5 Pengungkapan Terbaik dalam Reuni Spesial Harry Potter, Penuh Haru!

Chris Columbus menyutradarai dua film pertama Harry Potter. Semua orang tahu itu. Eleanor, putri sang sutradara, yang berjasa mengenalkan novel Harry Potter ke Chris Columbus. Sayangnya, tiga kali Chris menolak membaca buku novel tersebut.

Pada 1999, setelah novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban dirilis, Chris Columbus akhirnya mau membaca novel Harry Potter dari sang putri. Saat Chris membaca novelnya, dia langsung membayangkan akan seperti apa filmnya.

Akhirnya, Chris bertemu dengan J.K. Rowling. Dari pertemuan itu, terjadilah diskusi panjang lebar untuk menghadirkan Harry Potter ke bentuk film.

Dunia sihir dianggap hanya ada dalam film sehingga sangat wajar kalau film Harry Potter menggunakan banyak efek CGI. Tujuannya untuk menghidupkan keajaiban sihir di layar. Akan tetapi, lilin mengambang yang dramatis di Great Hall itu bukan olah digital CGI.

Lilin yang melayang itu adalah set properti yang dibuat para kru film. "Salah satu momen favorit saya di lokasi syuting adalah saat semua lilin yang melayang mulai menyala melalui tali yang mengikatnya ke langit-langit dan mulai jatuh melalui Aula Besar," ujar Daniel Radcliffe si pemeran Harry Potter.

Watson dan Felton selalu terbuka tentang persahabatan mereka. Lebih lanjut, kisah tentang ikatan dekat mereka selama syuting dianggap sebagai sesuatu yang spesial.

Emma Watson mengungkapkan bahwa dia sangat menyukai Felton selama satu sesi workshop saat mereka diberi tugas menggambar. "Tom menggambar seorang gadis dengan topi terbalik di atas skateboard dan aku tidak tahu bagaimana mengatakannya, tapi aku jatuh cinta padanya," ujar Emma Watson.

Meski Watson naksir berat, perbedaan usia tiga tahun mereka membuat Felton lebih melihatnya sebagai adik perempuan. "Saya sangat protektif padanya," kata Tom Felton.

"Saya selalu memiliki titik lemah untuknya dan itu berlanjut hingga hari ini," lanjut Felton. Emma Watson mencatat bahwa tidak ada hal romantis yang pernah terjadi di antara mereka berdua, tapi dia menambahkan bahwa mereka masih saling mencintai.

Tampaknya, Watson bukan satu-satunya orang yang naksir lawan mainnya di Harry Potter. Dalam pertemuan antara Radcliffe dan Carter, keduanya membahas catatan manis yang diberikan Radcliffe pada Carter selama pembuatan film. 

Radcliffe pernah menulis tentang betapa senangnya bekerja Carter. Pada akhir catatannya, Daniel Radcliffe mengatakan, "Aku mencintaimu dan aku hanya berharap aku lahir 10 tahun lebih awal. Aku mungkin [memiliki] kesempatan."

Saat bercerita soal pembuatan film dunia sihir Hogwarts yang berjalan selama bertahun-tahun, Radcliffe manyadari pentingnya Gary Oldman. Daniel Radcliffe menyatakan bahwa Oldman adalah salah satu orang ia kagumi saat menjalankan syuting Harry Potter. 

Di mata Radcliffe, Gary Oldman adalah aktor yang keren, hebat, dan menginspirasinya untuk berakting lebih baik. Saat bertemu di Harry Potter: Return to Hogwarts, keduanya tampak akrab dan saling bernostalgia.

Masih ada banyak hal menarik dari Harry Potter: Return to Hogwarts yang bisa kamu temukan. Jadi, daripada terlalu banyak spoiler, alangkah baiknya jika kamu menonton sendiri saja. Potterhead langsung merapat, yuk!