Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Amblin Era 90-an yang Layak Dibuat Ulang selain Twister

adegan dalam film Twisters (dok. Amblin Entertainment/Twisters)

Didirikan oleh Steven Spielberg, Amblin Entertainment telah menjadi salah satu pemain utama di industri perfilman sejak era 80-an. Memasuki era 90-an, Amblin terus menunjukkan dominasinya dengan merilis film-film ikonik yang menggabungkan cerita yang kuat dengan visual yang memukau. Dari petualangan seru hingga drama yang mengharukan, film-film Amblin dari era ini berhasil mengukuhkan posisi mereka dalam sejarah perfilman.

Salah satu film paling berkesan dari Amblin di era 90-an adalah Twister (1996), film bencana yang sukses besar di box office dan mendapatkan tempat di hati penonton. Pada tahun 2024, Twisters, sekuel standalone dari Twister, dirilis dan kembali membawa penonton ke dalam dunia tornado yang menegangkan. Film ini menunjukkan bahwa ada minat yang besar untuk menghidupkan kembali film-film klasik dengan sentuhan modern.

Namun, tak hanya Twister yang layak untuk di-remake. Dalam artikel ini, penulis mengajakmu untuk melihat kembali lima film Amblin dari era 90-an yang memiliki potensi besar untuk dihidupkan kembali. Dengan cerita yang masih relevan dan kenangan manis yang ditinggalkan, film-film ini bisa menjadi proyek remake yang menarik dan dinantikan, lho!

1. The Flintstones (1994)

adegan dalam film The Flintstones (dok. Amblin Entertainment/The Flintstones)

Di antara deretan film klasik Amblin Entertainment era 90-an, The Flintstones mungkin terkesan kurang bersinar dibandingkan Jurassic Park atau Back to the Future. Tapi, jangan salah sangka! Film live-action adaptasi kartun ikonik ini menyimpan pesona tersendiri yang layak diapresiasi.

Film ini membawa penonton ke Bedrock, kota prasejarah yang dihuni manusia batu seperti Fred (John Goodman) dan Barney (Rick Moranis). Kehidupan mereka yang damai seketika goyah saat Mr. Cliff (Kyle MacLachlan), bos Fred di Slate & Co., mengumumkan rencana jahatnya: menghancurkan Bedrock demi membangun taman hiburan modern. Fred dan Barney, bersama istri mereka Wilma (Elizabeth Perkins) dan Betty (Rosie O'Donnell), serta dinosaurus peliharaan Fred, Dino, pun bertekad untuk menghentikan rencana Mr. Cliff dengan segala cara.

Dengan pesonanya yang unik dan cerita yang menghibur, film ini layak mendapatkan remake di era modern. Bayangkan teknologi CGI yang lebih canggih menghidupkan Bedrock dengan lebih detail, akting para aktor yang membawa karakter klasik dengan sentuhan baru, dan tentu saja, humor khas Flintstones yang disesuaikan dengan masa kini. The Flintstones versi remake pasti akan menjadi nostalgia yang segar!

2. Casper (1995)

adegan dalam film Casper (dok. Amblin Entertainment/Casper)

Siapa yang tak tahu Casper? Hantu ramah yang muncul dalam komik Casper the Friendly Ghost ini pernah dihidupkan oleh Amblin Entertainment lewat film live-action berjudul Casper. Saat itu, film ini menjadi salah satu favorit para penggemar film fantasi dan sukses meraup 288 juta dolar AS di seluruh dunia.

Kesuksesan tersebut tak lepas dari ceritanya yang unik dan menyentuh. Casper mengikuti pertemuan Casper (Malachi Pearson) dengan Kat (Christina Ricci), seorang gadis remaja yang baru pindah ke rumah berhantu bersama ayahnya, Dr. James Harvey (Bill Pullman). Kehadiran Casper awalnya disambut dengan ketakutan. Namun, seiring waktu, Kat mulai memahami Casper yang hanya ingin berteman dan menjadi anak laki-laki biasa.

Meskipun Casper meraih kesuksesan di box office, film ini jarang dibicarakan dibandingkan dengan film Amblin lainnya. Namun, pesan tentang pentingnya menerima perbedaan dan mengatasi rasa takut yang terkandung di dalamnya membuatnya layak mendapatkan remake di era modern. Iain Armitage dan Frankie Corio, dua aktor muda yang tengah naik daun, mungkin akan sempurna memerankan Casper dan Kat.

3. The Trigger Effect (1996)

adegan dalam film The Trigger Effect (dok. Amblin Entertainment/The Trigger Effect)

The Trigger Effect menceritakan tentang pasangan muda, Matt (Kyle MacLachlan) dan Annie (Elisabeth Shue), yang terjebak dalam kekacauan yang terjadi di kota mereka akibat pemadaman listrik besar-besaran. Tanpa listrik dan komunikasi, masyarakat mulai panik dan melakukan tindakan kriminal untuk bertahan hidup. Matt dan Annie harus berjuang untuk melindungi diri dan anak mereka di tengah situasi yang semakin kacau.

Film ini mengangkat tema tentang keruntuhan moral dan masyarakat di tengah kondisi krisis. Kekurangan infrastruktur dan sumber daya memicu rasa panik dan egoisme, yang mengantarkan manusia pada tindakan brutal. The Trigger Effect menjadi pengingat bahwa di balik majunya peradaban, terdapat sisi kelam yang bisa muncul kapan saja.

Sayangnya, meski menawarkan kisah yang menegangkan dan relevan dengan isu-isu sosial, The Trigger Effect merugi di box office dan mendapat ulasan yang beragam dari kritikus. Beberapa menilai ceritanya terlalu gelap dan pesimistis, sementara yang lain menganggap karakternya kurang menarik dan tak memorable. Dengan beberapa perbaikan, The Trigger Effect versi remake pasti akan membayar kegagalannya di masa lalu!

4. Deep Impact (1998)

adegan dalam film Deep Impact (dok. Amblin Entertainment/Deep Impact)

Era 90-an menjadi saksi bisu maraknya film bertema bencana di Hollywood. Film-film ini seolah menjadi refleksi kecemasan dan ketakutan masyarakat akan masa depan yang penuh ketidakpastian. Di tengah gempuran film-film bencana kala itu, Amblin Entertainment berhasil mencuri perhatian dan meraih kesuksesan di box office lewat Deep Impact.

Deep Impact menceritakan tentang komet raksasa yang mengancam menghancurkan Bumi. Dua tim penyelamat dibentuk untuk menghadapi kiamat ini. Mereka adalah tim astronot yang meluncurkan misi nuklir untuk mendefleksikan komet dan tim pemerintah yang membangun bunker bawah tanah untuk melindungi sekelompok orang terpilih.

Deep Impact memukau penonton dengan efek visual yang canggih di masanya dan adegan-adegan bencana yang menegangkan. Film ini juga diperkuat oleh akting para aktor ternama, seperti Robert Duvall, Morgan Freeman, Téa Leoni, dan Elijah Wood.

Dengan segala kelebihannya, Deep Impact nyatanya tak kunjung mendapatkan sekuel. Hal ini cukup disayangkan, karena ceritanya masih memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Bagaimana para keturunan dari karakter yang bertahan membangun kembali peradaban dan menghadapi ancaman yang lebih besar bisa menjadi premis yang menarik bagi sekuel Deep Impact bila dibuat.

5. The Mask of Zorro (1998)

adegan dalam film The Mask of Zorro (dok. Amblin Entertainment/The Mask of Zorro)

The Mask of Zorro adalah salah satu film ikonik dari Amblin Entertainment yang menghadirkan petualangan seru dan aksi memukau. Film ini menampilkan Antonio Banderas sebagai Zorro yang karismatik, serta Anthony Hopkins sebagai mentor bijaksana yang mengajarkan seni bela diri dan keadilan. Dengan latar belakang sejarah Meksiko yang kaya, film ini memiliki potensi besar untuk dieksplorasi lebih lanjut melalui prekuel yang mendalam.

Prekuel The Mask of Zorro bisa menggali kisah masa muda karakter Don Diego de la Vega, yang diperankan oleh Anthony Hopkins. Prosesnya menjadi Zorro, dilemanya menghadapi konflik pribadi dan politik, serta perlawanannya terhadap ketidakadilan dapat diolah sebagai fokus cerita. Penonton akan disuguhkan perjalanan transformasi seorang bangsawan muda menjadi pahlawan legendaris, lengkap dengan intrik dan aksi menegangkan.

Selain itu, prekuel ini juga bisa memperkenalkan karakter-karakter baru yang berkontribusi dalam pembentukan identitas Zorro. Pertarungan sengit dan strategi cerdik yang digunakan untuk melawan musuh-musuh baru akan memberikan dimensi tambahan pada mitologi Zorro. Menurutmu, aktor Hollywood mana yang cocok untuk membintangi prekuel ini?

Dengan Twisters yang tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (10/7/2024), tak menutup kemungkinan film-film klasik Amblin lainnya juga akan mengikuti jejaknya. Kabar baiknya, Arachnophobia (1990), film horor Amblin yang menjadi cult classic, akan mendapat remake dan saat ini masih dalam tahap produksi.

Disutradarai Christopher Landon, yang dikenal lewat film-film horor komedi, penonton berharap remake Arachnophobia akan membawa elemen ketegangan dan humor yang segar seperti pendahulunya. Mari kita tunggu sama-sama!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us