Kisah Cinta Realistis, 5 Kelebihan dan Kekurangan "Antologi Rasa"

Menurut Ika Natassa banyak yang menyalahartikan sebuah novel saat difilmkan harus persis sesuai dengan apa yang ada dalam novel. Menurutnya, hal yang penting saat membuat film hasil adaptasi novel ialah memberi 'rasa' yang sama bagi penonton seperti saat membaca novelnya. Lalu, apakah film Antologi Rasa memberi 'rasa' yang sama dengan apa yang diberikan dalam versi novel?

Sama seperti dalam novel, film dimulai dengan perjalanan Keara dan Harris ke Singapura, tanpa Rully pastinya. Di bagian awal terlalu banyak narasi yang membuat kamu serasa membaca novel. Karakter Keara terkesan terlalu 'dingin' memberikan imej yang berbeda dari Keara dalam novel.

Berbagai detail yang digambarkan dalam buku rasanya tidak tergambarkan secara sempurna. Namun, akting Herjunot Ali memang sudah tidak perlu diragukan lagi, seakan membuat film ini semakin hidup, sosok Harris bakal sukses menghibur penonton.

Mengaku sebagai sosok yang perfeksionis, Ika Natassa merasa kesulitan untuk mendapatkan sosok yang tepat sebagai Keara hingga akhirnya pilihan Ika jatuh kepada Carissa Perusset yang menurutnya wajah baru yang selama ini dia cari.

Namun sayangnya, akting Carissa sebagai Keara terlibat tidak melepaskan seluruh emosinya dalam karakter secara total. Keara dalam Antalogi Rasa merupakan seorang wanita karier dengan gaya hidup mewah namun secara mengejutkan memiliki sisi lain yang tidak terduga. Sayangnya, berbagai hal yang harusnya membuat karakter Keara semakin kuat tidak dijelaskan dalam film karena dibatasi durasi. Barangkali.

Sisi menarik dari Antologi Rasa adalah kisah cinta yang rumit para orang dewasa di tengah kesibukan mereka di dunia kerja dan hiruk pikuk Jakarta. Hati wanita yang tidak mudah ditebak, perasaan tak menentu cinta seorang wanita dalam novel seakan tidak tersampaikan secara sempurna.

Cinta Keara yang dalam terhadap Rully dan kekecewaannya pada Harris terasa sangat singkat dan berlalu begitu saja. Film ini bak rangkuman dalam novel, beberapa karakter seperti Dinda dan Denise tidak kuat kehadirannya. Masih ingat dengan sosok Panji yang mendominasi kisah cinta Keara di tengah kekecewaannya pada Harris dan Rully? Sayangnya kamu tidak akan melihat sosok playboy taubat yang menjadi pelampiasan Keara dalam film ini.

Dalam film romantis tentunya chemistry yang terjalin antara pemeran utamanya sangatlah penting. Meski sebelumnya Refal Hady yang digadang-gadang akan memerankan karakter Harris, namun kemunculan Herjunot yang ternyata sebagai Harris tidak mengecewakan. Jam terbang Herjunot di dunia akting terbukti dengan kemampuannya memerankan karakter Harris yang slengekan.

Namun kamu tidak bisa berharap lebih dengan rasa 'friendzone' yang kuat dan bikin baper antara Harris dan Keara. Kalian yang berharap banyak adegan baper akibat Harris yang terjebak friendzone harus puas dengan scene Harris dan Keara di bagian awal dan akhir.

Sempat menggandeng Isyana Sarasvati dalam film "Critical Eleven", Soraya tidak setengah-setengah dalam menambah rasa dalam film melalui soundtracknya. Kali ini Soraya Intercine Films menunjuk berbagai band ternama tanah air yaitu D'Masiv, Nidji dan Geisha untuk Antologi Rasa. Musik beat D'Masiv membangun suasana yang ceria di awal film. Sedangkan suara merdu vokalis Geisha mengiringi adegan sedih film ini yang pastinya bakal bikin kamu baper.

Untuk film yang disutradarai Rizal Mantovani ini IDN Times akan memberikan nilai 2,5/5 meskipun chemistry dan beberapa adegan terasa kurang dalam, namun pengambilan gambar dan akting pemainnya tetap sukses menghibur. Bagaimana? Apakah Antologi Rasa akan masuk dalam daftar wajib tontonan kamu bulan ini?