempengaruhi seluruh bangsa dengan tujuan-tujuan aneh, mulai dari menjadi manusia terakhir di akhir dunia hingga mengakhiri hidup dengan sempurna. Beberapa bahkan menganggap Johan sebagai sosok mitologis, sulit mempercayai bahwa manusia biasa bisa memiliki keanehan dan kemampuan seperti dirinya.

Keempat karakter jenius dalam anime bergenre psychological tadi menjadi bukti bahwa kecerdasan tidak hanya tentang IQ tinggi, tetapi juga kemampuan menganalisis, memahami pikiran manusia hingga memanipulasi. Mereka adalah dalang di balik permainan pikiran yang rumit, mengendalikan situasi dengan kecerdikan dan strategi yang brilian.

Namun, tetap ada pertanyaan, siapa di antara mereka yang pantas menyandang gelar nomor satu? Jawabannya mungkin berbeda bagi setiap penonton, tergantung pada kriteria yang digunakan. Pastinya keempat karakter ini telah membuktikan bahwa mereka adalah para jenius yang tak tertandingi dalam dunia anime genre psikologis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
jajang nurjaman
Editorjajang nurjaman
Follow Us