Hijabers Hip Hop Ini Meliris Lagu 'Hijabi' untuk Meredam "Islamphobia"

Sejumlah hijabers di berbagai negara minoritas muslim melakukan suatu tindakan seperti menggelar acara hijab atau sejenisnya untuk meredakan Islamophobia. Mona Haydar juga menjadi salah satu hijabers yang melakukan aksi tersebut. Hijabers berdarah Suriah itu mengeluarkan lagu untuk melawan Islamophobia.
Lagu Ini Berisi Lirik Sindiran Untuk Para Islamphobia

Dikutip dari Buzzfeed, lagu berjudul 'Hijabi' itu dirilis untuk merayakan Muslim Women's Day pada 27 Maret lalu. Lagu ini kemudian menjadi viral karena memiliki lirik berupa sindiran untuk para haters Islam khususnya Islamophobia yang tidak suka melihat wanita berhijab. Seperti lirik yang mengatakan "So even if you hate it - I still wrap my hijab!" (Meski kamu benci itu - aku masih tetap memakai hijab!). Lirik ditulis bukan hanya oleh Mona tapi juga didampingi oleh musisi Tunde Olaniran serta komunitas muslim.
Walaupun Sedang Hamil Delapan Bulan, Mona Tetap Menggunakan Jilbab Dengan Model Yang Simple
Tidak hanya lirik, para model dalam video klip lagu tersebut juga semuanya mengenakan jilbab. Bahkan Mona yang sedang hamil delapan bulan dengan perut besarnya tetap hadir dalam video klip menggunakan jilbab sederhana. Ia ingin memperlihatkan kalau wanita berhijab bisa melakukan berbagai hal positif tidak seperti stereotype yang beredar di masyarakat.
Wanita yang dikenal sebagai aktivis ini mengklaim kalau lagu itu dibuat sebenarnya untuk merayakan keragaman wanita berhijab di seluruh dunia. Hijabers yang hadir dalam video klip tak hanya berkulit putih tapi juga gelap. Bentuk mata serta ras mereka pun begitu beragam.
"Aku sangat senang untuk debut lagu ini mengingat segala sesuatu yang telah terjadi baik terhadap masyarakat muslim baik secara domestik maupun internasional. Lagu ini adalah perayaan dan aku yakin akan banyak yang menyukainya karena kami membuat lagu ini untuk Anda," tulis Mona di Facebook.
Sebelum viral karena lagu rap itu, Mona juga sempat mencuri perhatian dengan aksinya yang membuka booth di trotoar kawasan Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat. Booth tersebut ditujukan untuk meredakan Islamophobia.