Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Horor Slasher yang Bikin Kamu Susah Tidur, Sadis!

cuplikan film I Know What You Did Last Summer
cuplikan film I Know What You Did Last Summer (dok. Columbia Pictures/I Know What You Did Last Summer
Intinya sih...
  • I Know What You Did Last Summer (1997) menggabungkan kisah persahabatan, rahasia kelam, dan pembunuh berantai dengan atmosfer kota kecil yang sepi dan gelap.
  • The Texas Chain Saw Massacre (1974) menceritakan sekelompok anak muda yang tersesat dan menjadi korban keluarga kanibal, dengan intensitas ketegangan yang sangat tinggi.
  • Halloween (1978) memperkenalkan sosok Michael Myers, pembunuh berwajah datar dengan topeng putih, dengan atmosfer menegangkan dan musik latar ikonik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Subgenre slasher dalam film horor selalu memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar ketegangan dan darah. Dengan ciri khas pembunuh misterius, korban yang diburu satu per satu, serta atmosfer mencekam, film slasher sukses memancing adrenalin dan rasa takut. Beberapa film bahkan menyisakan bayang-bayang mengerikan yang membuat tidur malam jadi tidak tenang!

Supaya kamu merasakan kengerian tersebut, ada lima film horor slasher yang dikenal mampu mengacaukan rasa nyaman, lengkap dengan adegan brutal, suara-suara menyeramkan, dan tokoh antagonis yang ikonik. Film-film ini tidak hanya menakutkan secara visual, tetapi juga menyusup secara psikologis, menjadikannya pengalaman menonton yang tak terlupakan.

1. I Know What You Did Last Summer (1997)

adegan dalam film I Know What You Did Last Summer. (dok. Columbia Pictures/I Know What You Did Last Summer)
adegan dalam film I Know What You Did Last Summer. (dok. Columbia Pictures/I Know What You Did Last Summer)

I Know What You Did Last Summer menjadi salah satu ikon horor remaja di era 90-an karena menggabungkan kisah persahabatan, rahasia kelam, dan pembunuh berantai. Ceritanya mengikuti empat remaja yang terlibat dalam kecelakaan dan membuang jasad seseorang ke laut. Setahun kemudian, mereka mulai diteror oleh sosok misterius yang tahu apa yang telah mereka lakukan.

Dengan atmosfer kota kecil yang sepi dan gelap, film ini menghadirkan kengerian yang nyata. Karakter pembunuh berjubah hitam dengan kail tajam menjadi salah satu figur slasher paling dikenang. Alur cerita yang menegangkan serta plot twist di akhir membuat film ini sukses membuat banyak penontonnya sulit untuk tidur tenang.

2. The Texas Chain Saw Massacre (1974)

cuplikan film The Texas Chain Saw Massacre
cuplikan film The Texas Chain Saw Massacre (dok. Votex. inc/The Texas Chain Saw Massacre

Karya Tobe Hooper ini dianggap sebagai pelopor dalam genre slasher dengan pendekatan realistik yang sangat mengganggu. The Texas Chain Saw Massacre menceritakan sekelompok anak muda yang tersesat dan akhirnya menjadi korban keluarga kanibal, termasuk sang ikon Leatherface yang mengenakan topeng dari kulit manusia.

Meskipun dibuat dengan anggaran rendah, intensitas ketegangan dan kekerasan dalam film ini sangat tinggi. Suasana panas, lengket, dan brutal di daerah pedesaan Texas memberikan sensasi klaustrofobia yang kuat. Tak sedikit penonton yang mengaku merinding selama berhari-hari setelah menyaksikan adegan sadis yang seolah nyata.

3. Halloween (1978)

cuplikan film Halloween
cuplikan film Halloween (dok. Compass International Pictures/ Halloween

Disutradarai oleh John Carpenter, Halloween memperkenalkan dunia pada sosok Michael Myers, pembunuh berwajah datar dengan topeng putih yang membunuh tanpa emosi. Cerita bermula dari pembunuhan seorang gadis muda oleh saudaranya sendiri, lalu berlanjut ketika ia kembali ke kampung halamannya bertahun-tahun kemudian untuk mengulang teror.

Kekuatan utama film ini terletak pada atmosfer menegangkan dan musik latar ikonik yang menciptakan rasa waspada. Michael Myers menjadi simbol kejahatan yang tak bisa dihentikan, muncul tiba-tiba dari balik bayangan, dan membuat korban tak berdaya. Film ini menjadi inspirasi banyak karya horor lainnya dalam genre serupa.

4. Scream (1996)

Cuplikan film Scream
Cuplikan film Scream (dok.Miramax/cuplikan film Scream 1996)

Scream tidak hanya menghadirkan teror yang nyata, tetapi juga melakukan parodi terhadap genre slasher itu sendiri. Dibuat oleh Wes Craven, film ini menggabungkan elemen klasik dengan sentuhan modern. Karakter Ghostface, sang pembunuh bertopeng, mengejar remaja di sebuah kota kecil dengan serangan-serangan kejam.

Hal yang membuat Scream menakutkan adalah ketidakpastian identitas pembunuh, karena bisa jadi siapa saja. Plot yang cerdas, penuh referensi ke film horor lain, dan gaya penyutradaraan yang dinamis membuat film ini sukses besar. Adegan pembuka dengan Drew Barrymore menjadi salah satu yang paling legendaris dalam sejarah film horor.

5. Friday the 13th (1980)

cuplikan film Friday the 13th
cuplikan film Friday the 13th (dok. Paramount pictures/. Friday the 13th

Friday the 13th memperkenalkan karakter Jason Voorhees, meskipun dalam film pertama, sosok pembunuh utamanya adalah ibunya. Cerita berlatar di Camp Crystal Lake, lokasi terkutuk tempat pembunuhan brutal terjadi bertahun-tahun sebelumnya. Sekelompok konselor yang hendak membuka kembali tempat tersebut mulai dibunuh satu per satu.

Kesuksesan Friday the 13th terletak pada teknik membangun ketegangan perlahan-lahan. Suara latar khas seperti “ki-ki-ki ma-ma-ma” menjadi penanda kehadiran teror. Dengan adegan pembunuhan yang kreatif dan tidak terduga, film ini menjadi fondasi bagi sejumlah sekuel yang menjadikan Jason sebagai legenda dalam dunia film horor.

Kelima film slasher ini bukan sekadar menyajikan adegan berdarah, tetapi juga menggali sisi psikologis ketakutan manusia. Setiap film memiliki cara unik untuk membuat penonton merasa tidak aman, bahkan di tempat yang seharusnya nyaman seperti rumah atau kamar tidur. Gimana, mana saja yang sudah pernah kamu tonton?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us