Kenapa Matt Murdock Sempat Berhenti Menjadi Daredevil?

- Episode 5 dan 6 Daredevil: Born Again tayang bersamaan, menampilkan kameo karakter Yusuf Khan dan Jack Duquesne.
- Matt vakum sebagai Daredevil setelah hampir membunuh Bullseye dan kematian sahabatnya, Foggy Nelson.
- Setelah membuktikan kebenaran Hector Ayala di persidangan, Matt kembali beroperasi sebagai Daredevil karena meragukan sistem hukum yang tak berfungsi.
Bergulir semakin menegangkan, episode 5 dan 6 serial Daredevil: Born Again resmi tayang secara bersamaan pada Selasa (25/3/2025). Selain menampilkan kameo dari karakter Yusuf Khan, ayah dari Ms. Marvel, dan juga Jack Duquesne alias Swordsman, episode terbaru ini juga turut menampilkan kembalinya Matt Murdock sebagai Daredevil.
Sebelumnya, Matt memang sudah memutuskan vakum sebagai Daredevil usai kematian sahabatnya, Foggy Nelson, di episode perdana Daredevil: Born Again. Namun, setelah mencapai mid-season, penggemar bisa memahami pergolakan batin yang dialami oleh Matt secara utuh.
Lantas, kenapa Matt Murdock sempat berhenti menjadi Daredevil, ya? Beberapa alasan ini penyebabnya!
1. Daredevil merasa telah melanggar batasan moral saat hampir membunuh Bullseye

Setelah melihat sahabatnya, Foggy Nelson, meregang nyawa di depan Josie's Bar, Matt dengan kalap memburu sang pelaku, Benjamin Poindexter alias Bullseye. Setelah menggunakan kostum Daredevil, ia bergegas mengejar sang pembunuh bayaran dan menjalani pertarungan sengit saat berusaha menangkapnya. Saat keduanya mencapai atap gedung, Bullseye justru tersenyum sengit dan mengejeknya.
Daredevil yang dikuasai amarah kemudian mendorong Bullseye dari atap gedung yang disusul dengan suara teriakan Bullseye. Menyadari tindakannya telah melanggar batas, Daredevil bergegas turun dari atap gedung. Ia mengangkat Bullseye dan menggendongnya untuk mencari pertolongan terdekat guna menyelamatkan kondisi Bullseye yang sudah bersimbah darah dengan detak jantung yang semakin melemah.
Meski perilaku Bullseye tak bisa dibenarkan dengan membunuh Foggy Nelson serta belasan warga sipil lain, tujuan Matt sebagai vigilante bukan untuk membunuh para pelaku kriminal. Matt ingin menegakkan keadilan dengan mengantarkan pelaku menjalani proses hukum di persidangan.
Momen ini membuat Matt berpikir bahwa ia sudah tak layak menjadi Daredevil, karena telah melanggar batas moralnya saat perasaan amarah menguasainya, yang membuatnya hampir membunuh Bullseye. Beberapa bulan kemudian, Bullseye terlihat sudah sehat dan tak memiliki cedera. Musuh Daredevil ini menjalani persidangan dan mendapatkan vonis penjara seumur hidup.
2. Daredevil dihantui perasaan bersalah karena gagal menyelamatkan sahabatnya, Foggy Nelson

Kematian Foggy memang menjadi momen memilukan bagi penggemar. Sepanjang tiga musim serial Marvel's Daredevil (2015—2018), Foggy merupakan sahabat tulus dan bisa dipercaya yang membuat Matt semakin semangat untuk menegakkan keadilan sebagai pengacara. Meski Foggy sempat marah saat mengetahui Matt merupakan sosok di balik topeng Daredevil yang kerap melakukan aksi pertarungan di jalanan New York.
Foggy akhirnya bisa menerima alterego sahabat sekaligus rekan kerjanya tersebut. Kematian Foggy jelas membawa duka yang mendalam bagi Matt. Terlihat dari kondisi Matt yang memilih mengasingkan diri dengan menjauh dari Karen Page dan membiarkan firma hukum mereka, Nelson, Murdock & Page bubar.
Keputusan Matt untuk menjauhi kehidupan lamanya ini merupakan bagian dari penyangkalan yang menjelaskan bahwa dirinya masih belum bisa menerima kematian Foggy. Ini merupakan hal yang wajar, terutama kematian sahabatnya begitu mendadak dan dibunuh oleh musuh bebuyutannya, Bullseye.
Di satu sisi, Matt juga merasa sangat marah pada dirinya sendiri. Meski, ia sudah sering memerangi kejahatan New York dan menghentikan aksi para pelaku kriminal untuk tidak membuat lebih banyak korban berjatuhan. Namun, ia justru gagal menyelamatkan nyawa sahabatnya sendiri. Perasaan ini yang kemudian terus menghantui Matt, membuatnya lari dari kenyataan dan berusaha meninggalkan kehidupan lamanya sebagai Daredevil.
3. Matt menghargai prinsip Foggy yang percaya bahwa sistem hukum bisa memberikan keadilan

Satu tahun setelah kematian Foggy, Matt tak pernah muncul sebagai Daredevil. Di episode ke-3, penggemar bahkan dikejutkan dengan berbagai upaya Matt dalam membuktikan kebenaran atas tuduhan palsu yang menjerat vigilante baru di New York, Hector Ayala alias White Tiger. Matt tak terlihat gentar saat menghadapi komplotan polisi korup dan saksi kunci yang memberikan kesaksian palsu selama persidangan.
Meskipun Matt harus mengeluarkan strategi beresiko tinggi, yakni mengungkap identitas asli White Tiger di dalam persidangan. Matt melakukannya bukan tanpa alasan, melainkan untuk membuktikan rekam jejak kliennya selama memerangi kejahatan di New York. Upaya Matt tersebut membuahkan hasil dan Hector akhirnya mendapatkan vonis bebas.
Episode 3 ini menunjukkan bahwa Matt berusaha "meneruskan" cara Foggy dan menghargai prinsip yang dipegang erat oleh sahabatnya. Foggy selalu meyakini jika sistem hukum bisa memberikan keadilan. Meski, pada akhinya, setelah divonis bebas, Hector Ayala justru dibunuh pria misterius yang membuat Matt kembali meragukan kinerja aparat serta sistem hukum yang berjalan.
Setelah melihat kejahatan yang dilakukan komplotan polisi korup di episode 1—3 hingga situasi mendesak yang menjadi ancaman besar di penghujung episode 6, Matt memutuskan kembali beroperasi sebagai Daredevil. Keputusan ini diambil oleh Matt karena ia menyadari bahwa sistem hukum sedang dipermainkan oleh aparat, seperti sudah "tak berfungsi" untuk merespons laporan kejahatan dan menangkap pelaku kriminal.
Tampaknya, kita juga akan melihat rangkaian pertarungan yang lebih sengit di episode berikutnya, termasuk saat Daredevil harus melawan Kingpin dan Bullseye yang dirumorkan bakal keluar dari penjara. Ditambah, Satuan Tugas khusus untuk menangkap para vigilante New York sudah diterjunkan oleh Kingpin.