5 Film Nol Dialog dengan Plot Kuat, Animasi sampai Live Action

Dialog adalah salah satu bagian penting dalam sebuah film. Namun nyatanya, dalam beberapa kasus, dialog bisa diabaikan tanpa mengurangi esensi cerita. Itu yang memungkinkan adanya film bisu pada masa lalu.
Setelah teknologi berkembang, audio pun tak bisa lepas dari proses pembuatan film. Namun, tidak berarti sineas tak bisa bereksperimen dengan memaksimalkan kekuatan sekuens bisu.
Murni dibuat tanpa dialog sama sekali, ada beberapa film animasi dan live-action yang tetap bisa hibur penontonnya. Bagaimana bisa? Lewat koreografi dan penataan latar dan cahaya semuanya ternyata mungkin dilakukan, kok.
Belum pernah menonton tipe film seperti itu sebelumnya? Mari mulai dengan nonton lima rekomendasi film nol dialog terbaik berikut.
1. The Tribe (2014)

The Tribe adalah film eksperimental karya sutradara Ukraina, Myroslav Slaboshpytskiy yang mengikuti perspektif remaja bisu-tuli bernama Serhiy (Hryhoriy Fesenko). Ia diceritakan sebagai murid baru di sebuah sekolah asrama di Ukraina. Awalnya hanya pesakitan dan pupuk bawang di sekolah yang dikuasai geng anak-anak bandel, perlahan Serhiy berhasil merangsek dan menempati hierarki tertinggi di sekolah tersebut.
Bergenre thriller, ini bukan tipe film yang nyaman ditonton. Ini masih ditambah fakta bahwa tak ada sepatah kata pun yang terucap di film ini. Semua aktornya menggunakan bahasa isyarat dan tak dilengkapi terjemahan. Meski begitu, ini tak menghalangi penonton untuk mengikuti petualangan menegangkan dan penuh twist yang dilalui Serhiy dan kawan-kawannya.
2. Flow (2024)

Flow adalah film animasi terbaru asal Latvia yang punya kans kuat meraih nominasi Oscar 2025. Digarap Gints Zilbalodis yang sebelumnya sudah pernah membuat film animasi berjudul Away (2019), Flow akan mengajakmu mengikuti petualangan sekelompok hewan menghindari bencana dahsyat yang menimpa bumi.
Menariknya, Zilbalodis tidak menyertakan dialog dalam film ini seperti yang biasa dilakukan kreator film animasi lain. Bayangkan saja bila Disney atau Pixar yang membuatnya.
Ketimbang mendikte penonton dengan membuat percakapan yang dilakukan para hewan tadi, Zibalodis membiarkan kita membuat interpretasi sendiri. Hal menarik lain dari film ini adalah keputusan sang sineas membuat Flow dengan pendekatan kontemplatif dan meditatif. Bertolakbelakang dengan elemen aksi dan kekacauan yang lekat dengan film pascakiamat lainnya.
3. Robot Dreams (2023)

Sempat raih nominasi Oscar 2024 untuk Film Animasi Terbaik, Robot Dreams gak kalah seru meski dibuat dengan nol dialog. Film mengikuti Dog, seekor anjing yang tinggal sendiri di New York.
Jenuh dengan rasa sepinya, Dog menciptakan sebuah robot untuk menemani hari-harinya. Pertemanan mereka berjalan lancar, hidup Dog jadi lebih berwarna. Namun, ada satu hal yang membuat Dog harus rela melepas sobat robotnya itu.
4. The Red Turtle (2016)

Kalau Robot Dreams cukup meriah dan hidup, The Red Turtle bisa dibilang lebih kalem dan meditatif. Film animasi nol dialog ini mengikuti perspektif seorang pria yang terdampar di sebuah pulau antah berantah. Pulau itu hanya dihuni beberapa spesies hewan, salah satunya penyu raksasa merah yang justru menghancurkan perahu yang dibuat si pria untuk melanjutkan perjalanan menuju peradaban.
Dengan scoring minimalis dan menenangkan, ini salah satu film animasi yang direkomendasikan untuk penonton dewasa. Pendekatan filosofisnya juga menarik untuk didiskusikan. Gak heran kalau The Red Turtle juga menggondol nominasi Oscar 2017.
5. No One Will Save You (2023)

Film thriller memang kerap dibuat tanpa banyak dialog dan justru berat di koreografi serta kamera yang dinamis. Namun, untuk No One Will Save You, kamu hanya akan mendengar satu kata diucap, itu pun saat klimaks. Kaitlyn Dever didapuk jadi Brynn, perempuan penyendiri yang pada satu malam menemukan rumahnya diinvasi alien.
Cukup terisolasi dari peradaban manusia, Brynn hampir tak punya siapa pun untuk dimintai tolong. Upayanya meminta bantuan ke kota pun sia-sia, karena masa lalu dan invasi alien yang sudah meluas. Pada fase itu, ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.
Ada film yang justru kuat karena dialognya, tetapi gak sedikit yang ternyata bisa dibuat dengan sedikit bahkan nol dialog. Lima film di atas bukti nyatanya, dialog ternyata bukan segalanya selama elemen lain bisa menolong dan mendukung kekuatan cerita.