9 Fakta Karakter Pendamping dalam Film Disney, Gak Kalah Keren!

Ada banyak alasan kenapa Disney masih mendominasi dunia film anak-anak yang juga disukai orang dewasa selama lebih dari satu abad sejak studio tersebut merilis film pertamanya, Snow White and the Seven Dwarfs (1937). Pertama, film-film Disney adalah film pertama yang pernah ditonton banyak orang. Generasi X, Milenial dan Gen Z tentunya tumbuh besar dengan tontonan negeri dongeng ala Disney, Disney Princess dan pangeran, serta lagu-lagu yang ramah di dengar telinga.
Kedua, di samping karakter utama Disney yang mendominasi semua hal, tentunya kita juga gak asing, kan, dengan karakter pendamping dari pemeran utama itu sendiri. Bahkan pahlawan Disney yang paling pemberani pun membutuhkan teman untuk membantu mengatasi masalah dan mendukung mereka saat keadaan menjadi sulit. Ditambah lagi, para pemeran pendukung ini sering kali bikin kita tertawa terbahak-bahak, baik karena perilaku mereka atau karena humor mereka yang lucu.
Berikut ini kita akan membahas fakta-fakta tentang tokoh pendamping pemeran utama dalam film-film Disney, dari lagu-lagu mereka hingga aksi mereka yang seru. Yuk, simak!
1. Karakter pendamping dalam film Disney terkenal dengan selera humornya yang menggelitik perut

Kalian pasti setuju, kan, kalau alur cerita film Disney itu cenderung gelap. Pasalnya, film ini membahas tentang kehilangan orang tua, pengabaian, perang, dan masalah lainnya. Ditambah lagi, daya tarik karakter utamanya terletak pada penampilannya yang menarik atau mampu bertarung dengan baik (bisa jadi keduanya.) Nah, karena itulah Disney menghadirkan karakter pendamping agar film-filmnya terasa lebih luwes dan menyenangkan.
Salah satunya ketika Disney memilih aktor Robin Williams untuk memerankan Genie (Jin) dalam film Aladdin (1992). Selain itu, ada Olaf, karakter pendamping dalam film Frozen (2013). Kemudian ada Timon, seekor mirkat, dan Pumbaa, seekor babi hutan, yang menyelamatkan Simba sekaligus membantu Simba menyelesaikan masalah keluarganya dalam The Lion King (1994). Gak hanya itu, ada pula Meeko, Flit, dan Percy, yang selalu membawa keceriaan dalam film Pocahontas (1995), dan banyak lagi.
2. Para pemeran pendamping Disney punya kekuatan komunikasi non verbal

Karakter pendamping dalam film Disney kebanyakan adalah hewan, dan mereka biasanya hadir untuk menemani karakter utama yang sesama hewan, tetapi mereka juga punya hubungan dengan manusia. Nah, bagaimana agar karakter hewan pendamping ini bisa tetap seru? Yap, biasanya Disney akan membuatnya menarik dan lucu dari raut wajah si hewan, misalnya ketika hewan ini terkejut, maka matanya akan dibuat melebar. Jika curiga, matanya akan disipitkan. Jika marah atau jijik, hidungnya akan melebar, dan sebagainya.
Nah, dari ekspresi dan pengungkapan emosi inilah karakter pendamping akan terlihat lebih menonjol dan diperhatikan penonton. Bisa dibilang, penonton dipaksa untuk memperhatikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah karakter pendamping ini, gak melulu pada kata-kata mereka. Itulah sebabnya kita merasa punya ikatan dengan karakter pendamping ini.
Nathan Greno, salah satu sutradara Tangled (2010), mengatakan kepada The Diva Review kalau ia dan sesama sutradara lainnya, Byron Howard, gak mau membuat karakter pendamping yang bernama Maximus dan Pascal bisa berbicara, karena mereka ingin membuat Tangled lebih menonjol dari film Disney yang lain. Mereka juga terinspirasi dengan bintang film bisu Charlie Chaplin dan Buster Keaton.
3. Karakter pendamping akan membimbing karakter utama, meskipun kadang terjadi perdebatan

Semua karakter utama Disney punya kisah petualangannya sendiri untuk mencari jati diri, mencari keluarga, cinta sejati, kekuatan magis, atau tempat tinggal mereka. Itulah sebabnya mereka butuh bimbingan dari orang lain. Hercules, misalnya, ia punya Philoctetes (panggil saja Phil), Pocahontas punya Nenek Willow, Mowgli punya Bagheera, Mulan punya Mushu, Aurora punya peri, dan Quasimodo punya Gargoyle. Kehadiran karakter pendamping ini sangat membantu karakter utama.
Terkadang, karakter pendamping ini suka memberikan wejangan yang bertentangan dengan karakter utamanya. Nah, perselisihan ini akan menjadi bagian dari perjalanan yang seru. Hal ini menandakan bahwa meskipun karakter utama punya teman pendamping, karakter utama tetap harus punya pendirian dan kebijaksanaannya sendiri.
4. Karakter pendamping dihadirkan agar karakter utama gak kesepian

Dalam film Frozen (2013), karakter pendamping Kristoff adalah rusa kutub bermama Sven. Sven dikenal karena keramahannya dan juga sangat ekspresif. Seperti yang dikatakan Kristoff sendiri, rusa kutub lebih baik daripada manusia.
Tokoh-tokoh Disney memang diciptakan untuk menjadi sahabat karib bagi karakter utama, sahabat yang selalu memahami mereka. Misalnya, Glen Keane, pengawas animasi dan produser Tangled (2010) yang juga mengerjakan film klasik Disney, seperti The Little Mermaid (1989), Aladdin (1992), Pocahontas (1995), dan Beauty and the Beast (1991), bilang kalau Rapunzel sendirian di menara. Jadi, agar kisahnya lebih hidup, dihadirkanlah bunglon kecil yang bernama Pascal.
"Dia (Rapunzel) sendirian di menara. Jika gak ada yang mengajaknya bicara, penonton jadi gak tahu apa yang sedang dipikirkannya," Glen Keane menjelaskan, lalu menambahkan, "Bunglon kecil itu memberi nuansa warna. Dia bisa menyatu dengan lukisan yang berbeda dan itu cocok dengan Rapunzel yang merupakan seorang seniman."
5. Ada karakter pendamping yang justru dibuat sangat nakal

Karakter utama dalam film Disney biasanya digambarkan dengan cukup hebat. Namun, sering kali, para karakter pendampinglah yang sering membuat masalah bagi karakter utama. Pasti kamu gak asing, sih, dengan adegan ini, ketika Abu (monyet peliharaan Aladdin) dalam film Aladdin (1992) mengambil batu rubi raksasa. Sayangnya, gua yang mereka tempati malah runtuh.
6. Beberapa karakter pendamping dibuat sangat cerewet dan pemarah

Karakter pendamping Disney biasanya sangat cerewet. Karakter ini dimunculkan agar kehadiran mereka juga menjadi daya tarik bagi penonton. Nah, misalkan saja Flit dalam Pocahontas (1995), Iago dalam Aladdin (1992), Zazu dalam The Lion King (1994), Tinkerbell dalam Peter Pan (1953) dan Bagheera dalam The Jungle Book (1967). Namun, karakter yang paling cerewet dan suka ngatur adalah Philoctetes (Phil) dalam film Hercules (1997). Phil dihadirkan memang untuk melatih Hercules. Dia pun sering kali mengkritik Hercules, persis seperti seorang mentor.
7. Karakter pendamping punya lagu yang asik dan gak gampang dilupakan
Lagu-lagu yang dibawakan oleh karakter pendamping biasanya lebih asik masuk ke telinga dan tentunya bisa bikin kamu menari. Misalnya, lagu romantis Aladdin dan Jasmine "A Whole New World" memang sangat indah didengar. Namun, lagu terbaik Aladdin yang terdengar sangat asik adalah "Friend Like Me" yang dinyanyikan Jin. Demikian pula lagu "Can You Feel the Love Tonight" dalam film The Lion King, yang terdengar seperti lagu di pesta pernikahan. Namun, "Hakuna Matata" adalah lagu yang bisa bikin kita goyang, apalagi lirik lagunya yang unik. Lalu ada "Let It Go", lagu yang populer di seluruh dunia, tetapi "In Summer" yang dibawakan Olaf adalah lagu terbaik Frozen.
8. Karakter pendamping juga punya sahabat dekat

Karakter pendamping juga punya sahabat karib, lho, selain dengan karakter utamanya. Hal ini bisa kamu lihat antara Timon dan Pumbaa dalam The Lion King. Mirkat dan babi hutan yang lucu ini sangat cocok satu sama lain, terutama lelucon kentut si babi hutan. Sangking populernya, Timon dan Pumbaa punya serial kartunnya sendiri, lho, yang berlangsung selama tiga musim (1995—1999)
Ada pula Baloo dan Bagheera dari The Jungle Book. Baloo adalah sosok yang menyenangkan, sementara Bagheera adalah sosok yang lebih serius, nih. Meskipun bertolak belakang, mereka justru sangat cocok. Kemudian ada Flit dan Meeko dalam Pocahontas.
Gak semua persahabatan karakter pendamping itu selalu bertolak belakang, misalkan saja Mushu dan Cri-Kee dalam film Mulan (1998), yang menjalin persahabatan karena punya kekurangan yang sama. Ada juga Pain dan Panic, dua sahabat yang sama-sama tertekan karena bekerja di Dunia Bawah dalam film Hercules. Nah, kalau menurut kamu sendiri ada siapa lagi, nih?
9. Karakter pendamping bisa disebut sebagai pahlawan untuk karakter utama

Karakter pendamping gak hanya pandai ngelawak dan mendengarkan masalah, nih. Terkadang, mereka berhasil menyelamatkan karakter utama. Meskipun mereka bukanlah pahlawan sesungguhnya, tapi kontribusi mereka bisa dibilang sangat besar.
Bagheera dan Baloo, contohnya, mereka menyelamatkan Mowgli dari para predator di film The Jungle Book. Selain itu, Sersan Tibbs menemukan 101 anak anjing Dalmatian dan ikut serta dalam penyelamatan mereka hingga melawan antek-antek Cruella De Vil. Dalam film The Princess and the Frog (2009), Raymond memberitahu Tiana rencana licik Facilier. Ada juga Hercules yang gak akan mampu mengalahkan Hydra atau Titans tanpa bantuan Pegasus. Dalam film The Lion King, Timon dan Pumbaa mengalihkan perhatian para hyena dengan menjadi umpan, sementara Simba dan Nala mencari Scar. Lalu ada Karpet Ajaib, yang menyelamatkan Aladdin dan Abu dari dalam gua.
Jadi bisa kita simpulkan, selain menyenangkan, setia, lucu, dan ekspresif, para pendamping karakter utama dalam film-film Disney bisa dibilang sebagai pondasi dalam cerita. Mereka mampu memengaruhi alur cerita film supaya karakter utama bisa melawan penjahat dan menemukan kebahagiaan. Kira-kira, siapa, nih, karakter pendamping kamu dalam film Disney? Komen di bawah, ya!