10 Fakta yang Terungkap di Reuni Harry Potter: Return to Hogwarts

Chris Colombus yang menyutradarai dua film pertama Harry Potter pernah merasa skeptis saat putrinya, Eleanor, memperkenalkannya pada seri buku tersebut. Setelah tiga kali menolak, akhirnya ia membaca buku Harry Potter and The Prisoner of Azkaban yang saat itu dirilis pada 1994.

Saat membaca kisah petualangan Harry Potter, Chris Colombus langsung membayangkan film-filmnya. Chris akhirnya bertemu dengan J.K. Rowling dan mereka pun akhirnya berada di visi yang sama untuk mengangkat buku tersebut menjadi film layar lebar.

Harry Potter sering kali menggunakan CGI di banyak adegannya agar film terlihat lebih nyata dan hidup. Namun, apakah kamu tahu bahwa lilin-lilin yang mengambang di aula besar Hogwarts itu ternyata asli tanpa ada sentuhan CGI?

Yap, bener banget, hal ini dikonfirmasi langsung oleh para pemain Harry Potter. Desainer set menggunakan lilin dengan api menyala di aula yang menjadi tempat makan dan perkumpulan para murid dan guru Hogwarts.

Bahkan Daniel Radcliffe yang berperan sebagai Harry Potter di film tersebut mengaku bahwa itu menjadi salah satu momen favoritnya selama berada di lokasi syuting. Wah, selama ini pasti banyak yang mengira itu adalah efek CGI, ya.

Selagi mendiskusikan Harry Potter and The Prisoner of Azkaban (2004), Gary Oldman berharap bahwa ia mengetahui keseluruhan dari cerita tersebut ketika syuting nanti. Sementara, Daniel Radcliffe sendiri mengaku bahwa ia tidak tahu ceritanya, ia mengatakan bahwa mendiang Alan Rickman lebih tahu.

Daniel mengungkapkan bahwa Alan Rickman pergi ke penulis J.K. Rowling untuk mengupas informasi mengenai cerita Harry Potter. Alan berkata pada Jo bahwa ia harus tahu apa yang terjadi.

Hal yang dilakukan Alan Rickman ternyata membantunya menggambarkan karakter dengan cara tertentu di keseluruhan film. Terbukti, akting Alan Rickman sebagai Severus Snape berhasil membuat para penonton terpukau.

Emma Watson dan Tom Felton memang selalu terbuka tentang persahabatan mereka. Kali ini keduanya mengungkapkan lebih banyak lagi tentang kedekatan mereka di film reuni tersebut. Salah satunya saat Emma jatuh cinta dengan Tom.

Emma mengungkapkan, bahwa ia sangat menyukai Tom saat keduanya sedang berada di sesi les. Mereka berdua diberi tugas menggambar tentang seperti apa Tuhan menurut mereka. Lantas, Tom pun menggambar seorang gadis dengan topi terbalik di atas skateboard, sejak saat itulah Emma jatuh cinta padanya.

Meskipun Emma naksir berat, tetapi perbedaan usia tiga tahun di antara mereka membuat Tom hanya melihatnya sebagai seorang adik perempuan. “Aku sangat protektif padanya, dan aku selalu memiliki titik lemah untuknya dan hal itu berlanjut hingga kini,” ucap Tom.

Sementara itu, walau keduanya cukup dekat, Emma menyatakan bahwa ia dan Tom tidak pernah terlibat dalam hubungan yang romantis. Ia juga menambahkan bahwa mereka masih mencintai satu sama lain sebagai seorang sahabat.

Emma Watson, bukan satu-satunya orang yang naksir dengan lawan mainnya di film Harry Potter. Dalam pertemuan antara Daniel dan Helena, keduanya membahas catatan berisi ucapan kata-kata manis yang Daniel berikan kepada Helena selama proses syuting.

Daniel menulis betapa senangnya ia bekerja sama dengan Helena. Ia kemudian mengakhiri catatan tersebut dengan mengatakan, “Aku mencintaimu dan aku berharap aku lahir 10 tahun lebih awal. Aku mungkin (memiliki) kesempatan itu.”

Selama proses casting, Chris Colombus sempat menghadapi kesulitan mencari aktor muda yang cocok memerankan karakter Harry Potter. Ia kemudian melihat Daniel yang membintangi mini series BBC, David Copperfield (1999).

“Seketika bola lampu muncul di kepalaku,” kata Chris. “Aku berkata, inilah Harry Potter. Ini anak yang kita cari selama berbulan-bulan.”

Sementara itu, orangtua Daniel pada awalnya tidak setuju saat anaknya ditawari peran sebagai Harry Potter. Syuting yang dilakukan di Los Angeles menjadi penyebabnya. Mereka khawatir hal ini dapat menjadi gangguan besar untuk kehidupan Daniel.

Produser David Heyman pun akhirnya mencoba meyakini ayah Radcliffe untuk membiarkan anaknya mengikuti audisi. Akhirnya, Daniel Radcliffe pun berhasil didapuk menjadi pemeran utama dalam film Harry Potter.

Emma mengungkapkan bahwa ia hampir keluar dari film yang membesarkan namanya itu sewaktu proses syuting Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007) akan dimulai. Hal ini disebabkan bahwa ia mengalami stres selama proses syuting.

Di saat Daniel dan Rupert memiliki satu sama lain untuk bersandar, Tom memiliki sahabat dekat selama proses syuting, tapi Emma tidak. Tom mengungkapkan bahwa Emma selalu sendirian.

“Ketenaran film akhirnya tercapai secara besar-besaran,” ungkap Emma yang kemudian melanjutkan alasan mengapa ia memilih untuk tetap bermain di film Harry Potter. “Para penggemar benar-benar ingin melihat kami sukses, dan kami benar-benar mendukung satu sama lain. Hebat sekali bukan?”

Saat mendiskusikan semua aktor terkenal yang muncul dalam film Harry Potter selama bertahun-tahun, Daniel mengungkapkan bahwa Gary Oldman adalah salah satu aktor  yang benar-benar ia kagumi saat mereka datang untuk pertama kalinya ke lokasi syuting.

“Aku ingat kau pernah memberiku tentang obrolanmu dengan Gary,” timpal Emma saat Daniel membahasnya, “Kau seperti ‘Dengar, Emma, kau harus keren. Ini Gary Oldman, ini suatu yang sangat hebat,'" ucap Emma menirukan suara Daniel.

Jason Isaacs yang dikenal karena perannya sebagai Lucius Malfoy ternyata sama sekali tidak ingin memerankan karakter ayah Draco, lho. Bahkan saat itu, ia mengikuti audisi Harry Potter untuk menjadi Gilderoy Lockhart.

Alasannya untuk tidak mengambil peran Lucius Malfoy karena saat itu ia sudah berperan sebagai penjahat di film-film anak lain, yakni Peter Pan (2003), di waktu yang bersamaan. Jason tidak ingin mengambil dua jenis peran yang sama dalam waktu berdekatan.

Satu hal yang membuat Jason akhirnya mengambil peran Lucius adalah keyakinan dari keluarga dan sahabat terdekatnya agar Jason ikut terlibat dalam film Harry Potter. Keputusan Jason dinilai cukup tepat karena perannya sebagai Lucius Malfoy di film Harry Potter sangat ikonik.

Adegan ciuman Ron dan Hermione di film terakhir Harry Potter jadi suatu adegan yang penting bagi para penggemar, sama seperti halnya bagi Emma dan Rupert. David Yates, selaku sutradara juga mengungkapkannya dengan bercanda bahwa ia menyiapkan adegan ini seperti menyiapkan acara olahraga besar.

Gak cuma itu, para kru juga sangat ingin berada di lokasi syuting untuk melihat adegan ciuman itu. Daniel Radcliffe juga tak henti-hentinya menggoda mereka dengan berkata, “Aku akan datang ke lokasi syuting dan melihat kalian berciuman.”

Bagi Emma, mencium Rupert adalah salah satu hal tersulit yang pernah ia lakukan. Ia merasa bahwa hal yang ia lakukan salah karena Dan dan Rupert sudah ia anggap seperti saudara kandung sendiri.

Sementara itu, film Harry Potter 20th Anniversary: Return To Hogwarts sudah tayang di platform streaming online HBO Max, lho. Tunggu apalagi? Yuk, bernostalgia bareng mereka!